Berita Viral
Makna Bendera One Piece, Viral Dikibarkan Jelang 17 Agustus 2025, Ini Kata Pakar hingga DPR
Berikut tanggapan DPR RI hingga pakar Sosiologi mengenai tren viral pengibaran bendera One Piece jelang hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025.
TRIBUNPADANG.COM - Sejumlah unggahan di media sosial ramai menunjukkan pengibaran bendera bajak laut bergambar tengkorak bertopi jerami yang merupakan ikon anime One Piece.
Tren ini langsung menjamur di masyarakat yang ramai mengibarkan bendera tersebut bersamaan dengan pemasangan bendera merah putih jelang HUT ke-80 RI, 17 Agustus 2025 mendatang.
Aksi yang dimaknai sebagai perlawanan dan bentuk kritik atas kebijakan pemerintah ini mendapat beragam reaksi dari sejumlah pihak.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo menilai, tindakan itu sebagai bentuk provokasi yang berbahaya menjelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
"Oleh karena itu, bagian daripada makar mungkin malah itu. Nah, ini enggak boleh. Ini harus ditindak tegas," kata Firman dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/7/2025).
Sebaliknya, Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menilai bendera One Piece yang dikibarkan bukan representasi bajak laut garang seperti simbol kekerasan.
Versi anime saat ini lebih menonjolkan nilai-nilai petualangan dan kepahlawanan alternatif.
“Kalau saya sendiri melihat bahwa ketika yang diambil itu bukan bendera yang mewakili bajak laut yang wajahnya garang, tengkorak yang garang dan bendera hitam itu, lebih ke arah animasi, lebih ke arah petualangan dan kepahlawanan yang tidak formal, kepahlawanan yang lebih santai,” ujar Drajat kepada Kompas.com, Jumat (1/8/2025) malam.
Menurutnya, simbol ini lahir dari budaya kreatif rakyat dan tidak merepresentasikan bentuk perlawanan terhadap negara.
“Yang bendera bertopi itu lebih pengembangan ke arah identitas budaya yang dibangun untuk menunjukkan adanya upaya-upaya simbol kepahlawanan, simbol kekuatan itu basisnya dari rakyat, dari orang-orang yang kreatif, inovatif dan mau berpetualang menjelajah hidup daripada kemapanan negara."
“Pertama adalah bahwa ini satu kesenangan, yang dibagi merata, dan orang-orang merasa dan karena ini dikenal banyak di mana-mana, orang ikut-ikutan semacam FOMO. Dalam sosiologi demonstration effect, terpakai banyak, kita ikut-ikutan, belum tentu memiliki motivasi yang lain kecuali hanya mengikuti, itu satu,” jelasnya.
Baca juga: Viral Tren Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI, Apa Artinya?
Simbol Ekspresi Masyarakat
Pakar Hukum Tata Negara dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Gugun El Guyanie mengatakan, fenomena ini adalah cara masyarakat menyampaikan aspirasinya ketika merasa negara tidak hadir.
Gugun bahkan berpendapat bahwa bukan bendera One Piece yang memecah belah, melainkan kebijakan pemerintah sendiri.
“Kalau soal bendera One Piece itu dianggap memecah belahkan bangsa, justru kebijakan-kebijakan pemerintah ini yang memecah belahkan bangsa,” ujar Gugun saat dihubungi Kompas.com Ia mencontohkan beberapa kebijakan era Presiden Prabowo yang dinilai memberatkan dan tidak aspiratif, seperti rencana memblokir rekening hingga mengambil alih tanah tidak produktif tanpa persetujuan publik.
Kisah Haru Kakak Adik di Bogor Bergantian Seragam dan Sepatu untuk Sekolah |
![]() |
---|
Viral Video Guru di Pesawaran Diduga Intimidasi dan Hampir Cekik Murid saat Upacara Bendera |
![]() |
---|
3 Aturan Kibarkan Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Pakar: Jangan Lebih Tinggi dari Merah Putih |
![]() |
---|
Viral Tren Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI, Apa Artinya? |
![]() |
---|
Identitas Pria Viral Ngaku Dokter Tinggal di Kolong Jembatan Terbongkar, Ini Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.