Sumatera Barat

Pakar Nilai Ekonomi Sumbar 2025 Diproyeksikan Tumbuh 5 Hingga 5,5 Persen

Pakar Ekonomi dari Universitas Andalas (Unand) Prof Syafruddin Karimi menilai, ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) pada tahun 2025 diproyeksikan tumbuh ..

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
zoom-inlihat foto Pakar Nilai Ekonomi Sumbar 2025 Diproyeksikan Tumbuh 5 Hingga 5,5 Persen
ISTIMEWA/DOK.UNAND
Syafruddin Karimi, Guru Besar Ekonomi Pembangunan, Universitas Andalas (Unand).

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pakar Ekonomi dari Universitas Andalas (Unand) Prof Syafruddin Karimi menilai, ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) pada tahun 2025 diproyeksikan tumbuh di kisaran 5,0–5,5 persen.

Pertumbuhan ekonomi itu menurutnya didukung oleh sektor pertanian, pariwisata, dan industri kecil menengah (IKM).

Syafruddin bilang, pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi dengan potensi pengembangan agribisnis melalui produk olahan seperti rendang dan kopi lokal untuk pasar ekspor.

Selain itu menurutnya, pariwisata juga menjadi motor pertumbuhan dengan destinasi unggulan seperti Danau Maninjau dan Kawasan Mandeh.

"Sektor ekonomi kreatif, terutama kuliner dan kerajinan, memiliki peluang besar untuk mendukung pertumbuhan ini, terutama dengan pemanfaatan platform digital untuk promosi dan perdagangan," kata Syafruddin dalam keterangan tertulisnya.

Meskipun begitu, dia menilai, Sumbar menghadapi tantangan besar dalam hal tata ruang dan investasi.

Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang belum tuntas menjadi salah satu kendala utama yang menghambat masuknya investasi. 

Baca juga: Presiden Prabowo Beri Arahan Musrenbangnas RPJMN 2025-2029: Kemiskinan, SDM, dan Pertumbuhan Ekonomi

Ketertundaan ini, terang dia, memengaruhi kepastian bagi investor untuk berinvestasi, baik di sektor infrastruktur, industri, maupun energi hijau.

"Kendala ini harus menjadi perhatian serius bagi pengambil kebijakan di Sumbar," imbuh dia. 

Segala bentuk hambatan institusional, tambah dia, perlu diidentifikasi dan diatasi agar tidak menjadi rintangan dalam menarik investasi yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Untuk mengatasi tantangan ini, menurutnya, Sumbar perlu segera menyelesaikan RTRW dan memastikan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah daerah dan pusat.

"Selain itu, langkah strategis seperti modernisasi sektor pertanian, pengembangan infrastruktur seperti Pelabuhan Teluk Bayur, dan digitalisasi UMKM menjadi prioritas," katanya.

Syafruddin bilang, Investasi di sektor energi hijau seperti mikrohidro dan biomassa juga menawarkan peluang baru yang mendukung keberlanjutan.

"Dengan menyelesaikan kendala institusional dan menjalankan kebijakan strategis, Sumbar memiliki potensi besar untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing global," pungkas dia.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved