Guru Dilaporkan ke Polisi di Sijunjung

Kasus Wali Murid Laporkan Guru SD di Sijunjung Berakhir Damai, Sepakat Saling Memaafkan

Kasus wali murid yang melaporkan guru SDN 02 Koto Baru ke Polsek IV Nagari di Kabupaten Sijunjung akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
Siswa SD berjalan kaki saat pulang sekolah di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar) Selasa (19/11/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG – Kasus wali murid yang melaporkan guru SDN 02 Koto Baru ke Polsek IV Nagari di Kabupaten Sijunjung akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua pihak sepakat untuk saling memaafkan setelah dilakukan mediasi.

Kepala SDN 02 Koto Baru, Darul Hasni, menjelaskan bahwa penyelesaian dilakukan saat pihak sekolah membesuk siswa yang terluka di rumahnya pada Sabtu (16/11/2024).

“Kami dari pihak sekolah juga ada pengawas, Ketua PGRI Kecamatan IV Nagari membesuk ke rumah orang tua yang jarinya anaknya terkena batu di sekolah sepakat menyelesaikannya secara kekeluargaan,” katanya saat ditemui, Selasa (19/11/2024).

Saat itu orang tua dari anak yang jarinya kena batu ini meminta maaf kepada pihak sekolah jika ada perbuatan yang salah telah dilakukan.

Darul Hasni juga menjelaskan berawal dari peristiwa yang menimpa siswa kelas 1  berinisal (A) Rabu (13/11) saat jam istirahat (berkisar antar pukul 09.50-10.20).

Baca juga: Semen Padang FC Siap Hadapi PSM Makassar di Liga 1 Usai Laga Uji Coba Lawan Klub Malaysia

Beberapa siswa laki-laki kelas 1 bermain lempar-lempar batu ke dalam genangan air di sebelah labor komputer secara bergantian. Ketika ada percikan air mereka tertawa dengan senangnya.

Saat A sedang mengambil batu, temannya B sedang mengangkat batu namun batu yang diangkat B tersebut terjatuh dan mengenai ujung jari telunjuk A yang sedang mengambil batu didalam genangan air sehingga jari A berdarah.

Teman-teman yang bermain bersama A membawanya ke kantor majelis guru.

Melihat jari A berdarah guru kelas bernama Orbita Suriani mengikatnya dengan kasa steril dan lansung membawanya ke Pustu bersama mahasiswa PL bernama Septa Gian.

Setiba di Pustu, Bidan Fani menyuruh lansung ke Puskesmas. Sampai di puskesmas jari yang luka dibersihkan perawat, kemudian A dirujuk ke RSUD Sijunjung untuk memastikan apakah ada tulang jarinya patah atau tidak.

Baca juga: Silau karena Lampu Pengendara Lain, 1 Minibus Terjatuh ke Jalan Perbaikan di Lembah Anai Sumbar

Dari hasil rontgen di RSUD dipastikan tidak ada tulang yang retak atau patah, namun daging/ ototnya harus dijahit. Untuk medapatkan hasil yang lebih baik maka diambil kesimpulan untuk dioperasi oleh dokter bedah.

Kepala sekolah bersama semua guru dan orang tua B semuanya tiba di RSUD untuk membezuk A.

Kepala sekolah menyampaikan rasa prihatin dan minta maaf kepada orang tua A atas kejadian yang menimpa siswanya.

Esok harinya (Kamis, 14/11) kepala sekolah, seluruh guru, komite sekolah dan orang tua B kembali ke RSUD untuk membezuk A.

Kepala sekolah ingin berbicara dengan orang tua A terkait musibah ini, namun sepertinya saat itu kondisi tidak memungkinkan untuk membahas masalah ini.

Baca juga: Debat Kedua Cagub-Cawagub Sumbar Bentrok dengan Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Ini Kata KPU

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved