Seorang Perempuan Tewas di Penginapan
Pengacara Sebut TKP Perempuan asal Pariaman yang Ditemukan Tewas Tergantung di Padang Tercemar
Kuasa hukum Ali Hidayat mengatakan tempat kejadian perkara (TKP) perempuan yang ditemukan meninggal tergantung di sebuah penginapan di Padang tercemar
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kuasa hukum Ali Hidayat mengatakan tempat kejadian perkara (TKP) perempuan yang ditemukan meninggal tergantung di sebuah penginapan di Padang tercemar.
Kendala TKP yang tercemar tersebut diduga menyulitkan hasil penyidikan polisi.
"Harusnya TKP itu dipertahankan status quonya untuk proses hukum lebih lanjut," terangnya.
Menurutnya, kondisi TKP yang sudah tercemar menimbulkan kejanggalan yang menjadi tanda tanya oleh pihak keluarga korban.
Selain kondisi TKP, ia menyebut pihak keluarga hingga saat ini juga tidak dapat melihat CCTV hotel dan telepon korban, meski jenazah dan dokumen kematiannya telah diserahkan.
"Bukti (CCTV dan telepon) itu sudah diminta keluarga tapi belum ada tanggapan sampai saat ini," ujarnya.
Baca juga: Sebut Demi Keadilan, Keluarga Siap Autopsi Jenazah Perempuan yang Tewas Tergantung di Padang
Lebih lanjut Ali Hidayat mengatakan, kasus ini masih terus berlanjut, pihak keluarga ingin mengetahui motif dan penyebab kematian SIPS.
Saat ini kasus tersebut sudah diusut Polda Sumbar yang sebelumnya ditangani Polresta Padang.
"Kami meminta pihak kepolisian bisa memprosesnya dengan sebaik mungkin, supaya korban mendapat keadilan," harapnya.
Baca juga: Penyebab Kematian Perempuan Muda asal Pariaman yang Tewas Tergantung di Padang Dicurigai Keluarga
Keluarga Siap Autopsi
Keluarga SIPS (23), perempuan yang ditemukan meninggal tergantung di sebuah hotel di Kota Padang siap menjalankan autopsi.
Kakak korban, Rizki Putera Zulfa mengatakan, langkah itu diambil jika memang dianggap perlu untuk membantu penyidik.
"Kami berharap adik kami ini memang bisa mendapat keadilan," ujarnya, Rabu (29/11/2023).
Curigai Penyebab Kematian
Sebelumnya, Rizki mempertanyakan status kematian adiknya yang ia nilai hingga saat ini belum disimpulkan penyebabnya oleh kepolisian.
Status ini dipertanyakan pihak keluarga setelah membaca dokumen kematian korban yang dikeluarkan RS Bhayangkara saat pengantaran jenazah.
Rizki Putera Zulfa mengatakan, berdasarkan dokumen itu status kematian adiknya dinyatakan tidak wajar dan penyebabnya belum jelas.
"Padahal dalam dokumen itu ada empat optional untuk penyebabnya, tapi tidak diisi oleh pihak rumah sakit," katanya, Rabu (29/11/2023).
Rizki menyampaikan, dokumen ini baru dibuka keluarga beberapa waktu lalu pasca pemakaman korban.
Ia bilang, setelah membaca isi dokumen tersebut, muncul kecurigaan pihak keluarga terkait penyebab dari kematian korban.
"Sebagai pihak berwenang (RS Bhayangkara) harusnya memberi kejelasan, kalau seperti ini kami tentu membutuhkan titik terang, supaya korban bisa mendapat keadilan," ujarnya.
Baca juga: POPULER PADANG: Penangkapan Pencuri Motor dan HP Anak Kos, Hasil Pemeriksaan Lurah Kurao Pagang
Rizki menuturkan saat ini di tengah masyarakat kematian adiknya disebabkan oleh bunuh diri, dan hal itu yang hendak luruskan.
Pihaknya menginginkan adanya kejelasan dari status dan penyebab kematian korban ini.
Sekarang, kasus tersebut sudah ditangani pihak Polda Sumbar untuk penyelidikan lebih lanjut.
Rizki berharap, pihak kepolisian bisa mengusut tuntas penyebab kematian adiknya tanpa intervensi dari pihak lain.
"Kami pihak keluarga memohon doa untuk adik kami yang sudah tiada supaya mendapat keadilan atas apa yang sudah ia terima," harapnya.
Diketahui sebelumnya, kakak korban yang lainnya, Jefri juga menyampaikan keraguan terkait tindakan korban yang mengakhiri nyawanya.
"Motifnya ini masih diproses oleh pihak kepolisian, kami yakin pihak kepolisian bisa mengungkap motif dari kasus ini," ujarnya, Jumat (17/11/2023) lalu.
Ia menyebut sampai sekarang pihak keluarga belum mendapat kepastian akan penyebab kematian SIPS.
Meski isu yang beredar, adiknya meninggal karena bunuh diri, tetapi, kata Rizki pihak rumah sakit tidak memberi kejelasan atas hal itu.
"Kami ingin tahu apa penyebab dan motifnya, jadi jika memang dibutuhkan autopsi kami siap," ujarnya.
Ia menilai, adiknya tidak mungkin gegabah dalam mengambil tindakan sampai harus hilang nyawa.
Keluarga, kata dia, berasumsi ada hal yang melatarbelakangi tindakan SIPS, sehingga melakukan bunuh diri.
Sementara itu, penyidik Polda Sumbar mengungkap bahwa korban murni bunuh diri.
"Itu murni bunuh diri," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu sore.
Ia mengatakan, peristiwa bunuh diri ini sudah disimpulkan oleh dokter forensik dari RS Bhayangkara dari hasil visum.
"bukan dibunuh," ujarnya lagi.
Soal dugaan lain dari pihak keluarga, Dwi menyampaikan itu sah-sah saja.
"Itu kan masalah keluarga dan masalah pribadi. Belum ada temuan adanya tindak pidana," katanya.
Awal Penemuan
Untuk diketahui, korban sebelumnya ditemukan meninggal dunia di kamar penginapan kawasan Veteran, Selasa (14/11/2023).
Korban mulanya ditemukan oleh petugas hotel dengan kondisi tergantung di lemari pakaian.
Saat itu, petugas tersebut hendak menyampaikan waktu check out telah masuk, namun tidak ada sahutan dari dalam kamar hotel.
Kemudian, pihak hotel mengintip dari jendela belakang kamar dan peristiwa itu baru diketahui.
Pasca-penemuan itu, keluarga menyampaikan bahwa korban ternyata baru bertunangan dan akan melangsungkan pernikahan.
Tunangannya merupakan seorang polisi berpangkat IPDA yang bertugas di Ambon, keduanya sudah berkenalan cukup lama sebelum tunangan.
"Jadi, setelah tunangan keduanya sudah mempersiapkan kebutuhan pernikahan mereka," kata Jefri, Jumat (17/11/2023).
Korban merupakan warga Rawang, Pariaman Tengah, Kota Pariaman. (*)
Penyidik Polda Sumbar Pastikan Penyebab Perempuan Muda Tewas Tergantung di Padang |
![]() |
---|
Sebut Demi Keadilan, Keluarga Siap Autopsi Jenazah Perempuan yang Tewas Tergantung di Padang |
![]() |
---|
Penyebab Kematian Perempuan Muda asal Pariaman yang Tewas Tergantung di Padang Dicurigai Keluarga |
![]() |
---|
Perempuan Tewas Tergantung di Padang, sang Kakak Ragukan Aksi Bunuh Diri, Sebut Ada Motif Lain |
![]() |
---|
Perempuan Tewas Tergantung di Padang Berencana Nikah Januari 2024, Calon Suami Polisi Pangkat Ipda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.