Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Sejumlah truk mengantre di SPBU Pertamina Ambacang Bay Pass dan SPBU Kayu Gadang Padang.
Antrean tersebut sampai ke jalan sehingga membuat jalan macet di sekitar SPBU tersebut.
Pantauan TribunPadang.com tidak hanya truk besar, sejumlah mobil pribadi ikut mengantri.
Polisi pun tampak mengatur lalu lintas jalan.
Seorang pengendara, Gunardi (45) mengatakan sudah menunggu sejak pagi hari untuk mengisi bensin atau premium.
• Solar Langka di Padang, Bus Trans Padang, Truk Sampah hingga Mobil Satpol PP Antre Berjam-jam
• BBM Solar Langka, Pemprov Sumbar Minta Pertamina Tambah Pasokan Hingga 31 Desember 2019
"Katanya siang ini datang, belum juga," kata Gunardi.
Sementara itu, sopir truk Armi Bustami mengatakan kelangkaan premium dan bio solar terjadi sejak beberapa minggu belakangan.
"Sejak beberapa minggu ini, premium, bio solar langka," tambahnya.
Sementara PT Pertamina menambah pasokan BBM solar sebesar 10 persen di Sumatera Barat (Sumbar).
Hal tersebut didasarkan pada kenaikan permintaan solar menjelang akhir tahun 2019.
Selama ini, rata-rata pasokan solar di wilayah Sumbar sebanyak 1.080 kiloliter perhari.
"Kalau berdasarkan alokasi BPH Migas, Sumbar cuma dapat 1.080 kiloliter perhari. Di awal November kami sudah salurkan melebihi alokasi BPH Migas itu," kata Sales Branch Manager PT Pertamina Padang Arwin Nugraha kepada TribunPadang.com, Selasa (12/11/2019).
Namun, kata dia, masih ada kekurangan BBM solar di wilayah Sumbar.
"Sesuai dengan kesepakatan hasil rapat bersama Pemprov, kemudian ditambahkan lagi," ujar Arwin Nugraha.
Arwin Nugraha mengatakan, penambahan pasokan solar mulai dilaksanakan hari ini.
"Jadinya sehari kira-kira 1.250 kiloliter per hari. Hari ini sudah dimulai. Ini dilakukan juga untuk meredakan kondisi tersebut," ungkap Arwin Nugraha.
Dengan penambahan ini, Arwin Nugraha berharap kelangkaan BBM solar bisa diatasi.
"Ini akan kita berlakukan hingga 31 Desember. Ini nanti akan kita evaluasi bagaimana hasilnya di lapangan," harap Arwin Nugraha.
Sales Branch Manager PT Pertamina Arwin Nugraha mengungkap penyebab kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Sumatera Barat (Sumbar) sejak sepekan terakhir.
PT Pertamina (Persero) mengklaim telah melakukan penyaluran solar subsidi sesuai dengan alokasi di Sumbar.
"Memang ada kondisi kami temukan di lapangan BBM langka. Setelah di evaluasi ternyata penyebabnya ada dua," kata Arwin Nugraha di Padang, Senin (11/11/2019).
Dia menjelaskan, kelangkaan yang terjadi di wilayah Sumbar karena rendahnya alokasi biosolar untuk tahun 2019.
"Alokasi biosolar untuk tahun 2019 lebih rendah 9 persen daripada realisasi 2018," ungkap Arwin Nugraha.
Namun bagaimanapun, lanjutnya, PT Pertamina (Persero) dalam menjaga perekonomian di Sumbar sudah menyalurkan BBM Solar melebihi alokasi hingga 12 persen sampai dengan 31 Oktober 2019.
Lebih lanjut, dijelaskan kelangkaan yang terjadi juga diakibatkan oleh penggunaan yang tidak sesuai ketentuan pemerintah.
"Kita lihat di beberapa SPBU, ada konsumen yang memang seharusnya dia tidak menggunakan solar subsidi tetapi tetap mengantre di SPBU. Ini yang menyebabkan antrean panjang di SPBU," terang Arwin Nugraha.
Jikapun dilarang oleh operator, tandasnya, oknum tersebut akan pergi namun ia kembali mengantre di SPBU lainnya.
"Kita sudah bahas bersama dan sampaikan solusinya, kita akan segera melakukan tindak lanjut terkait hal ini," tegas Arwin Nugraha.
Dia berpesan kepada masyarakat agar jangan panik dengan kondisi yang terjadi.
"Saya sarankan, masyarakat melakukan pengisian BBM sesuai kebutuhan harian saja. Jika sehari butuh 60 liter, isi saja sesuai kebutuhan di hari itu. Karena untuk supply atau stok di SPBU akan kami normalisasi penyalurannya," imbau Arwin Nugraha. (*)