RS Jiwa Prof HB Saanin Padang
RS Jiwa Prof HB Saanin Padang Luncurkan Inovasi “PAGI KREASI”, Tekan Perilaku Kekerasan Pasien ODGJ
RUMAH Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padang meluncurkan inovasi pelayanan publik bertajuk Perawat Aktif Giatkan Rekreasi Relaksasi Edukasi dan Sosialisasi
RUMAH Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padang meluncurkan inovasi pelayanan publik bertajuk Perawat Aktif Giatkan Rekreasi Relaksasi Edukasi dan Sosialisasi (PAGI KREASI).
Program yang mulai diimplementasikan pada 7 Maret 2024 ini terbukti efektif menekan angka perilaku kekerasan dan risiko pasien melarikan diri di lingkungan rumah sakit.
Inovasi ini lahir sebagai respons terhadap tingginya angka gangguan jiwa di Sumatera Barat, yang menduduki peringkat ke-9 secara nasional dengan total 50.608 jiwa mengalami gangguan jiwa.
Data RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang mencatat, sepanjang tahun 2023 terdapat 709 pasien ODGJ yang melakukan perilaku kekerasan dan 7 pasien melarikan diri selama perawatan.
Namun, setelah penerapan PAGI KREASI, angka tersebut menurun drastis. Sepanjang 2024, kejadian perilaku kekerasan hanya tercatat 23 kali, turun 67 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan kasus pasien melarikan diri hanya terjadi satu kali.
Konsep Inovasi yang Sederhana, Murah, dan Efektif
Berbeda dengan terapi sebelumnya yang hanya berfokus pada aktivitas di dalam ruangan, PAGI KREASI menghadirkan kegiatan luar ruangan yang terstruktur. Kegiatan dimulai dengan jalan pagi (rekreasi), dilanjutkan dengan latihan relaksasi, edukasi kesehatan jiwa, dan pelatihan sosialisasi bagi pasien.
“Pasien tampak lebih rileks, nyaman, dan cemasnya berkurang setelah mengikuti program ini,” ujar Plt. Kepala Bidang Keperawatan RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang, dr. Ilhami Fithri, Sp.PK. Program ini juga diharapkan meningkatkan kepercayaan diri pasien serta mempercepat proses pemulihan.
Manfaat untuk Pasien, Keluarga, dan Rumah Sakit
Penerapan PAGI KREASI tidak hanya memberikan manfaat bagi pasien, tetapi juga bagi keluarga dan pihak rumah sakit.
Bagi pasien, program ini membantu mengontrol perilaku kekerasan, mengurangi kecemasan, dan mencegah kebosanan. Sementara itu, bagi rumah sakit, inovasi ini memperpendek lama rawat inap dan meningkatkan mutu pelayanan.
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui peraturan-peraturan terkait inovasi daerah dan pelayanan kesehatan jiwa.(rls)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.