Berita Sumbar Hari Ini

6 Fakta Penemuan Patung Purbakala di Pasaman, Diduga Arca Makara, Ada Kaitan dengan Sriwijaya?

Penulis: Saridal Maijar
Editor: Saridal Maijar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penemuan patung candi yang diduga benda purbakala Arca Makara di Desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).

TRIBUNPADANG.COM - Warga di desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dihebohkan dengan penemuan sebuah patung purbakala.

Patung tersebut ditemukan oleh warga setempat di Sungai Sibenal pada Kamis (26/9/2019).

Warga pun berbondong-bondong menyaksikan temuan patung purbakala itu.

Berikut fakta-fakta temuan patung purbakala di Pasaman yang TribunPadang.com rangkum:

Sebelum Ditemukan di Pasaman Arca Makara Diduga Cukup Lama Terguling di Sungai, Ini Analisanya

Heboh Penemuan Patung Candi Di Pasaman, Diduga Arca Makara Peninggalan Zaman Hindu-Budha

1. Ditemukan Setelah Banjir

Patung purbakala itu pertama kali ditemukan oleh dua pemuda setempat.

Patung tersebut ditemukan berdiri kokoh di permukaan air sehabis banjir akibat meluapnya air Sungai Sibenail.

Menurut warga setempat, Rizal, lokasi penemuan tidak jauh dari pemukiman warga.

"Ya, yang menemukan awalnya dua orang pemuda setempat, saat itu mereka ingin mandi sambil mencari ikan," kata Rizal.

Sinopsis Ishq Subhan Allah Minggu 29 September 2019 Episode 77, Rasa Cinta Zara & Kabeer Kembali

Dua pemuda tersebut pergi ke sungai untuk mencari ikan di sela-sela batu.

Ketika itu pemuda tersebut melihat benda berbentuk batu dalam keadaan terguling.

Di sisi kiri batu tersebut dipenuhi lumut.

Warga di desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menemuan sebuah patung purbakala, baru-baru ini. (Istimewa)

2. Diduga Arca Makara

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat Nurmatias membenarkan adanya penemuan patung candi di desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

"Ya, saya sudah mendapat informasi terkait penemuan tersebut. Kemarin malam saya dihubungi oleh seorang anggota DPRD Pasaman, ia mengatakan ada temuan," kata Nurmatias, Sabtu (28/9/2019).

Dari pengamatan sementara (melalui foto), Nurmatias memprediksi patung candi yang ditemukan ialah Arca Makara.

"Makara itu bagian dari peninggalan zaman Hindu-Budha. Biasanya di dalam sebuah bangunan suci candi, Makara dipajang di bagian kaki sebuah bangunan candi zaman Hindu-Budha," jelas Nurmatias.

Manchester United Patungan Rp 63 M Demi Muluskan Transfer Alexis Sanchez ke Inter Milan

Nurmatias, belum bisa memastikan apakah itu benar Makara dan bagaimana cara penemuan serta bentuk temuan patung candi tersebut.

"Perlu melihat secara langsung ke lapangan. Satu hingga dua hari ke depan, ada tim yang turun ke lapangan untuk mengecek keaslian dari benda itu, baik bahannya atau lainnya sehingga bisa dipastikan itu peninggalan Hindu-Budha," ujar Nurmatias.

3. Peninggalan Hindu Budha

Kepala BPCB Sumatera Barat, Nurmatias menjelaskan, di Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman memang terdapat peninggalan Hindu-Budha.

Di antaranya Candi Koto Rao, Prasasti Kubu Sutan, dan Dwarapala.

Dwarapala itu adalah penjaga dari bangunan suci.

ASN Pemko Padang dan Forkopimda Patungan Galang Dana untuk Palestina, Terkumpul Donasi Rp 72 Juta

"Kalau penemuan baru-baru ini, akan kami cek keasliannya, berkaitan dengan Makara, berapa umurnya, atau lainnya kami belum tahu.

Tapi kalau Ganesha, menurut saya tidak cocok karena Ganesha biasanya terdapat di bagian dalam candi dan sebagai dewa ilmu pengetahuan," jelas Nurmatias.

Nurmatias mengatakan, pihaknya akan mengkaji penemuan berdasarkan ilmu tentang arca-arca atau patung-patung kuno dari zaman prasejarah dan sejarah (Ikonografi).

Patung yang ditemukan di Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, diduga Arca Makara. (Istimewa)

4. Diduga Ada Kaitan dengan Kerajaan Majapahit

Kepala BPCB Sumatera Barat, Nurmatias menyebut, dari pengamatan sementara, patung candi yang ditemukan di Rao Pasaman berkaitan dengan Candi Koto Rao dan Prasasti Kubu Sutan yang ada pada abad ke 13 dan 14 M dengan penguasa Bijayendrawarman, saudara dari Adityawarman.

"Kalau istilahnya Yuwaraja (raja muda/pangeran). Diperkirakan benda yang ditemukan, masih ada hubungan dengan Adityawarman," ungkap Nurmatias.

Sementara itu, ia juga mengatakan benda yang ditemukan kemungkinan besar tidak ada hubungan dengan kerajaan Sriwijaya.

LIVE STREAMING: Pasar Van der Capellen, Pasar Bertema Masa Penjajahan di  Batusangkar

"Lebih mengarah ke Adityawarman atau mungkin mengarah ke kerajaan Majapahit," kata dia.

