Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.
Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya.
Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon.
Batang pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya sebagai kepala manusia.
Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka.
Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.
Lorentz National Park ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas, dan belum semua objek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan.
Sebanyak 34 tipe vegetasi di antaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak
4. Akses menuju Lorentz National Park
Anda ingin ke Lorentz National Park?
Begini cara menjangkaunya.
Dari kota Timika ke bagian utara kawasan menggunakan penerbangan perintis dan ke bagian selatan menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Sawa Erma, dilanjutkan dengan jalan setapak ke beberapa lokasi.
Dari kota Wamena ke bagian selatan kawasan menggunakan kendaraan mobil menuju Danau Habema, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Puncak Trikora
.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Fakta Google Doodle Lorentz National Park atau Taman Nasional Lorentz di Papua: Nama Orang Belanda, https://makassar.tribunnews.com/2019/12/04/fakta-google-doodle-lorentz-national-park-atau-taman-nasional-lorentz-di-papua-nama-orang-belanda?page=4.