Iduladha 2024

Waspada Virus Jembrana, Pemilik Sapi Bali Harus Perhatikan Gejala Ini!

Melonjaknya kasus virus Jembrana di Padang Pariaman membuat peternak sapi Bali harus mewaspadai gejala yang terjadi supaya bisa mendapat pengobatan.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkeswan Padang Pariaman Devi Yanti 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Melonjaknya kasus virus Jembrana di Padang Pariaman membuat peternak sapi Bali harus mewaspadai gejala yang terjadi supaya bisa mendapat pengobatan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkeswan Padang Pariaman Devi Yanti, mengatakan peningkatan virus Jembrana kali ini nyaris tanpa gejala fisik.

Ia menyebut, sapi Bali yang biasanya terjangkit virus Jembrana terlihat keringat darah di tubuhnya, tapi sekarang berbeda.

Akibatnya banyak peternak merugi karena tidak mengetahui sapi Bali milik mereka terjangkit virus Jembrana.

"Jadi kalau ada peternak yang memiliki sapi Bali, jika, sapinya sudah tidak mau makan dan demam tinggi segera lapor saja ke petugas," ujarnya.

Baca juga: Peredaran Sapi Bali yang Masif jadi Penyebab Virus Jembrana Merajalela di Padang Pariaman

Beberapa kasus kematian sapi Bali di Padang Pariaman menunjukan gejala serupa itu, sebelum sapi Bali milik peternak mati.

Devi menerangkan bahwa kebanyakan kasus yang terjadi di Padang Pariaman, baru diketahui terdampak virus Jembrana ketika sudah belah bangkai dan dilakukan pemeriksaan Labor.

Ia menyarankan jika, peternak terlambat mengetahui gejalanya dan sapi mereka sudah ambruk, lekas saja disembelih.

"Soalnya dagingnya masih layak untuk dikonsumsi kecuali bagian jeroan, seperti usus yang berdarah dan limpa membengkak. Itu harus dibuang," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved