Citizen Journalism
Workshop “Total Body Performance” ala Wendy HS: Menuju Teater Opera Kontemporer Legaran Svarnadvipa
Ditengah kemunduran komunitas teater Sumatera Barat dalam beberapa tahun terakhir ini, geliat teater masih tampak pada komunitas IPS dengan program Wo
Oleh: Tatang R Macan, Pengamat seni pertunjukan, Praktisi teater, Perfomer, Sutradara teater, Dosen Seni Teater ISI Padang Panjang
DITENGAH kemunduran komunitas teater Sumatera Barat dalam beberapa tahun terakhir ini, geliat teater masih tampak pada komunitas IPS dengan program Workshop Total Body Performance Method oleh Wendy HS.
Program workshop ini dipersiapkan untuk proses penciptaan pertunjukan teater kontemporer Legaran Svarnadvipa, produksi Indonesia Performance Syndicate di Lapangan Cindua Mato kota Batusangkar pada tanggal 22 Juni 2024 mendatang.
Workshop berlangsung di Studio Teater Jurusan Seni Teater, FSP, ISI Padangpanjang dari tanggal 2 hingga 11 Mei 2024, diikuti oleh kurang lebih sekitar 20 orang peserta setingkat SMA, bahkan ada dari kalangan mahasiswa S1 dan S2.
Umumnya, peserta yang mendaftar dari wilayah Tanah Datar, Solok, Padangpanjang, Padang, Pariaman, Bukittinggi, Payakumbuh dan Pesisir Selatan. Workshop ini dilaksanakan dalam dua minggu setiap pukul 10.00 - 16.00 WIB.
Para peserta Workshop tersebut sebelumnya telah terjaring dalam audisi terbuka lewat chanel Instragram Svarnadvipa yang dilakukan pada April 2024.
Kekuatan tema Legaran Svarnadvipa oleh komunitas Indonesia Performance Syndicate Padangpanjang nanti, akan mengekspresikan fenomena sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan khususnya terkait dengan tema tentang “historical pulau emas” di Sumatera dalam konteks budaya Minangkabau.
Ada banyak mitos dan fakta tentang tambang emas di Minangkabau sebelum masa kenegaraan Indonesia ada.
“Svarnadvipa” artinya “Pulau Emas”...Dalam budaya masyarakat Minangkabau, ada banyak tradisi terkait emas, ada banyak nama tempat terkait emas.
Hal ini memicu adrenalin kecurigaan seorang Wendy HS, pertanyaan-pertanyaan itu akan ia kemas kedalam pertunjukan teater kontemporer Legaran Svarnadvipa. Kecurigaannya, sudah adakah perusahaan asing yang mengeruk kembali kekayaan emas di tanah Minangkabau ini?
Bagaimana mestinya mengatur simpanan emas yang ada di tanah Minangkabau ini ke depannya? Haruskah kita menjadi seperti kasus Freeport di Papua?
Atau kita biarkan saja tambang-tambang liar bekerja mengeruk emas, hingga muncul bencana banjir bandang, tanah longsor, erupsi lahar dingin menutupinya, penebangan hutan, para penjilat dan tangan panas koruptor dengan sedemikian rupa terlebih dulu mengikis habis?
Peristiwa ini lah yang akan dikemas dalam tema dramatic teater opera musikal Legaran Svarnadvipa di bawah arahan sutradara Wendy HS.
Secara umum, pertunjukan Legaran Svarnadvipa akan terbagi dalam 3 sub tema: bagian pertama, berupa eksplorasi Emas dalam kisah asal-usul keberadaannya di Minangkabau; bagian kedua, terkait Emas dalam sejarah negara Indonesia di Minangkabau; dan bagian ketiga, Emas dalam perspektif hari ini untuk masa depan kemajuan Minangkabau.
Kegiatan penciptaan karya pertunjukan teater kontemporer opera musikal Legaran Svarnadvipa ini, didukung oleh Dana Indonesiana Kemdikbud dan LPDP Kemenkeu program anggaran 2023 yang diusulkan oleh komunitas Indonesia Performance Syndicate (IPS).
Sementara Indonesia Performance Syndicate (IPS) sendiri, merupakan wadah terbuka untuk seniman-seniman lintas disiplin (baik seni maupun non seni, baik di lokal, nasional, dan international), untuk memproduksi gagasan-gagasan artistic pertunjukan berbasis pada pengembangan nilai-nilai budaya Minangkabau.
Gagasan tersebut, dijadikan wujud pertunjukan dengan kebaruan konsep dan bentuk yang bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan oleh IPS.
Komunitas IPS ini awalnya didirikan oleh Wendy HS (aktor, sutradara dan dramaturg Teater Tambologi Padangpanjang) bersama Emri (dancer, koregrafer, dan Musisi Sanggar Sikambang Manih Padangpanjang–Kelompok Musik Talago Buni), Leva Khudri Balti (Musisi dan komposer Orkes Taman Bunga–Kelompok Musik Talago Buni), dan disupport oleh Dede Pramayoza (dramaturg dan pengamat pertunjukan Indonesia Teater Tambologi Padangpanjang) dan Erwi Sasmita pada pertengahan Mei 2016. Dalam praktiknya kemudian diperkuat oleh Joe Mirshal, Irmansyah dan Masvil Tomi.
Dasar produksi IPS Padangpanjang adalah upaya pengembangan bentuk artistik “Tapuak Galemboang” sebagai instrumen tradisi Randai dalam budaya Minangkabau, untuk dijadikan format laku pertunjukan yang disebut Total Body Performance (totalitas laku panggung).
Secara konseptual, format Total Body Performance merupakan Upaya meleburkan unsur laku (acting), unsur gerak (dancing), dan unsur bunyi (musicing) menjadi satu kesatuan internal dari tubuh performer.
Secara tidak langsung, prinsipnya IPS Padangpanjang senantiasa meleburkan batas disiplin antara seni teater, seni tari, dan seni music menjadi satu kesatuan pertunjukan.
Ungkapan program kegiatan dan semua kegilisahan di atas disampaikan oleh seorang Wendy HS pada penulis, disela-sela istirahat melakukan workshop, diantara kami ada diskusi proyeksi seni pertunjukan (teater), dalam lingkup Sumatera Barat yang hari ini mengalami kefakuman dan redup.
Namun, obsesi seorang Wendy HS, ia dengan komunitas IPS Padangpanjang tidak akan menyerah untuk terus memperlihatkan geliat karya ideologis seni pertunjukan kontemporer-nya. (*)
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.