Dia juga menambahkan, di daerah Magelang dan Jawa Timur banyak yang membuat produk yang berkaitan dengan Arca atau yang berkaitan dengan zaman Hindu-Budha atau berkaitan dengan keagaman Hindu-Budha.

Oleh karena itu, BPCB akan melakukan penelurusan secara jelas dan detail.

5. Benda Serupa Pernah Ditemukan pada 1984

Mahasiswa Jurusan Arkeologi Universitas Udayana Wahyu Puja Irpan Septario mengungkap temuan benda purbakala di Desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut dia, warga setempat paham bahwa batu tersebut punya sejarah karena sebelumnya pernah ditemukan benda serupa pada tahun 1984.

"Sabtu patung itu sudah dibawa ke perkampungan tapi belum diletakkan di samping arca yang pernah ditemukan sebelumnya," jelas pemuda asli Rao, Pasaman ini.

Pandangan fisik dari foto dan video yang ia terima, Wahyu Puja Irpan Septario menyimpulkan benda yang ditemukan benar Arca Makara.

JADWAL BIOSKOP Hari Ini Minggu 29 September 2019, Ada Film Danur 3: Sunyaruri di Kota Padang

"Apakah Makara Gajah Mina maksudnya adalah makhluk bertubuh ikan berkepala gajah atau jenis makara hewan lain. Kami belum tahu. Soalnya, indikasi belum sampai ke Gajah Mina, tapi kalau disebut sebagai makara ini sudah tepat," ungkap Wahyu Puja Irpan Septario.

Menurut Wahyu Puja Irpan Septario, penemuan Makara di Desa Padang Nunang Rao sangat menarik.

Sebab Makara belum pernah ditemukan sebelumnya di wilayah Sumatera Barat.

"Sebenarnya sudah pernah ditemukan arca tahun 1984, tapi kan interpretasi para ahli masih beranggapan itu arca salah satu dewa dalam keagamaan Budha.

Jadi, belum bisa mengidentifikasi dengan baik kalau itu memang Makara," ujar Wahyu Puja Irpan Septario.

Wahyu Puja Irpan Septario menyebut setelah ditemukan Makara di Rao Pasaman kemarin, akan dikenali bahwa arca yang pernah ditemukan sebelumnya itu adalah Makara.

Sinopsis Ishq Mein Marjawan Episode 70 Minggu 29 September 2019 di ANTV, Tara Kecewa dengan Deep

Karena memang di setiap bangunan candi terdapat dua Makara.

"Ada dua makara di tangga naik menuju ke ruangan candi. Kami menyimpulkan makara yang ditemukan saat ini, pasangan dari makara itu," ungkap Wahyu Puja Irpan Septario.

"Makara temuan di Rao ini, saya kaitkan dengan kebudayaan kerajaan Panai di Padang Lawas, Sumatera Utara.

Bentuknya nyaris sama persis dengan makara yang telah ditemukan di situs-situs kerajaan Panai, khususnya Biaro Bahal," ungkap Wahyu Puja Irpan Septario.

Jadwal Acara TV Hari Ini Minggu 29 September 2019 Trans TV RCTI SCTV GTV Indosiar, Film World War Z

6. Ada Hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya?

Penemuan makara juga menjadi bukti perkembangan dan kematangan kebudayaan Minangkabau di Rao.

"Sekarang sudah maju, walaupun tidak bisa dipungkiri ada pengaruh Kerajaan Panai dan Melayupura,” ujarnya.

Sesuai langgam atau seni arcanya, usia Makara yang ditemukan di Rao dan arca sebelumnya, memiliki kesamaan usia dengan kebudayaan yang ada di Panai.

"Sejauh ini interpretasi ahli masih berpaut pada zaman Adityawarman. Sekitar abad ke 14 Masehi akhir," ujarnya.

Lantas, adakah hubungan penemuan makara di Rao dengan kerajaan Sriwijaya?

DOWNLOAD Lagu Salah Apa Aku MP3 Setan Apa Yang Merasukimu, Versi DJ Tik Tok, Via Vallen & ILIR 7

Menurut, Wahyu Puja Irpan Septario kerajaan Sriwijaya memang ada pada abad 7 hingga 9 Masehi.

Setelah keruntuhan Sriwijaya, muncul kerajaan Melayu.

Kerajaan melayu tersebutlah yang kemudian pindah ke pedalaman Sumbar di Dharmasraya.

Kemudian, Dharmasraya ada hubungan dengan Singosari.

DJ Minang Rantau Den Pajauah, Download MP3 Lagu Minang Rayola Ipank hingga Andre Respati Kintani

Ketika Kerajaan Melayupura menggantikan Sriwijaya, lalu juga menggantikan hegemoni kerajaan Sriwijaya di beberapa daerah kekuasaanya temasuk Rao dan Panai.

"Bukan kerajaannya yang berhubungan, tapi langgam atau seni arca dan kebudayaannya. Seni arca atau kebudayaan Sriwijaya tidak serta berhenti mesti kerajaan Sriwijaya musnah," paparnya.

Wahyu Puja Irpan Septario berharap ketika BPCB melakukan peninjauan ke lapangan esok hari, mereka tidak hanya meninjau penemuan arca.

Akan tetapi juga melakukan tinjauan ke lokasi temuan sepanjang aliran sungai.

"Bisa saja ini menjadi indikasi temuan-temuan lain yang lebih besar," tuturnya.(*)

Berita Terkini