Itu sangat mengancam keselamatan terhadap terumbu karang dan segala jenis habitat yang ada di dalam laut,” terangnya.
Para diver baik dari Nature Educated Scuba Diving (Nat Dive), UKM Diving Proklamator dan Deep Andespin West Sumatera saat ini sedang dan masih melakukan penyelaman.
Serta mengumpulkan sampah dalam laut dan mengutip sampah di sepanjang bibir pantai. Hal tersebut kata mereka sekaligus kado untuk memeriahkan HUT ke-74 Republik Indonesia.
“Kado maksud kami sebagai evaluasi bagi kita semua termasuk pemerintah untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah ke laut termasuk upaya mengurangi pemakaian berbahan plastik,” ungkapnya.
Sementara itu, rekan Kariadil Harefa, Indrawadi Mantari menyampaikan ketika turun ke lapangan atau sedang trip diving, memang acap melakukan agenda pungut sampah.
Biasanya dilakukan oleh para mahasiswa yang berasal dari Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator (UKM-DP) Universitas Bung Hatta.
Ia mengatakan, pada saat berkegiatan baik itu Latihan Perairan Terbuka (LPT), mendata terumbu karang, dan scuba diving bersama beberapa lembaga selalu diawali dengan agenda memungut sampah di pantai termasuk di bawah laut.
Namun, katanya, penyelaman kali ini sekaitan dengan imbauan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada masyarakat Indonesia untuk menghadap laut.
Imbauan tersebut dikatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Pandu Laut Nusantara menggelar bersih pantai dan laut pada 18 Agustus 2019 yang diselenggarakan di 74 titik di Indonesia.
Sementara, di Sumbar dipusatkan di Pantai Muaro Lasak, Padang. Hanya saja, bagi para pegiat lingkungan dan pecinta alam dapat melakukan di daerah ia berada.
“Kami sudah lebih awal melakukannya sebelum 18 Agustus, dikarenakan pertimbangan waktu dan cuaca.
Sebab saat ini wilayah Padang dalam keadaan hujan disertai angin kencang dan juga kilat,” tutup Indrawadi. (*)