Liga 2

Respons Manajemen Sriwijaya FC Usai Semen Padang FC Laporkan Gol Offside ke Komdis PSSI

Manajemen Semen Padang FC melaporkan gol offside Sriwijaya FC ke Komdis PSSI-Satgas Mafia Bola. 

|
Editor: Rahmadi
Sripoku
Striker Sriwijaya FC, Chencho Gyeltshen menggiring bola dipepet dua pemain Semen Padang FC. Laga berkesudahan 1-1 laga grup 1 Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (1/10/2023). 

TRIBUNPADANG.COM - Manajemen Semen Padang FC melaporkan gol offside Sriwijaya FC ke Komdis PSSI-Satgas Mafia Bola. 

Laporan ini terkait pertandingan Sriwijaya FC vs Semen Padang FC berkesudahan 1-1 pada laga grup 1 Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (1/10/2023).

Untuk melaporkan itu, manajemen tim Kabau Sirah dan penasehat tim Andre Rosiade mendatangi PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada Rabu (4/10/2023).

Merespons hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH menyatakan silahkan saja haknya Semen Padang FC melayangkan protes.

Meski demikian, kenyataannya wasit yang memimpin pertandingan menyatakan gol tersebut sah. 

"Kalau kita melihat itu merupakan suatu keputusan dari wasit, sudah sah. Kalau ada informasi laporan, kita Sriwijaya FC tidak tahu. Itu haknya Semen Padang FC. Tetapi yang jelas gol itu sah," katanya dilansir dari Sripoku.com, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Gagal Bawa Pulang 3 Poin dari Kandang Sriwijaya FC, Pelatih Evaluasi Permainan Semen Padang FC

Diketahui, gol striker cadangan Habibi Abdul Jusuf di menit ke 90+2 yang berhasil menyamakan kedudukan 1-1.

Gol offside Sriwijaya FC atas lawannya Semen Padang FC itu mampu menyelamatkan muka Laskar Wong Kito. 

Lewat tendangan kerasnya memanfaatkan bola muntah dari kiper Semen Padang FC Fakhrurrozi Quba yang sebelumnya dihantam shooting Irwanto Bajo. 

Semen Padang FC berhasil mencetak gol di menit ke 89 lewat gol tidak sengaja bunuh diri dilakukan pemain belakang Dia Syayid Alhawari yang mencoba menghalau shooting Firmansyah Juliansyah dari sayap kanan.

Dia Syayid yang mencoba menghalau dengan kaki kirinya malah membuat bola meledak ke gawang Sriwijaya FC yang dijaga kiper Rudi Nurdin Rajak.

Habibi Abdul Jusuf baru dimasukkan di menit ke-68 menggantikan gelandang serang senior sekaligus kapten tim M Nur Iskandar.

Baca juga: Setelah Ditahan Imbang Sriwijaya FC, Semen Padang FC Dapat Libur Latihan Satu Hari

Diketahui, lewat unggahan di akun Instagramnya, Penasehat Klub Semen Padang FC, Andre Rosiade menyayangkan keputusan wasit yang tidak memberi keputusan offside pada Sriwijaya FC.

Kondisi ini terjadi ketika tendangan bek kiri Irwanto Bajo mental di tangan kiper Semen Padang FC, kemudian disambut oleh striker Habibi Abdul Jusuf. 

Dalam cuplikan tayangan yang diunggah oleh Andre Rosiade, terlihat saat itu Habibi dalam kondisi offside, namun wasit malah menghiraukannya.

“Berantas mafia sepakbola!!! Ketum @pssi pak @erickthohir, kami akan melaporkan ini secara resmi ke komdis PSSI dan satgas mafia yg dipimpin oleh bang @maruararsirait, mbak @najwashihab, dan bang Ardan Adiperdana.”

Demikian bunyi pernyataan Andre yang disematkan pada bagian keterangan video cuplikan pertandingan tersebut.

Pada pertandingan tersebut, Semen Padang FC harus puas dengan 1 poin dari hasil bertandang ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Baca juga: Ciptakan Gol ke Gawang Sriwijaya FC, Pemain Semen Padang FC Firman Julainsyah Sempat Tidak Menyangka

Tim asuhan Delfiadri mesti rela berbagi angka 1-1 dalam pertandingan pekan keempat Liga 2 2023/2024.

Dengan pertandingan itu, Semen Padang FC menempati peringkat kedua dengan peraihan 7 poin, atas tiga pertandingan.

Selanjutnya, Semen Padang FC akan memainkan dua partai kandang beruntun, menjamu PSMS, (9/10) dan Sada Sumut (13/9) di Stadion H. Agus Salim, Padang.

Laporan Semen Padang FC

Manajemen Semen Padang FC dan penasihat tim Andre Rosiade mendatangi PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada Rabu (4/10/2023).

Pihak Semen Padang FC melaporkan dugaan pelanggaran yang terjadi pada laga Kabau Sirah (julukan Semen Padang FC) kala menantang Sriwijaya FC pada Minggu (2/10/2023) lalu yang berkesudahan dengan skor imbang 1-1.

Laporan tersebut dilayangkan Semen Padang FC kepada komisi disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui PT LIB sebagai operator liga.

Manajemen Semen Padang FC berharap Komdis PSSI mengusut kedua laporan tersebut.

CEO Semen Padang FC, Win Bernadino mengatakan bahwa ada dua dugaan pelanggaran pada pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang itu.

Pertama, gol Sriwijaya FC pada menit 90' yang dicetak Habibi A. Yusuf dinilai berbau offside. Habibi disebut berada di belakang garis pertahanan Semen Padang FC sebelum melesakkan gol.

Win mengatakan, wasit garis (asisten wasit II) semestinya bisa melihat dengan jelas bahwa Habibi telah di posisi offside sebelumnya, dan hal tersebut dinilai sebagai sebuah kelalaian pengadil di lapangan.

Baca juga: Gagal Bawa Pulang 3 Poin dari Kandang Sriwijaya FC, Pelatih Evaluasi Permainan Semen Padang FC

"Kami ingin kinerja wasit dievaluasi, kami melihat gol balasan itu, pemain Sriwijaya FC pemain dalam posisi offside, AW II juga tidak berdiri sesuai aturannya, harusnya AW II berdiri di orang terakhir Semen Padang FC, namun malah sejajar dengan pemain Sriwijaya FC," kata Win yang diwawancarai TribunPadang.com lewat sambungan telepon, Rabu (4/10/2023) malam.

Kedua, kata Win, dugaan pelanggaran regulasi juga dilakukan tim lawan. Sriwijaya FC disebut tidak memainkan pemain U-21 sejak awal laga.

Padahal, katanya, prosedur pertandingan sesuai regulasi Liga 2 musim 2023/ 2024 pasal 23 ayat 3 menyatakan bahwa setiap tim yang bermain wajib memainkan pemain lokal U-21 sejak menit awal atau terdaftar dalam starting eleven.

Pemain U-21 tersebut juga diwajibkan bermain minimal selama 45 menit atau satu babak pertandingan.

"Kami tahu-nya baru kemarin juga, lewat match summary, ternyata babak I tidak ada pemain U-21 nya, malah di babak II baru dimasukkan, ini kan mencederai fair play, regulasi tak dipenuhi. Ini kan sangat berpengaruh dengan hasil pertandingan," ujarnya.

Win melanjutkan, pihak Semen Padang FC memahami bahwa evaluasi kinerja wasit tidak akan mengubah hasil pertandingan.

Hanya saja, hal tersebut perlu menjadi bahan bagi PSSI untuk perbaikan ke depannya.

"Tapi yang tentang U-21 ini cukup fatal, bisa saja mengubah hasil pertandingan, dan bisa saja dianggap pertandingan tidak sah Seperti kejadian Mitra Kukar vs Bhayangkara tahun 2017 memainkan pemain yang tidak memenuhi regulasi, sehingga Bhayangkara akhirnya dapat poin penuh," imbuh Win.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved