Kabupaten Dharmasraya

Bupati Dharmasraya Larang ASN Menerima dan Memberi THR di Luar Ketentuan

Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 100.3.4.2/929/Inspektorat-2025 terkait pencegahan korupsi dan pengendali

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Mona Triana
Pemkab Dharmasraya
BUPATI DHARMASRAYA: Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 100.3.4.2/929/Inspektorat-2025 terkait pencegahan korupsi dan pengendalian gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, khususnya dalam momen perayaan hari raya keagamaan.Surat edaran ini ditetapkan di Pulau Punjung pada Maret 2025. 

TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA – Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 100.3.4.2/929/Inspektorat-2025 terkait pencegahan korupsi dan pengendalian gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, khususnya dalam momen perayaan hari raya keagamaan.

Surat edaran ini ditujukan kepada Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala Perangkat Daerah, Camat, Wali Nagari, serta pimpinan asosiasi, perusahaan, dan korporasi.

Dalam edaran tersebut, Bupati menekankan pentingnya mencegah segala bentuk gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan bertentangan dengan tugas penyelenggara negara.

Annisa menegaskan bahwa pegawai negeri dan penyelenggara negara dilarang menerima atau meminta gratifikasi, termasuk dalam bentuk tunjangan hari raya (THR) yang dapat berimplikasi pada tindak pidana korupsi.

“Selain itu, pejabat yang terlanjur menerima gratifikasi diwajibkan melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu 30 hari kerja,”jelasnya dilansir resmi, Minggu (23/3/2025).

Baca juga: Pembagian Takjil Gratis di Dharmasraya: 300 Paket Dibagikan kepada Pengendara Jalan Lintas Sumatera

Surat edaran ini juga mengatur bahwa pemberian dalam bentuk makanan atau minuman yang mudah rusak dapat disalurkan sebagai bantuan sosial ke panti asuhan atau pihak yang membutuhkan dengan tetap melaporkannya ke Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) masing-masing instansi.

Selain itu, penggunaan fasilitas dinas untuk kepentingan pribadi dilarang, dan seluruh pimpinan instansi diminta untuk menyampaikan imbauan internal agar menolak gratifikasi.

Pihak swasta dan masyarakat juga diminta memastikan kepatuhan hukum dengan tidak memberikan gratifikasi, suap, atau uang pelicin kepada pejabat negara.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses situs resmi KPK atau layanan pengaduan melalui WhatsApp dan telepon.

Pelaporan gratifikasi juga bisa dilakukan secara online melalui aplikasi resmi KPK.

Baca juga: Tingkatkan Silaturrahmi Bupati Dharmasraya Gelar Buka Puasa Bersama Masyarakat, Minta Saran dan Ide

“Dengan adanya surat edaran ini, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya berharap dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya gratifikasi dan korupsi serta menjaga integritas para penyelenggara negara,” terangnya.

Surat edaran ini ditetapkan di Pulau Punjung pada Maret 2025 menjadi pedoman penting dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. (*)
 
 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved