SNBP 2025

4 Siswa SMAN 1 Bukittinggi Taklukkan ITB Jalur SNBP 2025, Dua Berasal dari Keluarga Kurang Mampu

Sebanyak empat siswa SMAN 1 Bukittinggi ITB berhasil menembus Institut Teknologi Bandung melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
PELAJAR BERPRESTASI - Wakil kepala sekolah urusan kurikulum SMAN 1 Bukittinggi, Azmiarni saat ditemui di sekolah ia mengajar, Senin (9/6/2025). Azmiarni menyebut bahwa ada 4 siswanya lulus ITB jalur SNBP, namun memang Nauli dan Devit yang memiliki ekonomi menengah ke bawah. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Sebanyak empat siswa SMAN 1 Bukittinggi ITB berhasil menembus Institut Teknologi Bandung melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.

Pencapaian ini membawa nama baik sekolah serta menjadi sorotan, termasuk salah satu pelajar kurang mampu asal bernama Nauli Al Ghifari lulus ITB.

Kemudian, selain Nauli ternyata ada 3 lagi siswa asal SMAN 1 Bukittinggi yang lulus SNBP. Mereka adalah Devit Febriansyah, Aila Amanda dan Tani Fortuna.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum SMAN 1 Bukittinggi, Azmiarni menyebut bahwa ada 4 siswanya yang lulus jalur SNBP pada tahun 2025.

"Total ada 4 siswa perwakilan SMAN 1 Bukittinggi yang lulus ITB jalur SNBP," kata Azmiarni saat memberikan keterangan, Senin (9/6/2025) sore.

Baca juga: Panalihon Penjual Pakaian Bekas di Bukittinggi Bangga Anak Lolos ITB di Tengah Keterbatasan

Dari siswa tersebut, kata Azmiarni, memang 2 di antarannya masuk kategori ekonomi kurang mampu.

"Mereka adalah Nauli Al Ghifari asal Bukittinggi dan Devit Febriansyah dari Malalak," jelas Azmiarni.

Ia menambahkan jika ayah Nauli bekerja sebagai penjual pakaian bekas di Pasar Putih Bukittinggi.

"Kalau ibunya mengajar di TPQ Aur Kuning," ungkapnya.

Kemudian, ia juga menuturkan terkait pekerjaan kedua orang tua Devit asal Malalak, Kabupaten Agam.

Kata Azmiarni, ayah dan ibunda Devit bekerja sebagai petani kulit manis di Malalak.

"Dua orang inilah yang lulus ITB, namun memiliki ekonomi menengah ke bawah," tambahnya.

Baca juga: Makan Bergizi Gratis di Sijunjung Diundur karena Virtual Account Belum Terbit dari BGN

Nauli Al Ghifari Lolos ITB

Keinginan masuk kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) sudah didambakan Nauli Al Ghifari sejak kecil.

Hal itu disampaikan Nauli Al Ghifari, pelajar asal SMA Negeri 1 Bukittinggi yang lulus ITB jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.

Pasca lulus jalur SNBP tersebut, rumah Nauli langsung didatangi oleh Rektor ITB Tatacipta Dirgantara yang berlokasi di Jalan Mandiangin, No 81, Rt 01/Rw 01, Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Sabtu (7/6/2025) lalu.

Kata Nauli, keinginan masuk kampus bergengsi di Indonesia tersebut merupakan cita-citanya sejak Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: 8 Kendaraan Laka Beruntun di Sungai Tarab Tanah Datar Sore Ini, 2 Orang Mengalami Luka-Luka

"Keinginan masuk ITB ini sudah sejak SD," kata Nauli saat memberikan pernyataan kepada Tribunpadang.com, Senin (9/6/2025).

Untuk menggapai itu, ujar Nauli, ia selalu giat belajar untuk bisa masuk SD, SMP hingga SMA favorit.

"Saingan di ITB itu nasional, jadi saya harus rajin belajar dan ikut Olimpiade Sains Nasional (OSN).

"Karena target kita tinggi dan fakultasnya juga terketat, maka nilai harus tinggi dan mendapatkan sertifikat di tingkat Nasional.

Baca juga: Anak Pedagang Pakaian Bekas di Bukittinggi Masuk ITB Jalur SNBP 2025, Sering Belajar Pukul 03.00 WIB

Nauli bercerita jika ia telah mengikuti OSN pada tahun 2023 dan 2024, di mulai dari tingkat kota hingga ke nasional.

"Meski sudah berjuang, namun belum bisa mendapatkan medali," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan terkait, sosok Nauli Al Ghifari yang lulus ITB lewat jalur SNBP tahun 2025.

Berdasarkan keterangan Orang Tua Nauli, Panalihon menyebut bahwa anaknya memang bertanggung jawab perihal urusan akademik.

Baca juga: 3 Pemuda Nekat Melakukan Pemerasan di Padang, Bawa Kabur HP Korban dengan Cara Diancam Pakai Sajam

Sehingga, kata Panalihon, ia sebagai orang tua hanya memberikan arahan agar anaknya tetap terus belajar.

"Nauli itu sering belajar dari pukul 03:00 WIB hingga pagi hari," terangnya.

Tidak hanya itu, menurut Panalihon, Nauli memang banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk belajar, terutama membaca.

"Bahkan untuk ke luar rumah sangat jarang," tuturnya.

KISAH PELAJAR BUKITTINGGI- Nauli Al Ghifari saat ditemui di kediamannya di Jalan Mandiangin, No 81, RT 01/RW 01, Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin (9/6/2025). Sosok Nauli terkenal rajin belajar dan suka berbagi dengan ilmu dengan sesama.
KISAH PELAJAR BUKITTINGGI- Nauli Al Ghifari saat ditemui di kediamannya di Jalan Mandiangin, No 81, RT 01/RW 01, Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin (9/6/2025). Sosok Nauli terkenal rajin belajar dan suka berbagi dengan ilmu dengan sesama. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

"Sejak kecil juga sudah saya arahkan untuk rajin membaca, bebas buku apa saja," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Bukittinggi Azmiarni juga mengatakan bahwa Nauli merupakan siswa yang cerdas dan menguasai semua mata pelajaran.

"Nauli ini orangnya tidak pernah fokus pada satu pelajaran saja, namun semuanya dikuasai," kata Azmiarni.

"Kemampuan, daya juang dan fokusnya selalu disamakan untuk setiap mata pelajaran," sambungnya.

Selain itu, Azmiarni juga menjelaskan bahwa Nauli merupakan sosok agak pendiam namun tidak pelit ilmu terhadap sesama.

"Tipikal orangnya agak pendiam, namun mau berbagi ilmu yang didapat kepada teman maupun adik-adik kelasnya," pungkas Azmiarni saat ditemui di SMAN 1 Bukittinggi. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved