Wawako Padang Maigus Nasir Resmi Buka Sekolah Rakyat Padang, 149 Siswa Mulai Masuk Asrama

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir secara resmi membuka program Sekolah Rakyat Menengah Pertama di Kota Padang, yang ditandai dengan penyerahan secara simbolis paket seragam sekolah kepada perwakilan siswa di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BPPKS) Padang, Jl. Alai, Kapalo Koto, Pauh, Kota Padang, Senin (14/7/2025). 

Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Sosial Republik Indonesia yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) desil 1.

"Sesungguhnya anak-anak dari keluarga tidak mampu bagaikan intan berlian yang terkubur dalam lumpur. Angkatlah mereka, mereka akan tetap berkilau dan bercahaya melebihi kilau dan cahaya yang lain," ujar Wawako Maigus mengutip pesan dari Menteri Sosial RI periode 2001–2009, Bachtiar Hamzah. 

Sebagaimana diketahui, Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama (boarding school) yang menyediakan fasilitas pendidikan, tempat tinggal, konsumsi, serta kebutuhan dasar lainnya secara gratis. Sebanyak 149 siswa tercatat mulai mengikuti kegiatan hari pertama, termasuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan masuk asrama.

Menurut Maigus, hadirnya Sekolah Rakyat sejalan dengan tekad Pemerintah RI mewujudkan generasi unggul yang siap menyongsong masa depan.

Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi Dua Kali, Kolom Abu Tak Terpantau karena Tertutup Kabut

"Jika ingin menemukan intan berlian, maka kita harus menyelam ke lautan dalam. Untuk menjadi orang sukses, dibutuhkan perjuangan dan keberanian menghadapi tantangan," tegas Maigus Nasir. 

Maigus Nasir juga mendorong para siswa untuk berani menghadapi perubahan, mulai dari berpisah dengan keluarga, menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, demi membangun kebiasaan yang lebih baik di lingkungan asrama. 

"Kami berharap Sekolah Rakyat menjadi kebanggaan bangsa dan negara. Orang sukses tidak ditentukan oleh siapa orang tuanya atau di mana sekolahnya, tetapi oleh seberapa besar ia mengenali dan membangun persepsi terhadap dirinya sendiri,”pungkasnya.(*)