Jangan Buang Baterai Bekas Sembarangan, Baterai Bekas Termasuk Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun

Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi-baterai-bekas

TRIBUNPADANG.COM - Jangan buang baterai bekas sembarangan, karena hal tersebut berbahaya.

Sampah baterai bekas termasuk sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Baterai mengandung unsur-unsur yang membahayakan lingkungan maupun diri sendiri.

Seperti apa bahaya baterai?

Baterai terdiri dari 2 (dua) jenis utama yaitu Baterai primer yang hanya dapat digunakan sekali dan dibuang.

Contohnya adalah baterai alkaline yang digunakan untuk senter maupun berbagai alat portabel lainnya. 

Semen Padang Ajak Suporter Duduk Bersama Menyusul Aksi Demo di Bekasi

Hari Ini Persib Bandung Berusia 86 Tahun, Manajemen dan Pelatih Persib Bisa Mengevaluasi Diri

Jenis kedua adalah baterai sekunder yang dapat digunakan dan diisi ulang beberapa kali. Contohnya adalah baterai timbal-asam pada kendaraan dan baterai ion litium pada elektronik portabel.

Pada baterai primer terdapat unsur zinc, karbon, campuran MnO2 (Mangan Dioksida), serbuk karbon dan NH4Cl (Ammonium Klorida).

Sedangkan baterai yang dapat diisi ulang mengandung cadmium, Nikel dan alkaline (potassium hidroksida). 

Semua komponen-komponen penyusun baterai ini akan berdampak negatif bila mencemari lingkungan, misalnya kadmium dan mangan.

Kenaikan konsentrasi kadmium dalam tanah akan memperbesar penangkapan unsur logam tersebut oleh tanaman dan selanjutnya memasuki rantai makanan.

Timnas Inggris tidak Secerah Tim Premier League di Liga Champions

Inilah 7 Tempat di Dunia yang Hampir Dihilangkan dari Peta Dunia, Pompeii Italia Salah Satunya !

Dampak yang muncul apabila keracunan logam kadmium adalah tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, kehilangan sel darah merah, gangguan lambung serta kerapuhan tulang.

Mangan dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan saraf pada manusia. 

Lalu, bila keracunan mangan maka akan terjadi halusinasi, pelupa serta keracunan saraf. Mangan juga dapat menyebabkan parkinson, emboli paru-paru dan bronkitis.

Dalam jangka panjang, kelebihan mangan dapat mengakibatkan impoten.

Halaman
12

Berita Terkini