TRIBUNPADANG.COM - "Aku enggak bawa uang cash nih. Bayarin dulu ya, nanti aku ganti,” kata Ronald (28) kepada sahabatnya, Dwi (27).
Mendengar ucapan tersebut, Dwi sontak mengernyitkan alisnya.
“Yang kemarin saja belum kamu bayar, Ronald,” sahut Dwi agak kesal sembari mengambil dompet dari tasnya.
Tak asing dengan percakapan dua tokoh di atas? Atau bahkan Anda pernah mengalaminya? Pada praktiknya, tak seluruh kasus berujung pada utang yang berlarut-larut.
Meski demikian, ada pula yang terjebak pada kondisi itu, sampai-sampai utang teman jadi menumpuk dan berujung pada masalah keuangan pribadi.
Ujung-ujungnya, tak hanya berdampak pada kondisi keuangan, relasi bisa saja hancur kalau urusannya soal utang.
• Ramalan Zodiak Besok Rabu 16 Oktober 2019: Aries Melamar Kekasih, Cancer Dapat Teman Baru
• TIPS Menyiasati Waktu yang Terbatas agar Lebih Berkualitas Bersama Keluarga
Bila Anda berada di posisi Dwi, menyadur Bustle (30/8/2018), berikut ini ada beberapa cara halus menagih utang teman.
1 Jangan represif, tapi lebih persuasif Ahli keuangan NerdWallet, Kimberly Palmer mengatakan, mereka yang berutang kerap lupa akan utangnya.
Maka, Palmer menyarankan, Anda sebagai pihak yang dirugikan sebisa mungkin mengingatkannya kembali dengan cara halus.
Anda bisa memulainya dengan membicarakan topik lain di luar utang, kemudian pelan-pelan masuk ke dalam inti persoalan.
Contoh, “Oh iya, ngomong-ngomong apakah kamu ingin membayar uang patungan kemarin sekarang? Transfer atau cash bisa kok.”
• Utang Luar Negeri Indonesia Mencapai 386,1 Miliar Dolar AS, Begini Penjelasan Bank Indonesia
• Promo #KejutanGamesMax dari Telkomsel Paket GamesMAX 5 GB Hanya Rp 20 Ribu
2 Jangan kasih kendor Kendati yang berutang adalah teman baik, namun semakin Anda mengulur waktu untuk menagih, maka kemungkinan buruk bisa saja terjadi.
Pakar menabung sekaligus penulis Andrea Woroch mengatakan, semakin lama Anda menunda untuk menagih kemungkinan si pemilik utang lupa pada utangnya.
Dari situ, kecanggungan akan timbul, apalagi ketika Anda hendak menagihnya kembali di lain waktu.
Oleh karena itu, Andrea menekankan, Anda seharusnya tak perlu merasa tidak enak untuk meminta seseorang melunasi utangnya pada Anda. Simpelnya, apa yang dipinjam maka harus dikembalikan.