Gunung Marapi Erupsi

Puluhan Warga Zona Merah Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Mulai Dievakuasi ke Lubuk Basung Agam

Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mulai merelokasi sejumlah masyarakat yang sebelumnya menjadi korban banjir lahar dingin

|
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rizka Desri Yusfita
(Istimewa/Vesco)
ANTISIPASI BENCANA : Sejumlah masyarakat yang direlokasi saat memasukan barangnya ke dalam kendaraan untuk dibawa ke tempat baru, Rabu (23/4/2025). Puluhan masyarakat Kabupaten Agam yang masuk zona merah potensi bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi mulai direlokasi. 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mulai merelokasi sejumlah warga yang sebelumnya menjadi korban banjir lahar dingin dan rumahnya yang berada di zona merah aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, Rabu (23/4/2025).

Pemerintah Kabupaten Agam diwakili oleh Camat IV Angkek, Rahmad Fajri, dan Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, yang melepas secara simbolis warga yang direlokasi.

Rahmad mengatakan untuk tahap awal, sebanyak 48 Kepala Keluarga (KK) dari Kecamatan Canduang dan Kecamatan IV Angkek.

Puluhan warga tersebut diberangkatkan dari Lapangan Sepak Bola Batu Taba, lokasi yang dijadikan titik kumpul sebelum menuju ke lokasi baru di Lubuk Basung.

Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi Selasa Sore, Kolom Abu Tidak Teramati

Sebelum berangkat, Rahmad menyebutkan agar masyarakat yang direlokasi agar bisa segera menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

"Kita menekankan pentingnya adaptasi dan kebersamaan dalam membangun komunitas baru yang aman dan nyaman. Kita berharap warga yang direlokasi dapat membaur dengan masyarakat di tempat tinggalnya yang baru, ikuti aturan yang ada di lingkungan yang baru," katanya kepada wartawan.

Rahmad mengungkapkan bahwa warga yang direlokasi diberangkatkan menggunakan bus dan truk untuk mengangkut barang-barang pribadi.

"Teknisnya, mereka berangkat dengan barang-barangnya, warga dengan bus dan barang-barang dengan truk ke rumah masing-masing," ujarnya.

Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter ke Tenggara

Ia menambahkan, bahwa seluruh proses relokasi difasilitasi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Agam.

Pemerintah daerah menyediakan berbagai fasilitas dasar untuk mendukung proses pemindahan ini, mulai dari transportasi, penyiapan tempat tinggal hingga kebutuhan logistik dasar lainnya.

"Semuanya difasilitasi oleh Dinas Perkim Kabupaten Agam. Totalnya ada 48 KK, 39 dari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang, 9 IV Angkek," tambahnya.

Sementara itu, Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, menyebut bahwa warganya yang terlibat dalam relokasi merupakan penduduk yang tinggal di area dengan risiko tinggi terhadap banjir bandang.

Ia menjelaskan bahwa rumah-rumah warga sebelumnya berada di sepanjang bantaran sungai yang telah dikategorikan sebagai zona merah.

"Masyarakat yang direlokasi ini adalah mereka yang tinggal di pinggiran sungai dengan radius 100 meter kiri kanan," jelasnya.

Program relokasi ini dilaksanakan berdasarkan evaluasi pemerintah terhadap risiko tinggi bencana alam di sejumlah wilayah di Kabupaten Agam, terutama yang berada di dekat sungai dan daerah rawan longsor atau bencana banjir bandang.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved