Gunung Marapi Erupsi

Zhafirah, Pendaki yang Sempat Kirim Video saat Terjebak Erupsi Marapi Dirawat di RSAM Bukittinggi

Zhafirah Zahrim Febrina (19), mahasiswi Politeknik Negeri Padang yang sempat terjebak saat erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) kini tengah di

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
screnshoot video
Proses evakuasi para pendaki Gunung Marapi yang dilakukan Tim SAR, Senin (4/12/2023) 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Zhafirah Zahrim Febrina (19), mahasiswi Politeknik Negeri Padang yang sempat terjebak saat erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) kini tengah dirawat di Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Rani Radelani, etek (Bibi) dari Zhafirah. Saat ini ayah, paman dan keluarga Zhafirah sejak pagi tadi sudah berada di RSAM.

"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga. Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar ujar Rani kepada TribunPadang.com, Senin (4/12/2023).

"Mereka standbye sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.

Dari informasi yang ia diterima, kondisi Zhafirah saat ini masih lemah. 

"Kondisi Ife luka bakar di wajah. Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya.

Baca juga: Naik Gunung Sebelum Erupsi, 14 Mahasiswa PNP Terdampak Letusan Marapi

Rani bilang, Zhafirah merupakan mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. Zhafirah ialah seorang atlet silat.

Adapun pendakian gunung ini merupakan pengalaman pertama Zhafirah. Sebelumnya, ia pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.

"Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki. Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan. Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah," kata Rani.

Rani mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang berhasil mengevakuasi Zhafirah.

"Kami berterima kasih kepada tim yang mencari dengan cepat, sehari sudah ketemu anak-anak kami," tuturnya.

Baca juga: 11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas, Kini Proses Evakuasi, 12 Orang Masih Dicari

Sebelumnya, pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB, Zhafirah sempat berkirim video menggambarkan kondisinya terjebak erupsi.

Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.

Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.

Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved