Universitas Andalas

Diskusi Identitas Nasional Melalui Kajian Ilmu Sejarah, Sastra, Filsafat, Seni, dan Ilmu Budaya

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas bekerja sama dengan Universiti Teknologi MARA dan P4H menggelar The First International Conferen

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Suasana Konferensi yang berlangsung selama dua hari, 20-21 November 2023 dan bertempat di Hotel Truntum, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

TRIBUNPADANG.COM - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas atau FIB Unand bekerja sama dengan Universiti Teknologi MARA dan P4H menggelar The First International Conference on Humanities, Arts and Social Sciences (ICHASS) 2023, selama dua hari, 20-21 November 2023 dan bertempat di Hotel Truntum, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

 

Berdasarkan rilis yang diterima redaksi, Selasa (21/11/2023), dari penjelasan Ketua  panitia seminar sekaligus konferensi, Zulqayyim menyebutkan  bahwa tema “The Role of Humanities in Strengthening National Identity.

 

Menurutnya, kegiatan ini menjadi tempat bagi peneliti, dosen, mahasiswa, praktisi dan pembuat kebijakan untuk berdiskusi mengenai identitas nasional melalui berbagai bidang keilmuan termasuk sejarah, sastra, filosofi, seni, ilmu budaya dan lainnya.

 

Konferensi kali ini menghadirkan akademisi dari berbagai universitas di Indonesia dan negara lainnya di dunia, Filipina, London, Malaysia dan Belanda.

 

Ditambahkan,sebagai Keynote Speakers, konferensi ini menghadirkan Prof. Dr. Helen Boholano dari Cebu Normal University, Philippines dan Dr. Soe Tjen Marching dari SOAS University of London Pembicara lain yang turut diundangan sebagai Invited Speakers dalam kegiatan di antaranya, Assoc. Prof Ts Dr Rafeah Legino dari Universiti MARA Malaysia, Prof  Dr Purnawan Basundoro, M.Hum.

 

Suasana Konferensi yang berlangsung selama dua hari, 20-21 November 2023 dan bertempat di Hotel Truntum, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Suasana Konferensi yang berlangsung selama dua hari, 20-21 November 2023 dan bertempat di Hotel Truntum, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). (ISTIMEWA)

Sementara itu, dari Universitas Airlangga, Prof Dr Afrizal,M.A, dari Universitas Andalas, Prof Dr Setiadi, M Si, dari Universitas Gadjah Mada, Ahli Hassan, M A, dari Global Institute for Research Education and Scholarship Netherland dan Prof Dr Oktavianus, M.Hum dari Universitas Andalas.

 

"Identitas nasional mengacu pada rasa memiliki dan nilai-nilai bersama, budaya dan sejarah yang mengikat masyarakat suatu bangsa," paparnya.

 

Sejauh ini lanjutnya, identitas nasional menjadi persoalan yang penting untuk didiskusikan, karena mempunyai dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan ber negara.

 

Karenanya, perlu dikaji dari berbagai keilmuan seperti humaniora, seni dan ilmu budaya. Ilmu-ilmu tersebut juga berperan penting dalam kajian identitas nasional. Alasannya, dapat memberikan wawasan mendalam mengenai aspek budaya, sejarah, sastra, bahasa dan filsafat dalam membentuk identitas suatu masyarakat.

 


Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya peran ilmu-ilmu humaniora dalam melestarikan dan memperkuat identitas nasional dalam menghadapi tantangan-tantangan baru.

 

Tidak hanya itu, imbuhnya konferensi ini juga menjadi ajang bagi para akademisi di seluruh dunia untuk berkolaborasi, berdiskusi dan berbagi pengalaman yang diharapkan dapat memperkuat peranan ilmu budaya, seni dan ilmu sosial dalam memperkuat Identitas nasional.(rel)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved