Tradisi Kurban di Agam Sumbar, Sapi Dimandikan Air Jeruk hingga Disisir Sebelum Disembelih

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hewan kurban di Jorong Paraman, Nagari Sipinang, Kecamatan Pelambayan, Agam, Sumatera Barat (Sumabar) akan dimandikan sebelum disebelih.

Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama dan terus dilakukan secara turun-tumurun setelah saat Idul Adha.

Sapi dimandikan dengan air jeruk, yang diusapkan para peserta kurban pada pundak sapi.

Kemudian sapi dipakaikan minyak dan disisir secara bergantian

Setelah itu, sapi akan dipasangkan kain panjang.

Selanjutnya sapi akan dipukul-pukul dengan lidi yang berjumlah tujuh lidi.

Peserta Kuban, Zulbaidah mengatakan tradisi ini dilakukan agar hewan kurban yang akan disebelih mengingat peserta kurban saat di surga nanti.

Baca juga: Unik, Sapi Kurban di Kota Padang Dimandikan Air Kembang, Disisir dan Bercermin Jelang Disembelih

Menurutnya, sapi dimandikan, diminyaki, disisir dan dipakaian kain agar sapinya tampak gagah.

Sementara sapi dipukul-pukul, agar sapi lari kencang membawa peserta kurban memasuki surga.

"Dipukul-pukul agar kencang larinya ke surga," kata Zurbaidah.

Wali Nagari Sipinang Hendri Gunawan mengatakan tahun ini, terdapat 6 sapi yang disembelih di Jorong Paraman.

5 ekor daging sapi berserta tulang-tulang akan dibagikan pada masyarakat maupun para perantau.

"Sementara satu sapi lagi sapi disembelih untuk tradisi Makan ka Padang," katanya.

Dijelaskannya, makan ka Padang akan dilakukan sehari setelah salat Idul Adha pada Selasa (18/6/2024).

Tradisi Makan Ka Padang ini dilakukan dengan makan bersama di lapangan.

Nasi dibungkus di rumah masing-masing, sementara lauk pauknya berasal dari sapi yang digulai.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News