Penemuan Mayat di Batang Anai
Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman: Polisi Sudah Periksa 8 Saksi, Jumlah Bisa Bertambah
Polisi sudah periksa 8 saksi dalam kasus pembunuhan berantai yang melibatkan Satria Juanda alias Wanda alias Koyek di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Mereka yakin, mutilasi tidak dilakukan secara sadis di kebun menggunakan parang, melainkan dengan alat yang lebih canggih, kemungkinan besar sebuah mesin.
"Melihat model potongannya, tidak masuk logika (menggunakan parang). Bisa jadi menggunakan mesin," ungkap Donal, adik Dasrizal, dengan nada yakin.
Baca juga: Liciknya Wanda Pelaku Pembunuhan di Padang Pariaman, Ngotot Tak Tahu Keberadaan Siska ke Polisi
Pernyataan ini muncul setelah keluarga melihat langsung kondisi potongan tubuh Dinda yang ditemukan.
Kecurigaan ini menambah daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh pihak kepolisian dalam kasus yang menggemparkan Pariaman ini.
Selain itu pihak keluarga juga meyakini pemotongan dilakukan oleh Satria Juawanda alias Koyek di pabrik tempatnya bekerja.
Hal itu mengacu pada asumsi alat yang digunakan oleh pelaku, alat serupa itu menurut pihak keluarga bisa ditemui di tempat kerjanya.
Baca juga: Jejak Misteri Hilangnya Dinda Korban Mutilasi, Tangisan Keluarga Pecah saat Potongan Tubuh Ditemukan
Dasrizal, ayah Dinda yang sehari-hari menjadi sopir truk, menuturkan bahwa putrinya adalah sosok yang mandiri dan bersemangat.
Dinda, yang masih terdaftar sebagai mahasiswi di STIE AKBP Khatib Sulaiman, bahkan rela cuti kuliah karena kondisi ekonomi keluarga yang sulit.
"Dia itu semi mandiri, kalau bisa meringankan orang tua daripada menyusahkan," ujar Dasrizal.
Dasrizal, saat ditemui di rumah duka menerangkan bahwa masalah utang piutang antara kedua pihak itu tidak mungkin.
Hal itu ia sampaikan, meski kondisi ekonomi pihak keluarga sedang tidak stabil dalam beberapa waktu belakang.
Kondisi ekonomi itu pula yang membuat Septia Adinda mengambil cuti kuliah di STIE AKBP Kota Padang, beberapa waktu lalu.
“Tapi kalau anak saya berutang pada pelaku, saya tidak yakin. Saya pastikan itu tidak benar,” ujarnya.

Hal ini mengacu pada kebutuhan Dinda (sapaan akrabnya), yang masih bisa dicukupi oleh pihak keluarga sampai saat ini.
Selain itu, Dinda selama berhenti kuliah diketahui juga bekerja di jasa pengiriman barang untuk memenuhi kebutuhannya, supaya tidak merepotkan keluarga.
Urutan Proses Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai yang Digelar 3 TKP di Padang Pariaman |
![]() |
---|
10 Fakta Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai Wanda di Padang Pariaman, 155 Adegan Diperagakan |
![]() |
---|
Tuntut Hukuman Mati, Keluarga Korban Hadiri Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai di Batang Anai |
![]() |
---|
FOTO Rekonstruksi Pembunuhan Berantai, Warga Penasaran Ingin Lihat Wanda |
![]() |
---|
Rekonstruksi Wanda di Pabrik Batako Batang Anai Dipadati Warga, Serukan Hukuman Seberat-beratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.