Liga Champions 2025

Mikel Arteta Masih Sebut Arsenal Tim Terbaik di Liga Champions, Meskipun Ambisi The Gunners Kandas

Nasib keberuntungan hingga kini, masih belumlah menghampiri Arsenal, karena kemarau masih melanda The Gunners -- julukan klub -- asal Kota London, Ing

Editor: Emil Mahmud
TWITTER.COM/ARSENAL
PERPANJANG PUASA GELAR - Arsenal memperpanjang puasa gelar Liga Champions, karena harus kandas di markas Paris Saint-Germain, Parc des Princes, Rabu (7/5/2025) saat melakoni leg 2 semifinal lawan tuan rumah Paris Saint Germain atau PSG. Namun, Pelatih Mikel Arteta, tetap merasa tiada lawan yang lebih baik dari pasukannya meski tersingkir di Liga Champions 2025. 

TRIBUNPADANG.COM - Nasib keberuntungan hingga kini, masih belumlah menghampiri Arsenal, karena kemarau masih melanda The Gunners -- julukan klub -- asal Kota London, Inggris tersebut.

Pasalnya, Arsenal memperpanjang puasa gelar Liga Champions, karena harus kandas di markas Paris Saint-Germain, Parc des Princes, Rabu (7/5/2025) saat melakoni leg 2 semifinal lawan tuan rumah Paris Saint Germain atau PSG.

Namun begitu, Pelatih Mikel Arteta, tetap merasa tiada lawan yang lebih baik dari pasukannya meski tersingkir di Liga Champions 2025.

Padahal Martin Odegaard dkk keok setelah gol-gol Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi cuma terbalas sekali oleh Bukayo Saka.

PSG memenangi semifinal leg kedua di Paris 2-1 untuk melengkapi kesuksesan membungkam Arsenal 1-0 pada bentrokan pertama di London.

Paris melaju ke final untuk menghadapi Inter Milan.

Adapun Arsenal lagi-lagi dipastikan gagal memenangi satu pun gelar musim ini.

Kehancuran di Liga Champions menyusul rontoknya mereka di putaran ketiga Piala FA, semifinal Piala Liga, dan kalah saing dari Liverpool di Liga Inggris.

Tim asuhan Mikel Arteta terakhir kali mengangkat trofi dua tahun silam.

Si London Merah mengalahkan Man City melalui adu penalti pada ajang Community Shield sebagai pembuka tirai kompetisi 2023-2024.

Namun, titel tersebut banyak dianggap gelar minor karena cuma mementaskan partai tunggal antara dua klub.

Kalau tidak menghitung Community Shield, Piala FA 2019-2020 merupakan trofi besar terakhir yang mampu dipersembahkan Arteta.

Artinya puasa titel bergengsi Arsenal kini sudah memanjang selama lima tahun.

Sebuah fakta ironis lantaran sepanjang periode itu, klub sudah menggelontorkan uang belanja pemain sebanyak 665,3 juta pounds atau setara 14,6 triliun rupiah!

Kalau diambil rata-rata, mereka menghabiskan 133 juta pounds per musim (2,9 triliun rupiah) untuk bekal Arteta membangun skuadnya.

Baca juga: Pelatih The Gunners Terbaik Liga Inggris Januari 2023, Kini Arteta Setara Mourinho, dan Guardiola

Pemain Arsenal, Eddie Nketiah (kanan), saat berhadapan dengan Newcastle United pada pertandingan pekan ke-19 Liga Inggris musim 2022-2023 di Stadion Emirates, London, Rabu (4/1/2023) dini hari WIB.
Pemain Arsenal, Eddie Nketiah (kanan), saat berhadapan dengan Newcastle United pada pertandingan pekan ke-19 Liga Inggris musim 2022-2023 di Stadion Emirates, London, Rabu (4/1/2023) dini hari WIB. (TWITTER.COM/ARSENAL)

Baca juga: Mikel Arteta & Guardiola Bicara Empat Mata: Obrolan 30 Menit Songsong, Laga Babak 32 Besar Piala FA

Hasilnya, di beberapa momen, racikan Arteta memang menunjukkan progres.

Namun, tetap saja itu tak cukup untuk menyudahi puasa gelar yang semakin panjang.

Kendati begitu, sang pelatih tetap berani mengatakan materi skuad Arsenal saat ini masih lebih baik dari semua peserta di Liga Champions.

The Gunners dianggapnya melampaui ekspektasi di tengah masalah cedera yang silih berganti menimpa mereka sepanjang musim.

"Saya merasa bangga, mungkin tidak ada yang menyangka, tapi kami hampir saja mewujudkannya," kata pria Spanyol berusia 43 tahun kepada TNT Sports.

"Skuad ini, dua tahun lalu, tidak ada yang percaya bahwa kami bisa lolos ke Liga Champions."

"Kami sudah sangat dekat, jauh lebih dekat daripada yang ditunjukkan oleh hasil pertandingan, tapi sayangnya kami tersingkir."

"Kami jauh lebih baik daripada mereka (PSG), tetapi kami tidak berada di sana dan itu menyakitkan."

"Anda seharusnya tidak hanya memahami bahwa kami telah tersingkir. Itu bukan cara saya melihatnya."

"Seratus persen (tim ini berkembang). Ini menyakitkan karena saya tidak berpikir ada tim yang lebih baik (dari Arsenal) di kompetisi ini dari apa yang saya lihat."

"Saya sangat bangga dengan para pemain. Mereka layak mendapatkan banyak pujian atas apa yang mereka lakukan dalam konteks situasi dan jumlah cedera."

"Untuk sampai ke semifinal dengan konteks yang berbeda dan masih bisa melakukan itu memberi saya banyak hal positif untuk masa depan," ujar pelatih Arsenal sejak 2019.(*)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved