BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR: Jalan Lintas Sumbar-Riau Ditutup Kamis, Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurun
Berita populer Sumbar Jalan Lintas Sumbar-Riau Ditutup Kamis dan Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurun.
"Untuk itu menghindari masyarakat kita terjebak (jika melintas di sana), dialihkan lah seperti itu (lewat Kuansing)," jelasnya dilansir dari TribunPekanbaru.com, Selasa (26/12/2023).
Kondisi terkini diungkapkan Taufiq, ada dua titik longsor. Antara lain di kelok 17, Km 35 Nagari Harau, Kecamatan Harau dan di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan.
"Lalu ada 3 titik lokasi banjir, di Sopang, depan Polsek Pangkalan, dan Masjid Raya Pangkalan," ungkap Taufiq.
"Ini lah yang kita arahkan kepada pengguna jalan, supaya tidak terjebak di sana. Mungkin ada kegiatan yang urgen ke Sumbar. Kalau tidak, himbauan saya tetap di rumah. Sekiranya tidak ada keperluan yang penting dan sebagainya," imbuh mantan Kapolres Rohul ini.
Baca juga: Jalan Sumbar-Riau di Lima Puluh Kota Kembali Dibuka Pasca Longsor, Akses Masih Buka Tutup
2. Imbas Longsor di Pangkalan Lima Puluh Kota, Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sumbar Menurun
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyebut adanya penurunan kunjungan wisatawan dari luar provinsi akibat longsor di Jalan Lintas Sumbar-Riau yang menututp akses Sumbar, Rabu (27/12/2023).
Sebelumnya terjadi longsor di puluhan titik Jalan Lintas Sumbar-Riau, tepatnya di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, pada Selasa (26/12/2023).
Akses jalan ini tidak dapat dilewati oleh masyarakat pada saat sedang cuti bersama Natal 2023. Biasanya, masyarakat banyak memanfaatkan momentum cuti bersama ini untuk berkunjung ke lokasi objek wisata yang ada di Sumbar.
"Untuk penurunan kunjungan wisatawan, sudah jelas pasti ada. Karena memang, jalur utama masuk ke Sumbar yang terganggu," kata Mahyeldi Ansharullah.
Baca juga: Longsor Putus Jalinsum Sumbar-Riau di Lima Puluh Kota, Petugas Masih Berjibaku Bersihkan Material
Mahyeldi mengatakan bahwa untuk wisatawan dari luar Provinsi Sumatera Barat khususnya dari Pekanbaru bisa diarahkan ke jalur yang lain.
Selain itu, Mahyeldi Ansharullah juga akan segera mengevaluasi perizinan tambang galian C yang terindikasi merusak lingkungan, sehingga memicu terjadinya bencana banjir dan longsor.
"Dari hasil observasi itu, tentu akan kita lakukan tindakan-tindakan seperti yang kemarin yang kita lakukan di Lubuk Alung yang saat ini sudah kita tutup dan melarang galian C disana," ujarnya.
Oleh karena itu, hal yang sama juga akan dilakukannya pada kasus yang lain, apalagi dinilai sudah membahayakan dan beresiko terhadap keselamatan masyarakat.
Mahyeldi berharap kepada Bupati yang daerahnya terjadi bencana longsor dan banjir untuk segera melakukan kajian serta evaluasi.
Saat ini, Mahyeldi menganggap hal yang lebih penting adalah bagaimana meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana.
"Makanya kewaspadaan masyarakat di pegunungan, gunung Marapi kemudian juga di perbukitan dan bantaran sungai saya kira perlu ditingkatkan," pungkasnya. (*)
4 BERITA POPULER SUMBAR Siswi SMP Mohon Ibunya Tak Dideportarsi, Nenek Korban Penganiayaan Meninggal |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Pembunuhan di Padang Pariaman, Kasus Sisik Trenggiling dan Sekolah 5 Hari |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Masalah PETI Sijunjung, Gunung Marapi Erupsi dan Kasus Korupsi Dana Gempa |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Aksi Tolak Geothermal, Perempuan Ditabrak Truk dan Pembangunan SD Terbakar |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: ASN Main Uno saat Kerja, Waspada Lahar Marapi dan Pasca Serangan Harimau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.