Harga Emas Meroket, Pengamat Ekonomi Unand Sebut Ada Kecemasan hingga Dampak Perang Dagang Global

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Akademisi sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, Endrizal Ridwan, SE, M.Ec, PhD menilai harga emas yang meroket akhir-akhirnya memang ada kaitannya dengan perang dagang global .

"Ada kecemasan orang apabila terjadi ketidakpastian seperti kondisi krisisi moneter (Krismon) yang pernah terjadi pada 1998 dan kembali terulang hal serupa pada 2008."

"Kala itu, banyak yang memilih emas untuk menyimpan aset sebagai pilihan utama, dibandingkan yang lain seperti tanah, atau mata uang negara asing misalnya," ujar Endrizal dalam Podcast Tamu Kita TribunPadang.com, Kamis (24/4/2025) di Studio kantor Redaksi TribunPadang, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Menururnya, kondisi saat ini sedikit berbeda menyusul kenaikan tarif impor barang strategis oleh Amerika Serikat terhadap negara lain, yang turut berdampak pada banyak sektor lainnya.

Sampai sejauh ini lanjutnya, sektor perekonomian yang paling rentan terdampak kebijakan itu baik langsung maupun tidak langsung adalah industri yang mempekerjakan dalam jumlah banyak orang hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal. 

"Misalnya, industri garmen dan juga peralatan elektronik, hingga sektor pertanian seperti produksi Crude Palm Oil (CPO) atau produk hasil dari perkebunan sawit," ujar Endrizal, yang juga Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Padang.

Karenanya, imbuh Endrizal dampak itu juga berimbas kepada kondisi kurs mata uang, seperti melemahnya rupiah atas mata uang negara asing, termasuk Dolar AS.

Kendati demikian, Endrizal masih optimistis kondisi perekonomian nasional dapat diselamatkan, yakni dengan komitmen negara dalam menjalankan amanah konstitusi serta diplomasi yang tertuang dalam visi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bebas aktif.

"Artinya, kita sebagai bangsa yang berdaulat harus konsisten dan menjaga harkat, martabat dan harga diri dalam negosiasi dengan negara lain. Jangan mau harga diri kita turun, dan mengikuti tuntutan atau tawaran dari pihak lain namun merugikan bangsa kita," tandas Endrizal, yang menyelesaikan studi magisternya di Australian National University Australia lalu doktornya di Indiana University Bloomington, USA di bidang Ilmu Ekonomi. 

 Perubahan Signifikan

Dilansir TribunPadang.com, bahwa harga emas Antam menunjukkan perubahan yang cukup signifikan pada hari ini, Rabu (23/4/2025).

Masih dikutip TribunPadang.com dari logammulia.com, harga beli emas Antam saat ini ada di kisaran Rp 2.039.000 per gram.

Nilai tersebut merupakan rekor harga tertinggi sepanjang masa, seperti tertera di grafik harga emas Antam berikut ini.

Terpantau, sejak Rabu (22/4/2025) pukul 17.10 WIB, harga emas Antam naik dengan pertambahan nilai hingga Rp 23.000 per gram dibanding harga sebelumnya, Rp 2.016.000 per gram.

Sementara, harga buyback emas atau penjualan emas Antam saat ini, juga melonjak dengan pertambahan Rp 23.000 per gram dari harga sebelumnya, hingga mencapai nilai Rp 1.888.000 per gram.

Berikut daftar harga emas pada hari ini, Rabu (23/4/2025), dalam berbagai jenis gramasi:

Baca juga: Lagi Tren Jual Beli Emas, Begini 5 Cara Ampuh Membedakan Emas Asli dan Palsu agar Tak Tertipu

• Harga emas batangan 0,5 gram: Rp 1.069.500
• Harga emas batangan 1 gram: Rp 2.039.000
• Harga emas batangan 2 gram: Rp 4.018.000
• Harga emas batangan 3 gram: Rp 6.002.000
• Harga emas batangan 5 gram: Rp 9.970.000
• Harga emas batangan 10 gram: Rp 19.885.000
• Harga emas batangan 25 gram: Rp 49.587.000
• Harga emas batangan 50 gram: Rp 99.095.000
• Harga emas batangan 100 gram: Rp 198.112.000
• Harga emas batangan 250 gram: Rp 495.015.000
• Harga emas batangan 500 gram: Rp 989.820.000
• Harga emas batangan 1.000 gram: Rp 1.979.600.000

Baca juga: Viral! Puluhan Warga Rebutan Antrean Beli Emas Antam di Mal, Meski Harga Sedang Naik

*Harga emas menurut laman logammulia.com, dapat berubah sewaktu-waktu. Harga emas berikut ini berdasarkan nilai yang dipatok di Butik Emas LM, ekspedisi Pulo Gadung, Jakarta, belum termasuk pajak. Redaksi tidak bertanggung jawab apabila ada perbedaan harga emas di lokasi lain.

(TribunPadang.com/ Via/Emil Mahmudsyah)