Kejuaraan Dunia 2025
Fajri/Fikri Buka Rahasia Sukses Juarai China Open 2025, Sama-sama Playmaker tapi Saling Melengkapi
GANDA Putra Wakil Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri, membagikan strategi yang dia terapkan untuk memenangi China Open 2025 baru-baru ini.
GANDA Putra Wakil Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri, membagikan strategi yang dia terapkan untuk memenangi China Open 2025 baru-baru ini.
Fikri yang berpasangan dengan Fajar Alfian karena tandem regulernya, Daniel Marthin, sedang memulihkan diri dari cedera lutut tampil pada dua turnamen yakni Japan Open 2025 dan China Open 2025.
Fajar dan Fikri sama-sama pemain di posisi depan atau playmaker. Meski begitu, tapi mereka bisa saling melengkapi.
"Misalnya, saya lagi depan Fajar berusaha cover saya. Kalau Fajar lagi enak di depan, saya yang mengalah ke belakang. Kalau salah satu sudah maju, yang satu sudah mengerti, " kata Fikri ditemui di pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Fikri mengatakan meski pasangan mendadak, pelatih pelatnas, Antonius Budi, tidak memberi target khusus.
"Pelatih bilang ya sudah kalian bermain aja yang terbaik. Namun, kami pribadi juga harus punya target mau sampai mana agar tahu kemampuan dan kualitas diri kami sampai mana," ucap Fikri.
"Saya dan Fajar punya target masing-masing. Kami inginnya juara, tetapi saat lihat hasil di Jepang kalah pada delapan besar dan kalahnya juga tidak buruk. Jadi, kami lebih yakin lagi kalau kami bisa."
Baca juga: Fajar/Fikri Bikin Keok Wakil Malaysia, Hingga Gagalkan China Sapu Bersih Seluruh Titel Juara
Dalam perjalanan menuju tangga juara, Fajar/Fikri menundukkan ganda putri nomor satu dunia, Kim Won-ho/Seo Seung-jae (Korea Selatan) pada semifinal.
Fajar/Fikri lalu mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) yang kni menjadi anak didik mantan pelatih mereka, Herry Iman Pierngadi atau Herry IP.
"Cara kami mengalahkan Seo Seung-jae, partama Fajar sudah tahu pola bermainnya. Sebelum bertanding, kami sering berkomunikasi sambil menonton pertandingan juga," aku Fikri.
"Pada pertemuan terakhir (Sudirman Cup), kami bisa mengalahkan juga.. Jadi, saya dan Fajar juga lebih pede dan lebih yakin."
Fikri juga tidak khawatir pola permainannya bisa dibaca Chia/Soh.
"Pelatih mereka seharusnya lebih paham cara kami bermain. Kalau Malaysia memang sebelum ada pelatih sekarang juga mereka sudah bagus juga berainnya, defend-nya," ucap Fikri.
"Nah dengan datangnya Koh Herry, pukulan-pukulan kayak di Indonesia, pemain Indonesia pukulan halusnya lebih bagus juga. Jadi lebih komplet sebetulnya mereka, tetapi kami lebih menguasai keadaan."
Terkait reaksi pasangan reguler masing-masing, Fikri mengatakan bahwa Daniel dan Rian tetap mendukung.
"Saat kami juara juga saling mengucapkan dan latihan pun seperti biasa saja. Tidak ada bentrokan apa-apa," kata pemain 25 tahun itu.
"Pastinya kami mentraktir karena siapapun yang juara pasti ada traktir karena kami sama-sama ya. Kalau juara itu juga berkat pelatih dan teman-teman yang mendukung."
Soal kelanjutan partner dengan Fajar, Fikri mengaku sampai sekarang belum ada perbincangan dengan pelatih.
"Pertama saya tidak bisa menjawab karena banyak beberapa faktor yang harus dibicarakan antara pelatih, pengurus," ujar Fikri.
"Jadi saya sebagai atlet hanya mengikuti dari atasan dan pelatih. Saya memang selalu siap saja kalau nanti ke depannya bagaimana."
"Berpasangan dengan Fajar saya merasakan suasana baru, tetapi biasa saja karena pertandingan sama saja."
Soal selebrasi pacu jalur yang dipilih saat memenangi pertandingan, Fikri dan Fajar mengaku sudah menyiapkannya sebelum berlaga.
"Sebetulnya sudah disiapkan di hotel setelah mengecek sosial media, eh boleh juga nih kami lakukan saat juara. Ya sudah kami latihan dulu di kamar sebelum berangkat ke final," kata Fikri.
Fajar Alfian sendiri akan kembali bertandem dengan Rian untuk mengikuti Kejuaraan Dunia, 25-31 Agustus 2025 mendatang di Paris, Prancis.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.