Kota Padang

Kasus TBC di Padang Tembus 2.122 hingga Juni 2024, Usia Produktif Mendominasi

Dinkes Kota Padang mencatat 2.122 kasus Tuberkulosis (TBC) hingga pertengahan 2024. Penyakit ini didominasi oleh usia produktif.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Pj Sekda Padang Yosefriawan ditemui disela-sela kegiatan pertemuan koordinasi dan revitalisasi tim percepatan penanggulangan tuberkulosis di Kota Padang, Selasa (9/7/2024) 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang mencatat 2.122 kasus Tuberkulosis (TBC) hingga pertengahan 2024. Penyakit ini didominasi oleh usia produktif.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Yosefriawan mengatakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini menyerang semua umur. Di Padang TBC didominasi usia produktif usia 15 tahun

"Berdasarkan data Dinkes Padang, kasus TBC menurut kelompok umur, 20 persen pada anak 0-14 tahun, dan 80 persen pada usia 15 tahun keatas," kata Yosefriawan di sela-sela kegiatan pertemuan koordinasi dan revitalisasi tim percepatan penanggulangan tuberkulosis di Kota Padang, Selasa (9/7/2024)

Dijelaskannya, untuk keberhasilan pengobatan pasien TBC tahun 2023 atau pasien TBC yang telah menyelesaikan pengobatan sebanyak 90, 4 persen. 

Sementara putus berobat 5,4 persen, meninggal 3,5 persen, pindah 0,5 persen dan gagal pengobatan 0,2 persen.

Baca juga: Dua Toko Percetakan Terbakar di Padang, Warga Dengar Ledakan Sebelum Kejadian

"Di Padang sebanyak 2.122 kasus atau 16,4 persen kasus berasal dari luar kota padang dan 83,6 persen atau 1.773 kasus berasal dari kota Padang yang tersebar di 11 kecamatan kota Padang," kata Yosefriawan.

Ia menjelaskan, sejumlah upaya sudah dilakukan Pemerintah Kota Padang dalam menangani kasus TBC tersebut. Di antaranya membentuk tim percepatan penanggulangan tuberkulosis tingkat Kota Padang, melaksanakan penjaringan kasus TBC di sekolah dan pesantren, tempat kerja, di lapas dan rutan, serta di fasilitas kesehatan dan masyarakat Kota Padang.

Yosefriawan menambahkan penanggulangan tuberkulosis di Kota Padang masih mendapat tantangan seperti masih adanya stigma di masyarakat terhadap TBC.

Padahal TBC bisa menyerang siapa saja tanpa memandang status sosial, umur, dan pekerjaan.

"TBC merupakan penyakit menular, saat ini masih ada orang yang menderita TBC namun belum mau minum obat Tbc yang disediakan pemerintah, padahal obatnya gratis. Hal ini menyebabkan peningkatan penyebaran kasus TBC di masyarakat karena di kasus TBC yang tidak diobati akan menularkan kepada 10-15 orang disekitarnya," ungkapnya.

Baca juga: Pemain Asing Semen Padang FC Siap Mendarat di Padang Minggu Ini, Total Tujuh Orang

Disamping itu, masih adanya kendala untuk menyampaikan tindak lanjut terhadap pasien Tbc yang tidak mau minum obat TBC karena belum adanya sanksi terhadap pasien tersebut.

Untuk itu, dukungan dari semua sektor dalam penanggulangan tuberkulosis baik sektor kesehatan maupun non kesehatan seperti sekolah, perguruan tinggi tempat kerja, dunia usaha, dan tokoh masyarakat serta mitra. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved