Banjir di Pesisir Selatan

Total Kerugian Bencana di Pesisir Selatan Rp1 Triliun, 4 Orang Masih Hilang

Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Pesisir Selatan pada 7 s.d 8 Maret menimbulkan kerugian sekitar Rp1 triliun.

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM/FUADI ZIKRI
Penampakan pemukiman warga di Batu Bala, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan yang porak poranda diterjang banjir bandang, Sabtu (9/3/2024). Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Pesisir Selatan pada 7 s.d 8 Maret menimbulkan kerugian sekitar Rp1 triliun. 

TRIBUNPADANG.COM, PESISIR SELATAN - Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Pesisir Selatan pada 7 s.d 8 Maret menimbulkan kerugian sekitar Rp1 triliun.

Kepala Ex officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Mawardi Roska menjelaskan bahwa data yang masuk sudah dianalisis dengan jumlah kerugian asset daerah maupun harta benda milik masyarakat mencapai Rp1 triliun.

Kerusakan mulai dari sarana prasarana (sapras) negara seperti jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, fasilitas air minum, juga harta benda masyarakat, rumah, ternak, lahan pertanian, dan tambak. 

"Dari jumlah itu kerugian mencapai angka Rp 1 triliun," jelasnya, dilansir dari laman resmi Pemkab Pesisir Selatan, Senin (25/3/2024).

Menurut Mawardi yang juga Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pesisir Selatan, pendataan terus dilakukan dan secara bertahap disampaikan kepada pemerintah.

Baca juga: Civitas Akademika Unbrah Serahkan Bantuan Kepada Korban Terdampak Banjir di Pesisir Selatan

Hal itu terungkap saat rapat evaluasi tanggap darurat tahap I dan langkah-langkah kegiatan untuk masa tanggap darurat tahap II, Minggu, 24 Maret 2024, diruang Rapat Bupati.

Rapat tersebut dihadiri langsung Bupati Rusma Yul Anwar, Forkopimda Kapolres Pessel, Dandim 0311, Asisten dan para kepala OPD Camat se-Pesisir Selatan, juga dihadiri oleh Basarnas, serta PMI. 

Bupati Rusma juga menyebutkan terkait perpanjangan masa tanggap darurat kembali diperpanjang karena fakta di lapangan bahwa para korban masih butuh penanganan.

"Masih ada 4 orang lagi yang masih hilang, rumah-rumah penduduk yang belum bisa didiami karena material atau sedimen banjir masih belum tertangani, dan proses pendataan yang terus dilakukan," jelas Bupati.

Menurutnya dengan perpanjangan masa tanggap darurat itu maka proses rehabilitasi dan rekontruksi dapat dilakukan dengan segala sumberdaya yang ada.

Baca juga: PMI Sumbar Hibur Anak-Anak Korban Bencana di Pesisir Selatan, Ajak Main dan Bernyanyi Bersama

"Sebagai tambahan kerugian terbesar diantaranya 537 rumah rusak berat, 2.749 rusak sedang, 7.048 rusak ringan," jelasnya . Sementara ribuan ternak yang mati diantaranya, sapi sebanyak 666 ekor, kerbau 8 ekor, kambing 357 ekor, ayam 36.527 ekor, dan itik sebanyak 19.210 ekor pula," bebernya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved