Kunci Jawaban

Kunci Jawaban: Bagaimana Pemikiran KHD dapat Dikontekstualkan Sesuaikan dengan Nilai-Nilai Luhur

Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter

Editor: Rizka Desri Yusfita
guru.kemdikbud.go.id
Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat padakonteks lokal sosial budaya di daerah Anda? 

TRIBUNPADANG.COM - Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat padakonteks lokal sosial budaya di daerah Anda?

Alternatif Jawaban:

Konsep ini dapat dikontekstualkan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan, seperti gotong royong, kebersamaan, dan saling membantu dalam membentuk karakter peserta didik yang baik.

Baca juga: Kunci Jawaban: Apa Kekuatan Konteks Sosio-Kultural di Daerah Anda yang Sejalan dengan Pemikiran KHD?

Dengan mempelajari makna Tari Barongan di daerah Juwangi, sebagai pendidik dapat mengenalkan kesenian yang merupakan budaya tradisional namun di dalamnya terdapat nilai-nilai yang sangat bagus untuk bekal anak hidup di masyarakat.

Nilai-nilai luhur yang dapat diambil ialah toleransi tidak hanya antar umat beragama tetapi juga berbagai latar belakang yang berbaur menjadi satu kelompok Tari Barongan untuk menciptakan kekompakan.

Pertanyaan lainnya:

Apa kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD?

Alternatif jawaban:

Kekuatan sosio-kultutal menjadi proses 'menebalkan' kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar.

Pendidikan bertujuan untuk menuntun membantu anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku untuk menjadi manusia seutuhnya.

Kekuatan konteks sosio-kultural

- Budi Pekerti: suatu tingkah laku, akhlak,tabiat, perangai.

- Gotong Royong: bekerja bersama untukmencapai suatu hasil yangdidambakan

- Nasionalisme: loyalitas dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negara

- Kejujuran: sikap yang lurus hati, berbicara sesuaidengan fakta

- Tanggung jawab: melakukan semua tugas dankewajibannya dengansungguh-sungguh

- Cinta alam: menjaga alam dankebersihan lingkungan sertatidak membuang sampahsembarangan

- Religius: nilai yang besifatkeagamaan

Di dalam Seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat Juwangi, seperti sifat: spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.

Dari Tari Barongan, kita dapat mengajarkan kepada anak didik tentang toleransi umat beragama dan rasa saling menghormati, menghargai perbedaan.

(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved