Penemuan Mayat WNA

Sudah Seminggu Ditemukan Mangapung di 50 Kota, Jenazah WNA Norwegia Masih di RS Bhayangkara Padang

Jenazah WNA tersebut sampai di RS Bhayangkara pada hari Jumat (25/4/2025) lalu, berarti sudah satu minggu berada di rumah sakit.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
Dok Basarnas
PENEMUAN JENAZAH WNA TERAPUNG : Jasad WNA yang ditemukan terapung di kawasan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota saat dibawa ke RS Bhayangkara, Jumat (25/4/2025). Jenazah WNA tersebut sampai di RS Bhayangkara pada hari Jumat lalu, berarti sudah satu minggu berada di rumah sakit. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jenazah Warga Negara Asing (WNA) yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengapung di sungai kawasan Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Jenazah WNA tersebut sampai di RS Bhayangkara pada hari Jumat (25/4/2025) lalu, berarti sudah satu minggu berada di rumah sakit.

Kepala RS Bhayangkara, Kompol dr. Harry Andromeda membenarkan bahwa jenazah WNA bernama Gabriel Wilhelm (71) tersebut masih berada di rumah sakit.

"Iya jenazahnya masih berada di rumah sakit," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025).

Baca juga: Konsulat Norwegia Bantu Proses Pemulangan Jenazah WNA yang Ditemukan Tewas di Sungai Sumbar

Harry menyebutkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga ataupun pihak kepolisian.

"Mayatnya ini WNA ya, jadi kita harus ada keluarga ketika kita akan melakukan tindakan autopsi atau visum," ujarnya.

"Jika belum ada persetujuan dari keluarga, kita tidak bisa melakukannya walaupun sudah ada permintaan dari pihak penyidik," sambungnya.

Harry juga menyebutkan bahwa sebenarnya pihak Kedutaan Norwegia yang ada di Jakarta sudah terhubung dengan pihak keluarga korban.

Baca juga: Jenazah WNA Norwegia di RS Bhayangkara Padang, Polisi Tunggu Kabar Keluarga untuk Otopsi

"Sebenarnya sudah ada titik terang, pihak Kedutaan Norwegia di Jakarta sudah mendapat kontak dengan keluarga korban, jadi masih menunggu lanjutannya seperti apa. Apakah akan diautopsi atau pemeriksaan dalam, atau apanya," ujarnya.

"Selain itu, pasti pihak keluarga ingin mengambil jenazahnya ke sini, itu juga yang kita tunggu. Kita masih terkendalanya di situ," sambungnya.

Menurut Harry, pihak rumah sakit juga tidak bisa mengambil keputusan secara terburu-buru, karena takut jika nantinya ada keluhan dari keluarga korban.

"Kita dari pihak rumah sakit tidak bisa terburu-buru, karena takutnya nanti keluarga protes jika kita sudah melakukan tindakan autopsi, ternyata keluarga tidak setuju, maka kita yang akan kerepotan nantinya," terangnya.

Baca juga: Identitas WNA Norwegia Ditemukan Tewas Mengapung di 50 Kota Sumbar, Ada Paspor Gabriel Wilhelm

Selain itu, lanjut Harry, penyimpanan jenazah di rumah sakit juga ada batas waktu. Tapi karena belum ada tindak lanjut, maka pihak rumah sakit akan tetap menunggu keputusan dari pihak keluarga korban.

"Sebenarnya ini ada batasan waktunya, namun ini statusnya atau indikasinya sosial, jadi tidak mungkin kita keluarkan jenazahnya jika tidak ada persetujuan," ujarnya.

"Beliau juga tidak ada kejelasan, seperti tidak ada keluarga disini, tidak ada tour travelnya, dari pihak Polres Lima Puluh Kota juga belum ada rencana apa, jadi masih menunggu," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, identitas mayat WNA Norwegia yang ditemukan mengapung di Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) bernama Gabriel Wilhelm.

Berdasarkan paspor yang ditemukan bersama korban, diketahui pria berusia 71 tahun ini berasal dari Norwegia.

Hasil identifikasi awal jasad Warga Negara Asing (WNA) asal Norwegia yang ditemukan mengapung di sungai kawasan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh, Sumatera Barat, ditemukan sejumlah luka.

Sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Padang, jasad WNA tersebut dievakuasi terlebih dahulu ke Puskesmas Pangkalan.

Kasi Humas Polres Lima Puluh Kota, AKP Kurnia Adifa berdasarkan keterangan tertulisnya kepada TribunPadang.com menjelaskan, Jumat (25/4/2025), pukul 09.30 WIB, Polsek Pangkalan mendapatkan informasi dari Wali Nagari Manggilang terkait kejadian tersebut.

"Setelah mendapat informasi tersebut Kapolsek Pangkalan dan Personel Polsek Pangkalan serta tim medis dan masyarakat setempat mendatangi lokasi kejadian," terangnya, Sabtu (26/4/2025).

Sesampainya di lokasi kejadian sekira pukul 10.00 WIB, Polsek Pangkalan serta tim medis dan masyarakat setempat mendapatkan adanya orang asing dengan sepeda gunung dalam keadaan tidak bernyawa yang tengkurap terbujur kaku di dalam sungai.

Diduga mayat tersebut jatuh ke dalam sungai dengan kedalaman lebih kurang satu meter saat melewati jembatan yang rusak dan sudah lapuk.

Kemudian, sekitar pukul 10.30 WIB personel Polsek Pangkalan dibantu oleh masyarakat setempat melakukan evakuasi mayat WNA tersebut keluar dari dalam sungai beserta barang bawaannya.

"Selanjutnya sekira pukul 11.00 WIB mayat WNA tersebut diangkat menggunakan keranda masjid dan dibawa ke Puskesmas Pangkalan untuk dilakukan pemeriksaan awal medis," katanya.

Berdasarkan keterangan dari Dokter Puskesmas Pangkalan, bahwa kondisi pada tubuh mayat korban tersebut terdapat luka robek pada bagian telingnya, bahu sebelah kiri luka lecet dan memar, terdapat juga luka diduga bekas patukan ular di sekitar kepala korban.

"Untuk barang-barang bawaan korban seperti sepeda dan sebanyak empat tas dalam keadaan utuh. Isinya berupa pakaian, kain, tablet, HP, power bank, charger, uang pecahan rupiah dan barang lainnya. Saat ini sudah diamankan di Polres Lima Puluh Kota," katanya.

"Untuk penyebab kematian, waktu kematian belum dapat diketahui karena diperlukan proses otopsi jenazah namun dari hasil pemeriksaan fisik sementara oleh dokter puskesmas sejauh ini tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat di Jorong Lubuak Tabuan, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dihebohkan dengan penemuan mayat Warga Negara Asing (WNA).

Kapolsek Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota Iptu Yulianus Iwan Purwanto membenarkan hal tersebut dan mayat korban sudah dibawa ke rumah sakit.

"Iya benar, telah ditemukan WNA oleh warga di Sungai Jorong Lubuk Tabuan dan saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit," ujar Iptu Yulianus, Jumat (25/4/2025).

Iptu Yulianus menyebutkan setelah diperiksa, mayat tersebut merupakan warga negara Norwegia berjenis kelamin laki-laki.

"Mayatnya bernama Gabriel Wilhelm (71) dengan ciri-ciri mengenakan baju olahraga sepeda," beber Iptu Yulianus.

"Dari identitasnya berumur 71 tahun, asal Norwegia ditemukan dengan tas dan sepeda korban di lokasi sungai," tuturnya.

Iptu Yulianus kemudian menjelaskan, menurut informasi dari warga setempat, korban sebelumnya memasuki Jorong Lubuak Tabuan mengenakan sepeda dan beberapa hari kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa.

"Informasi awal dari warga tersesat di Jorong Lubuak Tabuan. Terlihat juga jembatan di dalam ada yang rusak, dugaan sementara terjatuh," terangnya.

Penemuan jasad tersebut, kata Iptu Yulianus bermula saat warga sedang melewati jalan tersebut, kemudian melihat mayat yang sudah dalam posisi mengapung di sungai.

Melihat hal itu, ujar Iptu Yulianus, warga langsung melaporkannya kepada Polsek Pangkalan.

"Kita bersama tim Identifikasi Polres Limapuluh Kota langsung melakukan olah TKP dan evakuasi mayat WNA tersebut ke Pukesmas Pangkalan," jelasnya.

Lalu, mayat tersebut akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut. 

Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga memberitahukan penemuan mayat WNA kepada kantor Imigrasi, terkait identitas korban.

"Kita juga masih menunggu arahan dari Polres Limapuluh Kota untuk proses selanjutnya. Kemungkinan akan dibawa ke RS Bhayangkara Padang," pungkasnya.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved