Citizen Journalism

Mahasiswa KKN Unand dan Pemerintah Kecamatan Dirikan Posko Gizi: Tekan Stunting di Dusun Baru Tapan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) tahun 2025 di Nagari Dusun Baru Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten

Editor: Emil Mahmud
FOTO: ISTIMEWA
PERESMIAN POSKO GIZI - Peresmian Posko Gizi bertema “Tingkatkan Tumbuh Kembang Anak Bangsa Menuju Generasi Emas 2045.” di Puskesri Nagari Dusun Baru yang dibuka secara resmi pada 15 Juli 2025 oleh Camat Kecamatan Tapan, Syamwil, SSTP, MM, Kepala Puskesmas Kecamatan Tapan, dr Elfrina Mirna, MKM. Wali Nagari Dusun Baru, Dedi Chandra; serta perangkat desa dan tenaga kesehatan setempat. Kegiatan ini juga hasil kolaborasi Mahasiswa KKN Universitas Andalas (Unand) Tahun 2025 di Nagari Dusun Baru Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, dengan dosen pembimbing lapangan, Yeffi Masnarivan, SKM, MKes. 

Oleh Wahyu Saptio Afrima, Penulis adalah Mahasiswa Prodi Sastra Minangkabau, Universitas Andalas.

MAHASISWA Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) tahun 2025 di Nagari Dusun Baru Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berkolaborasi dengan dosen pembimbing lapangan, Yeffi Masnarivan, SKM, MKes.

Mereka ikut andil dalam kegiatan penanggulangan stunting dan gizi buruk melalui peresmian Posko Gizi bertema “Tingkatkan Tumbuh Kembang Anak Bangsa Menuju Generasi Emas 2045.” 

Kegiatan ini berlangsung di Puskesri Nagari Dusun Baru sebagai bagian dari program berkelanjutan pemerintah kecamatan untuk menekan angka stunting dan meningkatkan status gizi anak-anak serta ibu hamil di wilayah tersebut.

Acara dibuka secara resmi pada 15 Juli 2025 oleh Camat Kecamatan Tapan, Syamwil, SSTP, MM, Kepala Puskesmas Kecamatan Tapan, dr Elfrina Mirna, MKM. Wali Nagari Dusun Baru, Dedi Chandra; serta perangkat desa dan tenaga kesehatan setempat.

Mahasiswa KKN Reguler II Unand turut berperan aktif dalam pelaksanaan program dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Sejauh ini, stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis masih menjadi persoalan serius di berbagai wilayah Indonesia. 

Baca juga: Mahasiswa KKN Unand Gelar, Pelatihan Pembuatan Silase di Nagari Malalak Timur Kabupaten Agam, Sumbar

Salam Semarak
PERESMIAN POSKO GIZI - Peresmian Posko Gizi bertema “Tingkatkan Tumbuh Kembang Anak Bangsa Menuju Generasi Emas 2045.” di Puskesri Nagari Dusun Baru yang dibuka secara resmi pada 15 Juli 2025 oleh Camat Kecamatan Tapan, Syamwil, SSTP, MM, Kepala Puskesmas Kecamatan Tapan, dr Elfrina Mirna, MKM. Wali Nagari Dusun Baru, Dedi Chandra; serta perangkat desa dan tenaga kesehatan setempat. Kegiatan ini juga hasil kolaborasi Mahasiswa KKN Universitas Andalas (Unand) Tahun 2025 di Nagari Dusun Baru Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, dengan dosen pembimbing lapangan, Yeffi Masnarivan, SKM, MKes.

Baca juga: Bupati Khairunas Sambut Mahasiswa KKN Unand, Dorong Kolaborasi untuk Pembangunan Solok Selatan

Meski berbagai program pemerintah telah dijalankan, data terbaru menunjukkan prevalensi stunting di sejumlah daerah belum menunjukkan penurunan signifikan. 

Kondisi ini menjadi ancaman nyata bagi kualitas sumber daya manusia, terutama dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, tercatat sekitar 4,7 juta balita di Indonesia mengalami stunting. Jumlah ini menjadi alarm serius dalam upaya mencetak generasi sehat dan berkualitas.

Di Provinsi Sumatera Barat, berdasarkan data PPID Provinsi Sumbar dan SSGI, tercatat lebih dari 79.000 balita mengalami stunting hingga akhir 2023.

Angka tersebut menempatkan provinsi ini sebagai salah satu daerah dengan beban stunting tertinggi di Indonesia. Sementara itu, laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan menunjukkan bahwa pada 2023 terdapat 2.314 balita yang mengalami stunting. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikannya fokus utama dalam penanganan kesehatan anak.

Sebagai bentuk respons terhadap meningkatnya angka stunting, berbagai intervensi langsung kini dilakukan di tingkat kecamatan dan nagari.

Salah satunya adalah pendirian Posko Gizi, yang difokuskan di wilayah terdampak guna menangani kasus stunting secara terarah dan terpadu.

Berdasarkan data dari Puskesri Nagari Dusun Baru, kegiatan ini menyasar 11 anak dengan kondisi stunting dan 2 ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Menu makanan yang diberikan telah disusun sesuai standar gizi oleh pihak puskesmas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved