Berita Nasional

Hasan Nasbi Tanggapi Kasus Pengiriman Kepala Babi ke Tempo: Sudah Dimasak Aja

Hasan Nasbi memberikan tanggapan mengenai kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).

Editor: Rizka Desri Yusfita
tribunnews
HASAN NASBI: Hasan Nasbi tiba di Istana dilantik sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Senin (19/8/2024). 

TRIBUNPADANG.COM - Hasan Nasbi, yang menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), memberikan tanggapan mengenai kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).

Dalam komentarnya, Hasan Nasbi meragukan kebenaran peristiwa tersebut.

Selain itu, ia menyarankan agar kepala babi yang dikirimkan itu sebaiknya dimasak saja.

"Sudah dimasak saja, dimasak saja," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025) malam.

Menurut Hasan, ia mempertanyakan kebenaran pengiriman kepala babi tersebut lantaran ia tidak tahu.

Hal itu merupakan permasalahan Tempo dengan orang lain atau lainnya.

"Kita kan tidak tau, ini kan problem mereka dengan entah siapa, entah siapa yang ngirim. Buat saya, nggak bisa kita tanggapi apa-apa. Ini problem mereka, entah dengan siapa, siapa yang ngirim. Apakah itu benaran seperti itu? Atau cuma jokes? Karena saya lihat juga mereka menanggapinya dengan jokes," tuturnya. 

Baca juga: Profil Hasan Nasbi: Putra Bukittinggi Ditunjuk Jokowi Jadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan

Saat ditanya soal komitmen Presiden RI Prabowo Subianto dalam menjaga kebebasan pers, Hasan pun berbalik tanya apakah ada media yang dilarang menulis berita.

"Ada yang dihalang-halangi bikin berita? Kalau tidak ada yang dihalang-halangi bikin berita, itu artinya kebebasan press kita bagus," ujar Hasan.

"Kayak misalnya Tempo masih boleh menulis berita engga? Boleh kan? Masih boleh siaran Bocor Alus tidak? Tetap boleh kan? Itu artinya pemerintah tidak ikut campur sama sekali, tidak ganggu sama sekali," sambungnya. 

Dengan demikian, Hasan pun menyarankan semua pihak agar menyelesaikan permasalahan pers melalui Dewan Pers. 

Sementara, ia menegaskan pemerintah tidak ingin dikaitkan dengan kejadian itu.

"Kalau pun ada yang merasa dirugikan melapor ke Dewan Pers, kan undang-undangnya sudah jelas. Jadi saya rasa tidak usah terlalu berita yang besar karena kita tidak tahu itu dikirim oleh siapa. Dalam maksud seperti apa, kita tidak tahu. Jadi kita tidak tahu menahu soal itu. Dan tidak mau dikait-kaitkan dengan itu," imbuhnya. 

Menyayangkan Pengiriman Kepala Babi

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyayangkan soal adanya ancaman tersebut. 

Apalagi kata Meutya, ia sebagai mantan jurnalis. 

"Saya sebagai mantan jurnalis menyayangkan tentu," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025) malam. 

Meutya lantas mendorong Tempo untuk melaporkan ancaman teror kepala babi itu kepada kepolisian. 

Sehingga, dapat diketahui pengirim teror kepala babi tersebut.

"Silahkan saja nanti laporkan gitu ya supaya  ketauan begitu siapa yang kirim," lanjutnya. 

Diketahui, kantor Tempo yang berada di Jalan Palmerah Barat No 8, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menerima kiriman kepala babi, Rabu (19/3/2025) sore.

Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat pun membenarkan adanya kiriman berupa paket yang berisi kepala babi tersebut.

"Ya, benar," ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis (20/3/2025).

Mencium Bau Busuk

Kepala babi itu dikirim dalam sebuah kotak kardus yang dilapisi styrofoam.

Paket yang berisi kepala babi itu ditujukan kepada "Cica", nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik. 

Siaran terakhir siniar ini membahas tentang banjir yang melanda Jakarta, Bekasi, dan Bogor.

Paket tersebut diterima oleh satuan pengamanan Tempo pada Rabu sore pukul 16.15 WIB. 

Namun, Cica baru menerima paket itu sekira pukul 15.00 WIB, pada Kamis hari ini.

Pada saat itu, Cica baru pulang dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran. Karena mendapat informasi ada paket kiriman untuknya, ia membawa kotak kardus tersebut ke kantor.

Hussein yang pertama kali membuka kotak itu mencium bau busuk begitu membuka bagian atas kardus. 

Setelah styrofoam dibuka, Hussein melihat isi paket tersebut adalah kepala babi. 

Ia, Cica, dan beberapa wartawan lainnya segera membawa kotak kardus itu keluar dari gedung. 

Setelah kotak kardus sepenuhnya dibuka, tampak dengan jelas kepala babi yang kedua telinganya terpotong.

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, menyatakan kiriman paket berisi kepala babi itu merupakan bentuk teror terhadap kebebasan pers.

"Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini," ujar Setri. 

Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Tempo Dikirimi Kepala Babi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi: Sudah Dimasak Aja, 

 

Sumber: Tribun depok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved