Kunci Jawaban

Kunci Jawaban: Bagaimana Bapak/Ibu Memahami Cara Kerja Otak, 5 Kebutuhan Dasar Manusia

Bagaimana bapak/ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan...

Editor: Rizka Desri Yusfita
guru.kemdikbud.go.id
Bagaimana bapak/ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? mengapa demikian? 

Keempat, kebutuhan kebebasan yaitu kebutuhan untuk menentukan pilihan sendiri ataupun mengendalikan arah sesuai kemauan diri sendiri.

Kelima adalah kesenangan yaitu kebutuhan untuk merasa senang untuk bergembira untuk tertawa dan bermain.

Apabila seseorang menunjukkan perilaku yang tidak sesuai norma atau aturan, bisa saja itu terjadi karena tidak mampu memenuhi atau tidak mendapatkan kebutuhan dasar mereka.

Kaitannya dengan konteks pendidikan, guru harus mampu menyelenggarakan pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan dasar para murid sebagai manusia.

Guru harus mampu berkolaborasi, membangun hubungan yang hangat, dan penuh ketulusan dengan murid dan rekan kerja. Guru dapat mengadakan kegiatan yang menantang, konstektual, dan relevan.

Guru juga dapat memberikan kebebasan pada murid untuk menemukan jati diri sesuai dengan bakat dan minat mereka. Guru juga harus menciptakan suasana menyenangkan melalui berbagai permainan edukatif sehingga pembelajaran lebih bermakna.

3. Tahap Tumbuh-Kembang Anak

Ki Hadjar Dewantara mengelompokkan perkembangan anak dalam hitungan windon (delapan tahunan).

Windu pertama (0-8 tahun) disebut masa Wiraga. Pada periode ini, raga dan indra anak tumbuh pesat. Tak heran jika Ki Hajar Dewantara juga menyebutnya dengan taman Indria. Periode ini guru harus berupaya fokus memberikan akses dan menyediakan pengalaman belajar agar anak makin merdeka dalam mengeksplorasi dunianya.

Windu kedua (9-16 tahun) disebut masa Wiraga Wirama. Pada periode usia ini, anak mulai berkembang pikirnya. Sehingga sebagai pendidik harus mulai fokus untuk menuntun proses berpikir anak agar mereka semakin selaras dan seirama dengan sesamanya maupun lingkungannya.

Windu ketiga (17-24 tahun) disebut masa Wirama. Pada usia ini, guru harus mulai menuntun dan menantang anak dalam hal pengelolaan diri dan mengenali potensi dirinya. Sehingga mereka akan sadar bagaimana bahwa dirinya sebagai manusia yang merdeka.

ntinya, proses belajar pada anak harus sesuai dengan usia dan tahap tumbuh kembangnya, selaras dengan kodrat anak.

Sementara menurut Erik Erikson tahap perkembangan dibagi menjadi 6. Yaitu Tahap 1 (0-1,5 tahun) Kepercayaan vs Ketidakpercayaan, Tahap 2 (1,5-3 tahun)Otonomi vs Rendah Diri, Tahap 3 (3-5 tahun) Inisiatif vs Rasa Bersalah, Tahap 4 (5-12 tahun) Produktivitas vs Inferioritas, Tahap 5 (12-18 tahun) Identitas vs Kebingunan Peran, Tahap 6 (18-40 tahun) Keintiman vs Isolasi.

Setiap tahapan ini menggambarkan dampak pengalaman sosial pada mereka. Pada setiap tahap perkembangan, orang tua dan lingkungan sosial memberikan pengaruh besar. Kepribadian dan karakter manusia berkembang seiring dengan pertambahan usia.

4. Pengaruh Cara Kerja Otak, 5 Kebutuhan Dasar Manusia, Tahap Tumbuh-Kembang Anak pada Pembentukan Kebiasaan dan Nilai-nilai Hidup Manusia

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved