Sebelumnya, Iis bersama keluarga kecilnya tinggal mengontrak di rumah milik kakak kandungnya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya sekarang.
"Kami warga disini tidak tahu pastinya kapan dia pergi. Tapi yang jelas sejak hari Rabu rumah ini kosong. Dia pergi sama suami dan anaknya yang besar. Sedangkan anaknya yang masih kecil di tinggal sama kakak perempuannya,"ungkap dia.
• Beauty Lounge Padang Menyediakan Aksesoris Kuku untuk Muslimah, Wudu Friendly Aksesoris Halal
• Ramalan Zodiak 13 Maret 2019, Taurus Fokus Meningkatkan Penampilan, Scorpio Tetap Waspada
Sehari-harinya, Iis dikenal sebagai ibu rumah tangga. Diketahui pula dari Ana, bahwa suami sudah sekitar 6 bulan belakangan ini tidak lagi bekerja.
"Pabrik tempat suaminya kerja bangkrut. Jadi sekitar setengah tahun ini dia nganggur,"ungkapnya.
Ana berharap agar Iis bisa segara ditemukan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Saya sampai ribut sama suami karena masalah ini. Pokoknya Iis harus tanggung jawab. Bagaimana caranya dia harus kembalikan uang saya,"tegasnya.
2. 62 Orang Tertipu Arisan
Sebelumnya, aksi penipuan dengan modus arisan online menipu 62 orang di Palembang.
Belasan ibu rumah tangga (IRT) kemudian mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang untuk membuat laporan penipuan arisan online ini, Minggu (10/3/2019).
Kepada petugas, Deby (33 tahun) warga jalan Naskah Kecamatan Sukarami Palembang ini melaporkan bandar arisan online SA (30 tahun), warga Tangga Buntung Palembang.
Lebih lanjut ia mengatakan, jumlah kerugian total dari 62 korban tersebut sebanyak Rp 1 miliar.
• Ratna Sarumpaet Ajukan Permohonan sebagai Tahanan Kota, Ada Penjamin Baru Fahri Hamzah
• 2 Terobosan Baru Museum Adityawarman Padang untuk Menarik Minat Pengunjung
"Kalau saya nyetor ke dia itu setiap 10 hari. sekali kita menyetorkan Rp 700 ribu dan saya ikut mulai Januari 2019 lalu," ungkapnya.
Namun sejak awal mengikuti arisan online ini, hingga saat ini Deby tidak pernah merasakan uang arisan tersebut.
"Harusnya tanggal 7 Maret tadi saya narik, tapi sampai sekarang saya belum merasaka arisannya," katanya.
Bahkan, salah satu korban lainnya ada yang narik arisan namun hanya menerima 20 persen dari uang yang seharunya diterima.