Kunci Jawaban

Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 263 Kurikulum Merdeka Semester 2: Aktivitas 9.3

Inilah kunci jawaban PAI Kelas 11 Halaman 263 semester 2 Kurikulum Merdeka, tugas Aktivitas 9.3. Kisah Inspiratif Ibu Hajar, Istri Shalihah

Editor: Mona Triana
Freepik
ilustrasi Belajar dari Rumah-Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA Halaman 263 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Tugas Aktivitas 9.3 

TRIBUNPADANG.COM -  Inilah kunci jawaban PAI Kelas 11 Halaman 263 semester 2 Kurikulum Merdeka, tugas Aktivitas 9.3.

Kisah Inspiratif

Ibu Hajar, Istri Shalihah

Nabi Ibrahim membawa pergi Ibu Hajar dan Ismail ke Baitullah Makkah. Kemudian mereka tinggal di samping pohon besar dekat sumur Zamzam di sekitar Masjidil Haram. Pada waktu itu, Kota Mekah masih sepi, tidak ada seorangpun yang hidup di sana. Hal ini bisa dimaklumi, karena tidak ada air sama sekali. Nabi Ibrahim a.s. membawa segerabah kurma dan air secukupnya sebagai bekal hidup Ibu Hajar dan Ismail.

Selang beberapa waktu, lantas Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu untuk kembali berdakwah ke Palestina. Nabi Ibrahim harus rela meninggalkan tempat tersebut. Tiba saatnya Nabi Ibrahim berangkat, Ibu Hajar dengan hati yang gelisah mengikuti dan berkata, ”Wahai Nabi Ibrahim, hendak ke mana engkau pergi? Apakah engkau tega meninggalkan kami di lembah ini, yang tidak ada seorang pun dan tidak ada sesuatupun di sini? Ibu Hajar mengatakannya berulang kali.

Akan tetapi Nabi Ibrahim tidak menoleh sedikitpun. Ibu Hajar bertanya kembali, “Apakah Allah yang memerintahkannya?” Lalu Nabi Ibrahim menjawab, “Benar, Allahlah yang memberikan perintah ini.” Ibu Hajar lantas mengatakan, “Kalau begitu Allah tidak akan menyia-nyiakan kami.” Kemudian Siti Hajar pun kembali ke tempat semula.

Baca juga: 10 Contoh Soal Ulangan Harian Kimia Kelas 11 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban

Nabi Ibrahim terus berjalan sampai pada suatu tempat dan tidak bisa melihat rumah istri dan anak yang ia tinggalkan. Kemudian Ibrahim menghadap ke arah Baitullah, dengan mengangkat kedua tangannya dan
berdoa kepada Allah Swt.:

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah rizki mereka dari buahbuahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Q.S. Ibrahīm/14: 37).

Ibu Hajar kembali menyusui anaknya dan minum dari air yang dibawakan oleh Ibrahim. Saat air habis, Ia pun merasakan haus. Kondisi ini juga dialami anaknya. Ibu Hajar melihat anaknya menghentakhentakkan kakinya karena merasakan haus. Setelah itu, ibu Hajar segera mencari air untuk minum anaknya.

Ibu Hajar pergi ke Bukit Shafa. Ia berdiri di atas Shafa, melihat ke arah Lembah, siapa tahu ada orang di sana. Ternyata tidak ada orang yang dilihatnya. Kemudian turun, berlari-lari kecil menuju bukit Marwah. Ibu Hajar berdiri melihat ke arah lembah siapa tahu ada orang. Lagi-lagi, ia tidak melihat seorangpun. Hal ini dilakukannya sebanyak 7 Kali. Oleh karena itu, orang Islam yang melakukan ibadah haji, melakukan sa’i dari sofa ke Marwah.

Setelah ia tidak menemukan apapun, ia berserah diri kepada Allah. Kemudian atas ijin Allah dengan injakan kaki Ismail muncullah air Zamzam. Air Zamzam inilah yang kemudian menjadi daya tarik orangorang untuk tinggal di kota Makkah. Alhasil setelah beberapa waktu Makkah menjadi kota pusat peradaban sampai sekarang.

Baca juga: 10 Contoh Soal Fisika Kelas 11 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban

(Sumber: al-Hafizh Ibnu Katsir. 2007. Kisah Para Nabi dan Rasul. Jakarta: Pustaka as-Sunnah)

Aktivitas 9.3

1. Setelah kalian membaca kisah di atas, apa pelajaran yang dapat kalian ambil dari kisah di atas?

2. Bagaimana tanggapan kalian terhadap sikap Ibu Hajar?

Jawaban :

1. Pelajaran dari Kisah Ibu Hajar: Dari kisah ini, kita dapat mengambil pelajaran tentang ketundukan kepada perintah Allah dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan. Ibu Hajar menunjukkan keteguhan iman dan kepercayaan pada Allah saat ditinggalkan di tempat yang sepi oleh Nabi Ibrahim.

2. Tanggapan terhadap Sikap Ibu Hajar:

Sikap Ibu Hajar patut diapresiasi karena ketika dihadapkan pada situasi sulit dan ditinggalkan di lembah yang tandus, ia tidak putus asa. Sebaliknya, ia mencari solusi dengan berusaha keras, berdoa kepada Allah, dan akhirnya mendapatkan air Zamzam sebagai karunia. Kesabaran, keteguhan hati, dan kepasrahan Ibu Hajar menjadi contoh inspiratif dalam menghadapi ujian hidup.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved