Gramedia Padang Gelar Nobar Bareng Eka Kurniawan, Bahas Novel Anjing Mengeong Kucing Menggonggong

Penulis Eka Kurniawan yang baru rilis novel terbaru berjudul Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong menyapa para penggemarnya di Kota Padang, Sumatera..

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
Foto: Rima Kurniati/tribunpadang.com
Penulis Eka Kurniawan yang baru rilis novel terbaru berjudul Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong menyapa para penggemarnya di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (11/8/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penulis Eka Kurniawan yang baru rilis novel terbaru berjudul Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong menyapa para penggemarnya di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (11/8/2024). 

Dalam Nobar, nongkrong dan nonton bareng di Gramedia Padang, penggemar diajak nonton bareng film pendek berjudul Tak Ada yang Gila di Kota Ini.

Film ini diadopsi dari cerpen Eka Kurniawan dengan judul sama, yang dimuat dalam buku kumpulan cerpen Cinta Tak Ada Mati.

Eka mengaku baru kali ini berkunjung ke Kota Padang dalam mengikuti diskusi buku yang digelar Gramedia.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Gramedia yang telah menerbitkan dan menggelar diskusi Novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong ini.

Novel ini diterbitkan setelah vakum selama delapan tahun. Berbeda dengan novel terdahulu, novel terbaru ini diterbitkan dengan cover cetak.

"Alasan khusus tidak ada, hanya lebih awet, kita bikin cover cetak agar lebih tahan lama, hanya tahun ini, tahun depan tidak ada lagi," kata Eka Kurniawan.

Baca juga: Semen Padang FC Vs Borneo FC Jadi Menarik, Bertemunya 2 Bersaudara Muhammad Iqbal-Ikhsan Nul Zikrak

Eka Kurniawan menyampaikan saat menulis novel, ia menentukan terlebih dahulu judulnya. 

Namun judul tersebut hanya judul sementara, kadang berganti ditengah menulis draf atau judul tersebut kadang berganti setelah selesai draft novel ditulis.

Ia mengatakan judul novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong ini ini mengambar kurang lebih segala hal di dunia ini tidak ada yang mustahil. Kucing bisa menggonggong ataupun anjing bisa mengeong.

Bagi Eka, penulis adalah pengamat, apa yang diamati itulah yang dicoba dituliskan.

Namun jika dituliskan dengan deskripsi akan membosankan saat dibaca, makanya dibangun tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.

Eka menambahkan, setiap penulis baik penulis fiksi maupun non fiksi harusnya unik. Penulis harus berusaha membeda-bedakan diri dengan orang lain.

"Setiap penulis bisa menjadi unik, karena setiap penulis memiliki pengalaman yang berbeda," katanya. 

Disamping diskusi hangat, pada kesempatan ini juga tersedia promo diskon harga untuk setiap pembelian novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong.

Serta berkesempatan langsung mendapatkan tanda tangan Eka Kurniawan.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved