Marcus Kevin Kritik Prestasi Ganda Putra Indonesia, Fajar/Alfian Penerus Tahta Sulit Jaga Performa

KRITIKAN atas seretnya prestasi Pebulu Tangkis nomor ganda putra junior Indonesia datang dari sederet senior mereka baru-baru ini.

Editor: Emil Mahmud
HUMAS PP PBSI
KRITIK BUAT PEBULU TANGKIS - Reaksi ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, (jersey putih), setelah mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) di final Indonesia Open 2021. Itu menjadi gelar terakhir Merah Putih di Indonesia Open. 

KRITIKAN atas seretnya prestasi Pebulu Tangkis nomor ganda putra junior Indonesia datang dari sederet senior mereka baru-baru ini.

Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, menanggapi paceklik gelar yang dialami ganda putra Indonesia.

Ganda putra Indonesia bak kehilangan taji ketika gelar juara sulit diraih.

Pemandangan ini terlihat kontras dengan ketika masa keemasan terakhir ganda putra Indonesia yang terjadi pada 2019 silam

Saat itu ada tiga pasangan kuat yang bergantian menjadi juara dengan total 14 trofi diraih dalam setahun di ajang-ajang bergengsi.

Ketiga duet andalan itu adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Saking besarnya pengaruhnya, ganda putra selalu menjadi nomor yang ditarget juara oleh PBSI saat Indonesia tampil di ajang besar.

Hanya saja, prestasi itu menurun seiring pensiunnya Marcus/Kevin dan menuanya Ahsan/Hendra yang akhirnya menyusul dengan maklumat gantung raket pada tahun lalu.

Fajar/Alfian selaku penerus takhta nomor satu dunia mulai kesulitan menjaga performa hingga sering kalah dari pasangan 10 besar lainnya.

Sedangkan, dua kombinasi baru Pelatnas Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin kurang konsisten ketika mencapai babak-babak akhir.

Baca juga: Ratu Bulu Tangkis An Se-young Tolak Sponsor Baru Lalu Teken Kontrak dengan Yonex

Sorot Senior
KRITIK BUAT PEBULU TANGKIS - Reaksi ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, (jersey putih), setelah mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) di final Indonesia Open 2021. Itu menjadi gelar terakhir Merah Putih di Indonesia Open.

Status tidak Selaras Prestasi

Ada empat pasangan Indonesia yang menempati rank 10 besar dunia, termasuk duet independen, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Akan tetapi, peringkat tinggi tidak dibarengi dengan kebiasaan juara dengan gelar terakhir terjadi pada November lalu di Kumamoto Masters Japan Super 500.

Enam laga final terakhir yang melibatkan salah satu dari keempat pasangan top Tanah Air itu di ajang-ajang World Tour selalu berakhir dengan hasil runner-up bagi Merah Putih.

Saat ditemui awak media di sela-sela konferensi pers PBC Indonesia International Open 2025, ajang biliar, di Jakarta, Minggu (6/7/2025), Kevin memberikan pendapatnya.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved