Penemuan Mayat di Batang Anai
Melihat Koyek Psikopat Pelaku Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman Dari Kacamata Ketua Pemuda
Mengingat Satria Juhanda alias Wanda, langsung saja membawa ingatan ketua pemuda setempat pada sosok yang ramah, santai dan mudah senyum.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Mengingat Satria Juhanda alias Wanda, langsung saja membawa ingatan ketua pemuda setempat pada sosok yang ramah, santai dan mudah senyum.
“Pelaku ini dikenal masyarakat dengan panggilan Koyek, ia bukan orang yang banyak bicara,” ujar Febrianto, Ketua Pemuda Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kabupaten Padang Pariaman ditemui di rumahnya, Rabu (25/6/2025).
Di organisasi kepemudaan Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Koyek cukup aktif bahkan untuk acara maulud nabi awal tahun lalu, ia ditunjuk sebagai penasehat.
Di lingkungan sosial masyarakat, Koyek juga orang yang gampang bergaul dan sesekali duduk di lapau untuk melepas penat.
“Koyek ini merupakan warga yang pendiam, tidak banyak omong. Tapi kalau diajak ngobrol ia tidak sungkan,” ujarnya.
Baca juga: Hari Pertama, Seleksi Pegawai Non PNS UT Padang Berjalan Lancar

Febrianto menyebut, setaman SMA Koyek sempat merantau ke Pekanbaru, bahkan mengikuti tes polisi, namun tidak berhasil.
Sebentar di perantauan, Koyek kembali ke kampung halaman dengan bekerja sebagai pengangkut pasir kali di aliran Batang Anai.
“Untuk bekerja di pabrik, paling baru1 sampai 1,5 tahun, sebelumnya mengangkat dan mengangkut pasir,” ujarnya.
Sejak duduk di bangku SMA, Febrianto sudah mengetahui bahwa Koyek memiliki pacar yaitu Siska, karena sering berkunjung ke rumahnya.
Bahkan kedua keluarga juga saling kenal, hingga sebelum Siska hilang, status keduanya sudah dalam rencana tunangan.
Baca juga: Pembunuhan Berantai Padang Pariaman: Wanda Dikenal Pendiam dan Sering Menyapa, Warga Sulit Percaya
Febrianto menilai tindak tanduk Koyek selama bergaul di tempat tinggal memang hanya meninggalkan kesan ramah.
Sejak kecil Koyek bukan tipe orang yang nakal, usil atau mencari masalah, kehidupannya normal seperti anak seusianya.
“Memang kalau secara latar belakang, ia besar tanpa sosok ayah. Ayahnya meninggal sejak ia kecil,” ujar Febrianto.
Sikap Koyek serupa itu, menurut Febrianto bertahan sampai ia ditangkap, meski calon tunangannya hilang 1,5 tahun.
Sejak tunangannya hilang, Koyek diketahui sering membantu pihak keluarga Siska dalam melapor ke pihak kepolisian hingga mencari ke sejumlah tempat.
Baca juga: Korban Kekejaman Wanda Padang Pariaman Bukan Cuma 3 Orang, Bagi Keluarga Siska Total 5 Meninggal
Urutan Proses Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai yang Digelar 3 TKP di Padang Pariaman |
![]() |
---|
10 Fakta Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai Wanda di Padang Pariaman, 155 Adegan Diperagakan |
![]() |
---|
Tuntut Hukuman Mati, Keluarga Korban Hadiri Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai di Batang Anai |
![]() |
---|
FOTO Rekonstruksi Pembunuhan Berantai, Warga Penasaran Ingin Lihat Wanda |
![]() |
---|
Rekonstruksi Wanda di Pabrik Batako Batang Anai Dipadati Warga, Serukan Hukuman Seberat-beratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.