Habiskan Anggaran Rp 18 M dari APBD untuk Apel Kebangsaan di Semarang Tuai Kritik

Editor: Saridal Maijar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pamflet apel kebangsaan di Semarang, Minggu (17/3/2019).

"Tidak ada atribut yang berkaitan dengan pilpres atau pileg, yang ada hanya merah putih. Semua nanti pakai ikat kepala merah putih. Ini hanya kebetulan saja pelaksanaannya mendekati pemilu, tapi tidak ada kaitannya," ujarnya.

Namun hal ini diragukan Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Ia menilai kegiatan itu rawan pelanggaran netralitas ASN, karena dilakukan tepat 1 bulan sebelum pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden.

BPN mengingatkan pemerintah daerah setempat agar tidak menggunakan acara tersebut sebagai ajang kampanye.

Menurut BPN, mendatangkan ratusan ribu orang dalam waktu menjelang pemilihan perlu dicermati secara seksama.

"Apel siaga besar-besaran juga warning, agar hati-hati," kata Direktur Materi Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, saat konferensi pers di Posko Pamularsih, Semarang, Kamis (14/3/2019).

Waspada Hari Ini Badai Matahari Menerjang Bumi, Sebelumnya Pernah Terjadi 2.700 Tahun Lalu

1.300 Anggota ISIS Menyerah, 112 Telah Terbunuh Sejak Minggu, Selebihnya Sembunyi di Goa

Mantan calon Gubernur Jateng ini menilai, upaya pengerahan massa di waktu menjelang pemilihan berpotensi untuk terjadi pelanggaran netralitas.

Ia meminta agar semua pihak tidak menjadikan acara itu disisipi materi-materi kampanye salah satu pasangan calon.

"Kami belum tahu. Tapi pengerahan ASN, perangkat negara di akhir kampanye itu perlu dilihat dengan cermat," ucap mantan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini.

"Kalau kampanye, sumbernya harus dari calon, dan jangan dari APBD. Itu tolong nanti dicek. Mudah-mudahan tidak terjadi pelanggaran netralitas," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Habiskan Anggaran Rp 18 M, Apel Kebangsaan di Semarang Tuai Kritik"

Berita Terkini