Patrick Kluivert Diisukan Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia, Gantikan Shin Tae-yong

TRIBUNPADANG.COM - Nama Patrick Kluivert, legenda sepak bola asal Belanda, mencuat sebagai kandidat utama pengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia. 

Kabar ini muncul setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi mengumumkan pemberhentian Shin Tae-yong dalam konferensi pers yang digelar di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Kluivert bahkan dilaporkan telah menjalani wawancara dengan PSSI sebagai bagian dari proses seleksi. 

Sebagai mantan pemain kelas dunia, ia memiliki rekam jejak yang mengesankan selama berkarier di lapangan hijau.

Baca juga: Erick Thohir Umumkan Akhir Kerja Sama dengan Shin Tae-yong, PSSI Segera Tunjuk Pelatih Baru

Siapa Patrick Kluivert?

Patrick Stephan Kluivert lahir di Amsterdam, Belanda, pada 1 Juli 1976. Ia dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik pada masanya. 

Di usia 18 tahun, Kluivert sudah menembus tim utama Ajax Amsterdam dan langsung memberikan dampak besar. 

Pada musim pertamanya, ia mencetak 22 gol dan memberikan lima assist dalam 38 laga, membawa Ajax meraih gelar Eredivisie dan Liga Champions musim 1994/1995.

Kiprahnya di klub-klub top Eropa tak diragukan lagi. Selain Ajax, ia pernah membela AC Milan, Barcelona, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan Lille. 

Selama enam musim bersama Barcelona (1998-2004), Kluivert mencetak 122 gol dari 257 penampilan dan membantu klub memenangkan trofi La Liga.

Di level tim nasional, Kluivert mengoleksi 40 gol dari 79 penampilan bersama Timnas Belanda. Ia menjadi salah satu pilar "De Oranje" pada era 1990-an hingga awal 2000-an.

Baca juga: PSSI Buka Opsi Pergantian Pelatih, Shin Tae-yong Belum Dipastikan Tinggalkan Timnas Indonesia

Karier Kepelatihan Patrick Kluivert

Setelah pensiun pada 2008, Kluivert memulai karier kepelatihannya. Ia pernah menangani FC Twente U-21 dan menjadi asisten pelatih Timnas Belanda. 

Ia juga sempat melatih Timnas Curacao dan klub asal Turki, Adana Demirspor. 

Namun, prestasinya sebagai pelatih belum setara dengan kiprahnya saat menjadi pemain.