Penemuan Mayat di Batang Anai

Melihat Koyek Psikopat Pelaku Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman Dari Kacamata Ketua Pemuda

Mengingat Satria Juhanda alias Wanda, langsung saja membawa ingatan ketua pemuda setempat pada sosok yang ramah, santai dan mudah senyum.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
PEMBUNUHAN BERANTAI - Ketua Pemuda Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Febrianto saat ditemui di rumahnya, Rabu (25/6/2025). Febrianto menyebut, setaman SMA Koyek sempat merantau ke Pekanbaru, bahkan mengikuti tes polisi, namun tidak berhasil. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Mengingat Satria Juhanda alias Wanda, langsung saja membawa ingatan ketua pemuda setempat pada sosok yang ramah, santai dan mudah senyum.

“Pelaku ini dikenal masyarakat dengan panggilan Koyek, ia bukan orang yang banyak bicara,” ujar Febrianto, Ketua Pemuda Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kabupaten Padang Pariaman ditemui di rumahnya, Rabu (25/6/2025).

Di organisasi kepemudaan Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Koyek cukup aktif bahkan untuk acara maulud nabi awal tahun lalu, ia ditunjuk sebagai penasehat.

Di lingkungan sosial masyarakat, Koyek juga orang yang gampang bergaul dan sesekali duduk di lapau untuk melepas penat.

“Koyek ini merupakan warga yang pendiam, tidak banyak omong. Tapi kalau diajak ngobrol ia tidak sungkan,” ujarnya.

Baca juga: Hari Pertama, Seleksi Pegawai Non PNS UT Padang Berjalan Lancar

PEMBUNUHAN BERANTAI - Satria Juhanda alias Wanda  alias Koyek ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana oleh Polres Padang Pariaman. Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, Minggu (22/6/2025) menegaskan penetapan tersangka ini dilakukan setelah penyidik menggelar perkara dan mengantongi alat bukti yang cukup.
PEMBUNUHAN BERANTAI - Satria Juhanda alias Wanda alias Koyek ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana oleh Polres Padang Pariaman. Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, Minggu (22/6/2025) menegaskan penetapan tersangka ini dilakukan setelah penyidik menggelar perkara dan mengantongi alat bukti yang cukup. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Febrianto menyebut, setaman SMA Koyek sempat merantau ke Pekanbaru, bahkan mengikuti tes polisi, namun tidak berhasil.

Sebentar di perantauan, Koyek kembali ke kampung halaman dengan bekerja sebagai pengangkut pasir kali di aliran Batang Anai.

“Untuk bekerja di pabrik, paling baru1 sampai 1,5 tahun, sebelumnya mengangkat dan mengangkut pasir,” ujarnya.

Sejak duduk di bangku SMA, Febrianto sudah mengetahui bahwa Koyek memiliki  pacar yaitu Siska, karena sering berkunjung ke rumahnya.

Bahkan kedua keluarga juga saling kenal, hingga sebelum Siska hilang, status keduanya sudah dalam rencana tunangan.

Baca juga: Pembunuhan Berantai Padang Pariaman: Wanda Dikenal Pendiam dan Sering Menyapa, Warga Sulit Percaya

Febrianto menilai tindak tanduk Koyek selama bergaul di tempat tinggal memang hanya meninggalkan kesan ramah.

Sejak kecil Koyek bukan tipe orang yang nakal, usil atau mencari masalah, kehidupannya normal seperti anak seusianya.

“Memang kalau secara latar belakang, ia besar tanpa sosok ayah. Ayahnya meninggal sejak ia kecil,” ujar Febrianto.

Sikap Koyek serupa itu, menurut Febrianto bertahan sampai ia ditangkap, meski calon tunangannya hilang 1,5 tahun.

Sejak tunangannya hilang, Koyek diketahui sering membantu pihak keluarga Siska dalam melapor ke pihak kepolisian hingga mencari ke sejumlah tempat.

Baca juga: Korban Kekejaman Wanda Padang Pariaman Bukan Cuma 3 Orang, Bagi Keluarga Siska Total 5 Meninggal

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved