Jalan Rusak di Bukittinggi
Dinas PUPR Tunggu Arahan Balai Jalan Terkait Perbaikan Jalan Rusak di Simpang Limau Bukittinggi
Kadis PUPR Bukittinggi, Rahmat A.E mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan ke Balai Jalan Nasional untuk ditindaklanjuti.
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Dinas Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bukittinggi masih menunggu koordinasi dari pihak Balai Jalan Nasional terkait perbaikan jalan rusak di kawasan pertigaan Simpang Limau, Kelurahan Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Kadis PUPR Bukittinggi, Rahmat A.E mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan ke Balai Jalan Nasional untuk ditindaklanjuti.
"Jalan ini merupakan jalan Nasional, kewenangan dari Balai Jalan Nasional Wilayah 3 di Padang. Hal ini sudah disampaikan ke Balai Jalan Nasional untuk ditindaklanjuti," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (7/2/2025).
Menurut Rahmat, jalan rusak tersebut disebabkan oleh pecahnya tutup saluran air dibawah jalan.
"Setelah tim dari Dinas PUPR mensurvey kelokasi jalur saluran, ada tutup saluran dibawah jalan yang pecah," jelasnya.
Namun, menurut Rahmat, untuk mengantisipasi agar tidak terlalu lama rusak, maka Dinas PUPR Bukittinggi yang akan melakukan perbaikan.
"Nanti kita akan coba koordinasikan dulu. Minta izin kita yang menangani dahulu," ujarnya.
Baca juga: Tanggapan DPRD Bukittinggi Soal Jalan Rusak di Simpang Limau: Sudah Kita Sampaikan ke Pihak Terkait
Sebelumnya diberitakan jalan rusak dan berlubang di pertigaan Simpang Limau, Kelurahan Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat membahayakan pengendara yang melintas.
Pantauan TribunPadang.com di lokasi, jalan rusak tersebut tampak berukuran sekitar satu meter yang ditandai dengan kayu dan dihalangi oleh dua buah road barrier.
Selain itu, jalan berlubang di kawasan Jalan Lintas Bukittinggi-Payakumbuh ini juga membuat arus lalu lintas terganggu.
Tampak pengendara harus bergantian untuk menghindari jalan rusak ini, terutama kendaraan berukuran besar, karena lubang dan penandanya memakan sebagian ruas jalan.
Anwar, salah seorang warga sekitar, mengatakan bahwa jalan tersebut sudah seminggu lebih rusak.
"Kalau rusaknya sejak awal bulan, mungkin sudah seminggu lebih rusak," katanya, Jumat (7/2/2025).
Menurutnya, jalan tersebut rusak karena adanya aliran selokan dibawah jalan.
"Mungkin terban karena dibawahnya itu kalau tidak salah selokan atau gorong-gorong, mungkin terkikis tanahnya," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.