Seni Musik

Musik Klasik: Simfoni Lawas yang Masih, Relevan pada Era Modern

ERA dominasi musik pop, rock, Hip - Hop dan elektronik di industri hiburan modern, ada satu genre yang tetap bertahan dengan pesonanya yang khas yaitu

Editor: Emil Mahmud
Magang FIB UNAND/Aisa Elvira
POTRET HARMONI ABADI - Musik klasik dengan gitar tetap diminati hingga kini, menghadirkan melodi yang timeless dan menenangkan, hingga suara petikan dawainya yang khas menciptakan suasana syahdu dan elegan pada (19/03/2024) di Manado. 
- Transpose +

ERA dominasi musik pop, rock, Hip - Hop dan elektronik di industri hiburan modern, ada satu genre yang tetap bertahan dengan pesonanya yang khas yaitu musik klasik. 

Meskipun sering dianggap sebagai musik yang berat atau eksklusif, nyatanya alunan indahnya masih terus memikat hati para pendengarnya.

Musik klasik tidak sekadar kumpulan nada, tetapi sebuah pengalaman emosional yang mendalam dan mahakarya yang penuh kecerdasan.

Berikut beberapa alasan mengapa musik klasik masih relevan di era modern:

1. Emosi Mendalam dalam Setiap Nada

Salah satu kekuatan terbesar musik klasik adalah kemampuannya menyampaikan emosi yang begitu kaya, tanpa perlu lirik.

Lewat harmoni yang kompleks, melodi yang megah, dan ritme yang dinamis, para komposer legendaris seperti Beethoven, Mozart, dan Chopin menciptakan karya yang mampu membangkitkan perasaan dari kegembiraan hingga kesedihan mendalam.

Misalnya, mendengarkan Simfoni No. 5 karya Beethoven bisa membawa pendengar dalam perjalanan penuh semangat dan keberanian, sementara Nocturne dari Chopin menghadirkan suasana tenang dan melankolis yang menenangkan jiwa.

2. Struktur Musik yang Rumit, tapi Memukau

Musik klasik lebih dari sekadar melodi indah; komposisinya dibangun dengan struktur yang sangat kompleks dan penuh logika.

Bentuk seperti sonata, fuga, hingga konserto menunjukkan betapa telitinya para komposer dalam merangkai tema dan motif yang saling berkaitan. 

Bagi pendengar yang menyukai tantangan intelektual, mendengarkan musik klasik bisa terasa seperti memecahkan teka-teki musikal yang mengasyikkan!

Meskipun identik dengan musik “jadul,” banyak anak muda kini mulai tertarik dengan musik klasik. Beberapa musisi modern bahkan memasukkan unsur musik klasik ke dalam lagu-lagu mereka. Komposer seperti Hans Zimmer dan Joe Hisaishi sukses memperkenalkan elemen klasik ke dalam musik film, membuatnya semakin dikenal dan disukai oleh generasi muda.

3. Warisan Budaya yang Tak Ternilai

Musik klasik telah ada selama berabad-abad, namun pesonanya tak pernah pudar. Komposisi maestro seperti Mozart, Bach, dan Tchaikovsky masih sering dimainkan dalam konser besar, diiringi orkestra megah yang memukau para penonton.

Tak hanya di panggung klasik, musik ini juga kerap muncul di film, iklan, hingga latar belakang video viral di media sosial seperti TikTok dan Instagram.

Lebih dari sekadar hiburan, musik klasik juga bagian dari sejarah dan peradaban manusia. Karya-karya dari era Barok, Klasik, hingga Romantik tidak hanya menggambarkan perkembangan musik.

Akan tetapi, karya tersebut juga mencerminkan budaya dan nilai sosial pada zamannya. Mendengarkan musik klasik sama seperti menjelajahi jejak sejarah melalui harmoni dan melodi.

4. Manfaat untuk Pikiran dan Jiwa

Tahukah kamu bahwa musik klasik bisa meningkatkan kecerdasan dan kesehatan mental? Penelitian telah membuktikan bahwa mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres, hingga merangsang kreativitas.

Sehingga, tak mengherankan bila musik klasik sering digunakan untuk belajar, meditasi, atau bahkan terapi bagi mereka yang mengalami kecemasan.

5. Dari Konser Megah ke Playlist Digital

Dulu, menikmati musik klasik berarti harus menghadiri konser eksklusif di gedung opera. Namun kini, siapa saja bisa menikmati keindahannya dengan mudah melalui platform streaming seperti Spotify dan YouTube.

Bahkan, banyak film, serial, hingga video viral yang menggunakan musik klasik sebagai latar belakang, memperkenalkan mahakarya ini kepada generasi baru.

Sampai sejauh ini, kiranya relatif banyak orkestra modern juga mulai berinovasi dengan menggelar konser yang lebih santai dan interaktif.

Beberapa musisi kontemporer bahkan berkolaborasi dengan orkestra atau memasukkan unsur musik klasik dalam lagu-lagu mereka, membuktikan bahwa genre ini memiliki daya adaptasi luar biasa.(Aisa Elvira, Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unand, yang magang di TribunPadang.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved