Kerusuhan Wamena, Pengunsi Mengaku Tidak Semua Warga Wamena Terlibat Dalam Kerusuhan Tersebut
Dalam kerusuhan Wamena para pengunsi mengakui tidak semua warga Wamena terlibat dalam kerusuhan tersebut.
TRIBUNPADANG.COM - Dalam kerusuhan Wamena para pengunsi mengakui tidak semua warga Wamena terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Sebagian para pengungsi di Sentani, Jayapura mengaku bahwa mereka justru bisa selamat karena ditolong oleh warga Wamena sendiri.
Seperti yang dialami oleh Amin (40), ia berhasil selamat setelah diajak bersembunyi di dalam rumah warga Wamena.
• KISAH Perantau Minang Ini Selama 15 Tahun Mengadu Nasib di Wamena, Budirman Ingin Kembali Asalkan
• POPULER SUMBAR - Perantau dari Wamena Telah Tiba| 1.009 Formasi CPNS dan PPPK, Pelamar Diimbau
"Saya selamat dari karena ketika rumah saya di depan di bakar saya lari keluar lewat pintu belakang rumah. Sembunyi saya di rumah warga sana (Wamena)," kata Amin kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (2/10/2019).
Tidak sampai di sana, Amin juga mengaku bahwa dia juga diberi informasi oleh warga Wamena terkait adanya kerumunan aparat agar lebih aman.
"Di sana ada anggota, dia dibilang begitu. Jadi tidak semuanya (ikut rusuh), ada juga yang menyelamatkan kita," katanya.
Dia mengatakan bahwa kerusuhan itu berawal dari demo mahasiswa di depan kantor bupati.
• Budirman Asal Painan Selama 15 Tahun Mengadu Nasib di Wamena, Masih Ingin Kembali Asalkan
• Komunitas Ojek Online Se-Padang Galang Dana untuk Perantau Minang di Wamena, Bentangkan Spanduk
Namun, ketika kerusuhan terjadi, ia ragu bahwa para pelaku kerusuhan itu adalah para mahasiswa.
"Itu katanya (yang rusuh) mahasiswa. Itu semua tua-tua, berjenggot-jenggot itu, mana ada mahasiswa tua-tua, gak ada," katanya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh pekerja di pabrik tahu, Sunam (33) yang mana dia juga diselamatkan warga lokal.
Sunam mengaku bahwa dia dan karyawan lain diusir oleh massa kemudian pabrik tahu tempat dia bekerja dihancurkan.
Saat hendak melarikan diri, Sunam dan kawan-kawannya sempat kebingungan karena sudah terkepung dan tak bisa lari kemana-mana.
• Terkumpul Rp 4,2 M untuk Perantau yang Terdampak Kerusuhan di Wamena, Bisa Jadi Modal Usaha
• Lintas Komunitas Muda di V-Coffe Padang Galang Dana untuk Korban Kerusuhan Wamena
"Kita semua karyawan diusir, kita itu lebih dari 50-an. Pabrik tahu tidak dibakar, tapi dirusak. Kita sempet dikepung, hari Senin itu," kata Sunam.
Akhirnya, saat itu sekitar pukul 09.00 WIT seorang warga asli Wamena memberinya pertolongan.
Dia dan 13 kawannya yang lain diajak bersembunyi di rumah warga asli Wamena tersebut sampai akhirnya Sunam diamankan aparat untuk dikirim ke pengungsian di Sentani.
"Jam 09.00 sampai jam 12.00 kita dibantu orang Wamena untuk bersembunyi di rumahnya," kata Sunam.