Wisata Sumbar

Menikmati Kawa Daun di Atas Awan, Yuk ke Puncak Batudindiang Tanah Datar Sumbar

Wisata alam Puncak Batudindiang tempat objek wisata yang tengah viral karna pemandangan indah memanjakan mata.

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
MINUMAN DI PUNCAK BATUDINDIANG: Minuman kawa daun dapat diseruput sambil menikmati pemandangan memanjakan mata di Puncak Batudindiang, Tabek Patah, Salimpauang, Tanah Datar. 

TRIBUNPADANG.COM, TANAH DATAR - Wisata alam Puncak Batudindiang tempat objek wisata yang tengah viral karna pemandangan indah memanjakan mata.

Banyak dikunjungi oleh para wisatawan dari dalam maupun luar daerah.

Puncak Batudindiang berada di Jorong Koto Alam, Nagari Tabek Patah, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Tak hanya untuk melepas penat dan pemandangan yang indah, wisatawan dapat menyeruput kawa daun melawan dingin di Puncak Batudindiang.

Salah satu pengelola wisata Puncak Batudindiang bernama Tomi mengatakan bagi pengunjung yang ingin berbelanja juga ada kedai menyajikan aneka makanan dan minuman.

Baca juga: Cara Menuju Puncak Batudindiang Tanah Datar, Bisa Ditempuh dengan Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat

Aneka makanan dan minuman disajikan berupa mie instan, telur gulung, gorengan, bakso, kerupuk mie dan kopi sachet.

“Disini juga ada minuman khusus yakni Kawa Daun yang dapat diseduh menghangatkan badan,” terangnya.

Kawa daun menjadi salah satu minuman tradisional masyarakat Minang.

Dikutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kawa daun memiliki cita rasa yang unik yakni perpaduan rasa pahit dari kopi dan asam dari teh.

Warna minuman tradisional ini juga cukup unik, lebih gelap dari teh tapi lebih terang dari kopi.

Baca juga: Puncak Batudindiang Tanah Datar Sumbar, Bersama Awan Nikmati Pesona 3 Gunung

Rasa, aroma, dan warna kawa daun bergantung pada cara pengolahan daun kopi.

Secara tradisional, kawa daun disajikan menggunakan sayak, yaitu gelas dari batok kelapa dengan tatakan bambu agar tidak tumpah.

Agar menambah rasa nikmat dari kawa daun, dapat ditambahkan gula aren dan disantap dengan berbagai camilan manis seperti pisang goreng, tapai goreng, bika, dan ketan.

Puncak Batudindiang berada di ketinggian 1366 MDPL menyajikan keindahan tiga gunung yakni Gunung Merapi, Gunung Sago dan Gunung Talamau serta Bukit Barisan.

“Saat kita berada di Puncak Batudindiang juga terlihat tiga luhak yaitu Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, Luhak Lima Puluh Kota,” kata Tomi.

Akses menuju Puncak Batudindiang cukup mudah, sebab tak jauh dari pusat kota Batusangkar yang berjarak sekitar 13 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 15-20 menit saja.

Kendaraan roda dua maupun roda empat bisa langsung menuju Puncak Batudindiang serta juga ada lokasi parkir yang cukup luas.

Baca juga: Wisata Ngalau Tarang Agam Sepi Pengunjung, Turis Berkurang Sejak Tahun 90 an

Untuk tiket masuk pengunjung hanya dikenakan tarif Rp 5 ribu per orang kemudian parkir roda dua Rp 2 ribu dan roda empat Rp 5 ribu saja.

Bagi para pengunjung yang ingin berkemah juga bisa dan disediakan tenda lengkap dengan peralatannya.

“Tarif berkemah dikenakan Rp 35 ribu satu malam untuk satu tenda,” terang Tomi.

Jika memakai tenda yang disediakan oleh Puncak Batudindiang dikenakan tarif Rp 130 ribu.

Harga itu sudah termasuk tenda kapasitas empat orang, kompor, nesting dan biaya masuk.

Fasilitas lainnya bagi pengunjung juga disediakan toilet dan mushola.(*)


 
 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved