Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Gunung Marapi Erupsi Lagi Kamis Siang dan 5 Bocah SD Meninggal Tenggelam

Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi, Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 13.04 WIB.

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Visualisasi Gunung Marapi dari Kota Bukittinggi, Kamis (30/5/2024) 

TRIBUNPADANG.COM - Sejumlah berita menarik menjadi populer Sumbar setelah tayang dalam 24 jam terakhir di laman TribunPadang.com.

Ada berita tentang Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi, Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 13.04 WIB.

 Erupsi kali ini diperkirakan dipicu oleh adanya tekanan dan pasokan magma dari kedalaman.

Selanjutnya kabar lima siswa dan siswi SDN 01 Asam Jujuhan ditemukan meninggal dunia di Sungai Batang Asam, Nagari Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan, Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (29/5/2024).

Lima anak ini awalnya tidak ditemukan di sekolah saat orang tuanya mencari, kemudian ditemukanlah seragam kelimanya di pinggir sungai.

Baca lebih lengkap berikut ini:

1. Erupsi Gunung Marapi Sumbar Siang Ini Dipicu Tekanan dan Pasokan Magma dari dalam Gunung

Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi, Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 13.04 WIB.

Data Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 m di atas puncak (± 4.891 m di atas permukaan laut) terjadi pukul 13:04 WIB.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid melalui keterangan tertulis menyampaikan erupsi kali ini diperkirakan dipicu oleh adanya tekanan dan pasokan magma dari kedalaman.

Hal ini terindikasi dari grafik deformasi tiltmeter (sumbu tangensial) yang mengalami inflasi (penggembungan) pada tubuh gunungapi dan terekamnya gempa Tektonik Lokal (TL)

Serta Vulkanik Dalam (VA) dengan jumlah yang signifikan pada tanggal 26 Mei 2024 sebanyak 40 kali gempa TL dan 3 kali VA.

Baca juga: Pasca-banjir Bandang Hantam Sumbar, Harga Sayuran di Sijunjung Merangkak Naik

Menurutnya, rangkaian letusan/erupsi Gunung Marapi secara tidak kontinu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.

"Aktivitas letusan ini akan menghasilkan endapan material letusan berukuran abu, lapili, hingga batu atau bom vulkanik di daerah puncak dan lereng Gunung Marapi," katanya.

Dijelaskannya, apabila bercampur dengan air hujan, endapan material vulkanik tersebut dapat menjadi lahar yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi.

"Oleh karena itu masyarakat harus selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya dari lahar/banjir lahar," katanya.

Di samping itu, berdasarkan evaluasi data-data pemantauan, secara umum aktivitas Gunung Marapi cenderung menurun namun bersifat fluktuatif dan belum menunjukkan konsistensi kestabilan.

Oleh karena itu potensi erupsi atau letusan masih dapat terjadi.

 

2. 5 Bocah SD Meninggal Tenggelam di Sungai Batang Asam Dharmasraya

Lima siswa dan siswi SDN 01 Asam Jujuhan ditemukan meninggal dunia di Sungai Batang Asam, Nagari Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan, Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (29/5/2024).

Kapolsek Sungai Rumbai, AKP Suyanto menjelaskan kejadian ini bermula dari salah satu orang tua korban bernama Elina Areva pergi ke sekolah SDN 01 Asam Jujuhan untuk mengantar nasi anaknya karena ada acara perpisahan murid kelas VI.

Namun anaknya tidak ada di sekolah, selanjutnya orang tua korban langsung melakukan pencarian sekira pukul 13.00 WIB.

“Elina menemukan tumpukan seragam sekolah di pinggir Sungai Batang Asam namun anak-anaknya tidak ada,” katanya saat dihubungi, Kamis (30/5/2024).

Kemudian orang tua korban, Elina memberitahu pihak sekolah dan masyarakat sekitar untuk dilakukan pencarian.

Baca juga: Niat Selamatkan Anak-Anak Berenang, Seorang Pemuda Tenggelam di Danau Diateh

Setelah dilakukan pencarian oleh masyarakat dan anggota di Sungai Batang Asam sekira pukul 14.00 WIB ditemukan empat orang korban.

“Mereka sudah dalam keadaan kaku dan meninggal dunia langsung di bawa ke Puskesmas Sungai Limau,” terangnya.

Saat diperiksa di Puskesmas Sungai Limau tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban dan korban diperkirakan sudah meninggal 5-6 jam yang lalu.

Dijelaskannya, satu lagi korban berhasil ditemukan sekira pukul 18.00 wib dengan melakukan pencarian/ penyisiran mengunakan perahu karet milik BPBD di aliran sungai batang asam.

“Atas kejadian tersebut kedua orang tua korban menerima musibah yang terjadi dengan membuat surat pernyataan dan membuat surat permohonan untuk tidak dilakukan visum dalam Autopsi,” tutupnya.

Baca juga: Satu Korban Tenggelam di Pantai Air Manis Padang Ditemukan Tengah Malam, Kondisi Meninggal Dunia

Berikut identitas lima orang korban tenggelam di Sungai Batang Asam

1.Fitri Ani Waruwu (12), berasal dari Nias, kelas 5 SD warga Jorong  Koto Tuo, Nagari Sungai Limau,  Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya.

2.Juviri Waruwu (9) asal Nias, kelas 3 SD alamat Jorong  Koto Tuo, Nagari Sungai Limau,  Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya.

3.Maria Elsa Jelita Buulolo (8) asal Nias, kelas 2 SD, Jorong Kayu Aro, Nagari Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya.

4.Aditya Pasrah K Buulolo (10), Nias, kelas 2 SD, Jorong Kayu Aro, Nagari Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya.

5. Elisabeth Murni Buulolo (12), kelas 4 SD, Nias Jorong Kayu Aro, Nagari Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved