Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengatakan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kampar sudah cukup memprihatinkan.
Seperti diketahui, DAS Batang Kampar hulunya berada di Provinsi Sumbar dan hilirnya di Pekanbaru.
"Beberapa tahun ini, banjir besar terjadi di daerah Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota hingga ke Riau. Frekuensinya semakin sering.
DAS Batang Kampar sudah cukup kritis dan perlu dibenahi kembali," kata Nasrul Abit.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Nasrul Abit menerima kunjungan Tim World Wide Fund (WWF) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar di Rumah Dinas Jalan Raden Saleh, Kamis (4/7/2019).
• Wagub Sumbar Nasrul Abit Sarankan Pelaku Usaha Gunakan Nama Usaha Lazim Berkonsep Halal
• Bertemu Prabowo, Ketua Gerindra Sumbar Nasrul Abit Bahas Jatah Pimpinan Dewan & Calon Kepala Daerah
• Digadang-gadangkan Maju Pilgub Sumbar 2020, Nasrul Abit: Tergantung Partai, Keputusan Belum Final
WWF merupakan organisasi non pemerintah yang menangani tentang konservasi / penelitian dan restorasi lingkungan.
Lebih lanjut, Nasrul Abit mengatakan, tim WWF beberapa tahun ini sudah menginiasiasi Program Imbal Jasa Lingkungan terkait dengan pemulihan DAS Batang Kampar.
Sebagai tindak lanjut pertemuan dengan tim WWF dan Kepala DLH Sumbar, Nasrul Abit mengajak untuk melakukan rapat khusus dengan daerah yang berpengaruh terhadap Batang Kampar.
"Kami akan lakukan rapat koordinasi bersama tim WWF dengan Pemerintah Pasaman dan Limapuluh Kota.
Ini terkait pelaksanaan perumusan program pembenahan kembali DAS untuk mengembalikan kondisi tutupan hutan di Hulu agar mengurangi dampak banjir.
• Pasca Putusan MK, Ketua Gerindra Sumbar Nasrul Abit: Saatnya Bersatu, Tidak Lagi Menyebut 01 & 02
• Terancam Putus Sekolah, Wagub Sumbar Nasrul Abit Undang Anak Pemulung ke Ruangan & Berikan Bantuan
• Sederet Nama Calon Gubernur Sumbar dari Partai Pendukung 02, Tifatul Sembiring hingga Nasrul Abit
Kemudian juga agar supply listrik dari PLTA Koto Panjang bisa maksimal.
Kita akan pikirkan juga adanya kegiatan yang dapat mensejahterakan masyarakat," tambah Nasrul Abit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Siti Aisyah mengatakan saat ini WWF sudah mengkaji dan berkoodinasi dengan berbagai pihak pengguna jasa air mengenai Willingness to pay (kemauan untuk membayar).
"DAS harus dijaga dan dipulihkan dengan program yang jelas dan akurat," ujarnya.