Padang

Aksi Begal di Kota Padang, Libatkan Oknum Mahasiswa dan Adapula Mahasiswi yang Jadi Korban

Penulis: Emil Mahmud
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Delapan terduga pelaku aksi begal berhasil diringkus oleh jajaran Polisi Sektor (Polsek) Pauh, saat telah diamankan di Mapolsek Pauh, Selasa (30/7/2019).

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepolisian sektor (Polsek) Pauh berhasil mengamankan delapan tersangka diduga anggota komplotan pelaku begal yang selama ini beraksi di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Mereka diamankan di satu lokasi yang sama, wilayah Gadut, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumbar, kemarin malam.

"Berawal ketika jajaran Mapolsek Pauh bahwa pelaku diduga melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan," kata Kapolsek Pauh, Kompol Hamidi, Selasa (30/7/2019).

Kompol Hamidi menjelaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan setelah delapan pelaku melancarkan aksinya di Komplek Unand, Blok D RT 02/ RW 05, Kelurahan Padang Besi, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kecamatan Pauh, Padang.

Delapan terduga pelaku aksi begal berhasil diringkus oleh jajaran Polisi Sektor (Polsek) Pauh, saat telah diamankan di Mapolsek Pauh, Selasa (30/7/2019). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

"Polisi dari Mapolsek Pauh yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Pauh, Iptu I Made Safari langsung menuju ke lokasi yakni tersangka berada untuk dilakukan penyelidikan," kata Kompol Hamidi.

Kompol Hamidi mengatakan bahwa setelah mendapat informasi, jajaran Opsnal Polsek Pauh melakukan penangkapan terhadap tersangka berinisial AYF (16) pertamanya sekitar pukul 23.00 WIB.

"Setelah itu dilakukan pengembangan, dan didapatkan tujuh diduga pelaku lainnya dalam satu malam yang berlokasi di Gadut," kata Kompol Hamidi.

"Ada enam orang lagi yang sedang dalam pengejaran, kedelapannya ikut serta pada saat kejadian. Ada juga yang masih dilakukan pengejaran satu kelompok," kata Kompol Hamidi.

Dijelaskannya, bahwa pelaku melakukan penyetopan terhadap korbannya yang sedang berboncengan di jalan.

"Korban dipukul, diambil motornya, dan ditinggalkan korban begitu saja," kata Kompol Hamidi.

Kompol Hamidi menjelaskan inisial lainnya yaitu HAA (16), BOV (16), TAA (16), MI (17), AM (19), dan BRP (16) yang diamankan dalam satu malam di Kecamatan Lubuk Kilangan.

Kompol Hamidi mengatakan bahwa pihaknya juga telah mengamankan barang bukti sepeda motor yang digunakan oleh pelaku dan juga sepeda motor milik korban.

"Sepeda motor pelaku ada tujuh, dan motor korban ada satu yaitu sepeda motor jenis skuter metik (Skutik) warna hitam tanpa nomor polisi," kata Kompol Hamidi.

Kompol Hamidi mengatakan pelaku melakukan aksinya bersama-sama, dan membawa senjata tajam jenis pedang.

"Untuk pelaku ada enam orang di bawah umur, dua sudah cukup umur. Satu di antaranya HAA, seorang  oknum mahasiswa," kata Kompol Hamidi.

Kompol Hamidi menjelaskan bahwa salah satu korban masih dirawat, untuk kedelapan terduga pelaku dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dan kekerasan dan yang anak dibawah umur akan diterapkan undang - undang perlindungan anak No 23 tahun 2002 dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara.

"Untuk menekan angka kriminalitas kita adakan patroli di daerah-daerah rawan," ujar Kompol Hamidi.

Mahasiswa Korban Begal di Kampusnya

Sebelumnya, seorang mahasiswi peguruan tinggi negeri di Kota Padang diancam dengan senjata tajam jenis kapak, lalu sepeda motor dilarikan oleh orang tak dikenal.

Peristiwa ini terjadi di lingkungan kampusnya di Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (18/7/2019) pukul 09.00 WIB.

Mahasiswi tersebut bernama Gresia Puteri (20).

Aparat kepolisian memeriksa lokasi kejadian perkara pengancaman dan sepeda motor yang dicuri pada Jumat (19/7/2019). (Istimewa/Polsek Pauh)

Informasi yang dihimpun TribunPadang.com, kejadian tersebut berawal ketika pelapor sedang mengadakan penelitian di arboretum atau kebun mini kampus.

Akibat hal tersebut, korban mengalami trauma dan kerugian materil.

"Saya sangat takut dengan semua kejadian ini," ujar Gresia Puteri, Jumat (19/7/2019).

Kapolsek Pauh, Kompol Hamidi mengatakan, bahwa kronologis kejadian berawal ketika pelapor sedang mengadakan penelitian di daerah sekitar aboretum kampus.

"Tiba-tiba ada dua orang laki-laki tidak dikenal datang mendekati pelapor dan pelaku yang satu lagi mendekat ke sepeda motor milik pelapor," katanya.

Saat itulah pelaku yang satu lagi mendekati pelapor, seketika itu langsung mengeluarkan sebuah senjata tajam.

"Benda tajam bentuk kapak dikeluarkan dari pinggangnya, dan mengarahkan ke leher pelapor," katanya.

Dijelaskannya, saat mengarahkan senjata tajam pelaku mengancam korban dengan kata “Kalau kamu berteriak, kamu mati”.

Akibat kejadian tersebut, pelapor sangat ketakutan, hingga sampai saat ini.

"Pelaku dengan upaya paksa, langsung mengambil alat praktek pengukur suhu serta uang sekira Rp20 ribu di dalam paket pelapor," ungkapnya.

Kemudian, dikatakannya pelaku yang satu lagi membawa satu unit sepeda motor Honda Scoopy warna hitam putih BA 29XX EW tahun 2015 milik korban.

"Pelaku yang satu lagi mengancam pelapor dengan benda tajam yaitu kapak juga langsung pergi dari hadapan pelapor dengan terburu buru," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, pelapor telah dirugikan sebesar Rp16,2 juta, lalu melaporkannya sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: LP/179/K/VII/2019/Sektor Pauh tanggal 18 Juli 2019.

Aksi Rampok di Dhamasraya

Sebelumnya, aksi kejahatan tergolong berbahaya terjadi di wilayah hukum Polres Dhamasraya baru-baru ini.

Seorang tauke atau pengusaha karet di Dharmasraya dirampok pada Jumat (19/7/2019).

Peristiwa ini terjadi di Sungai Betung, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Dengan melepaskan beberapa kali tembakan senjata api ke udara, perampok berhasil menggasak uang milik pengusaha karet itu sebesar Rp600 juta.

Karena ditakut-takuti, pengusaha karet S (43) tanpa perlawanan, pasrah menyerahkan uang yang baru saja diambilnya dari bank.

Ilustrasi Perampokan (TribunJateng.com)

Kasat Reskrim Polres Dharmasraya AKP Suryanto yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/7/2019) membenarkan adanya laporan kejadian tersebut.

Menurut Suryanto, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (19/7/2019) sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu, korban baru saja mengambil uang dari sebuah bank di Sungai Rumbai.

Tanpa disadari, korban telah dibuntuti oleh perampok.

Tiba di rumah, perampok langsung menodongkan senjata kepada korban.

"Korban jadi takut dan pasrah menyerahkan uang yang baru saja diambilnya," kata Suryanto.

Kejadian itu sempat disaksikan oleh warga yang mau melaksanakan shalat Jumat, namun warga tidak bisa berbuat banyak karena perampok menembakkan pistolnya ke udara untuk menakuti warga.

Setelah uang incarannya didapat, kemudian perampok itu kabur melarikan diri.

"Saat ini, kasus tersebut masih kami tangani," kata Suryanto.(*)

*) Tulisan ini diulas dari artikel dan berita yang telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Polsek Pauh Ringkus 8 Terduga Pelaku Begal di Komplek Unand Gadut, Satu Oknum Mahasiswa dan Lepaskan Tembakan, Uang Rp600 Juta Milik Tauke Karet Dharmasraya Digasak Perampok Bersenjata serta Di Lingkungan Kampus, Seorang Mahasiswi Padang Diancam Pakai Kapak, Motor Dilarikan Dua Pria,

Berita Terkini