Semua perencanaan sudah matang termasuk jumlah biaya dan waktu pencaiaran.
"Jauh-jauh hari sudah di ACC oleh Bunda, tapi tepat pada hari H-11 dibatalkan secara tiba-tiba, dengan alasan tidak adanya dana dan kejelasan yang pasti," katanya.
Kondisi itulah yang ia ungkit bersama siswa lainnya.
Siswa pun menyayangkan penghargaan yang didapatkan kepala sekolahnya dari pihak luar.
"Bunda di luar sekolah, dan di dinas mendapat penghargaan inovatif kemarin ini, dilihat sebagai kepala sekolah yang baik," katanya.
Tapi di dalam sekolah baginya tidak seperti itu.
Kepala sekolah tidak pantas mendapaktkan penghargaan tersebut.
"Kami di sini ditekan, seperti anak Tari, dan anak palang merah remaja (PMR). Saat anak PMR pergi lomba, tidak didanai, uang makan tidak ada, dan ketika sudah bawa sembilan piala juara umum. Bunda ikut foto-foto," katanya.
Siswa SMA Negeri 5 Padang lakukan demo terhadap kepala sekolahnya, pada pagi setelah upacara bendera di lapangan dalam sekolah, Senin (11/3/2019).
Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Padang, Yeni Putri ketika dikonfirmasi menuturkan tadi pagi setelah dirinya datang masih tetap salaman dengan anak-anak.
Saat upacara bendera pun berjalan dengan lancar.
• Dimas Ekky Pratama Antusias Sambut Balapan MotoGP Indonesia
Setelah upacara ia langsung ke ruangan komputer.
Namun siswa sudah bersorak di lapangan upacara dengan membawa spanduk.
"Katanya mereka tidak senang dengan Bunda. Karena aspirasi mereka tidak tersalurkan. Contoh uang komite yang tidak transparan, dan tiap pergi lomba tidak ada uangnya," katanya.
Yeni Putri menuturkan ia dapat konfirmasi mengenai uang komite SMA Negeri 5 Padang sudah tidak ada pemungutan sejak Juli sampai Desember.