Kasus Bullying di Pariaman
Pasca Kasus Bullying di Pariaman, Kepala Disdikpora: Siswa yang jadi Korban Silakan Lapor
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pariaman ajak guru dan orang tua bersinergi mendidik siswa.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pariaman ajak guru dan orang tua bersinergi mendidik siswa.
Hal itu disampaikan pasca adanya laporan kasus perundungan yang terjadi di sekolah dasar (SD) di Kota Pariaman.
Kadisdikpora Kota Pariaman Kanderi, mengatakan, dua kasus yang terjadi sebelumnya adalah pelajaran untuk seluruh pengajar dan orang tua.
"Pihak sekolah harusnya lebih awas lagi mendidik siswa, baik saat jam pelajaran atau keluar main," jelas Kanderi saat dihubungi, Senin (2/10/2023).
Kanderi mengaku Pemko Pariaman saat menentang keras adanya kasus perundungan ini, karena akan berdampak pada siswa di hari mendatang.
Ia menyebut kasus perundungan di lingkungan sekolah, mengaji dan bermain anak sangat tidak dibenarkan.
Baca juga: Kasus Bullying di Pariaman Diselesaikan Lewat Mediasi, Disebut Ada Kesalahpahaman
Selain peran guru, orang tua juga harus turut menjadi tempat bercerita siswa dan bersinergi dengan pihak sekolah.
"Kami sangat menyayangkan apa yang terjadi beberapa waktu belakang, kami harap tidak akan terulang lagi," jelasnya.
Kanderi menegaskan, bagi siswa yang merasa menjadi korban lekas saja melapor, supaya bisa diusut tuntas oleh pihak sekolah.
Diketahui sebelumnya, ada dua kasus perundingan yang terjadi di sebuah sekolah dasar di Kota Pariaman.
Dua kasus itu menimpa anak kelas satu SD dan pelakunya kelas 5 SD. Beruntung kasus tersebut sudah diselesaikan secara damai oleh pihak sekolah.
Kasus Bullying di Pariaman Dimediasi
Disdikpora Kota Pariaman melakukan mediasi penyelesaian kasus bullying atau perundungan di SDN 01 Marapak Kota Pariaman , Jumat (29/9/2023).
Mediasi di sekolah tersebut dihadiri Kadisdik Pariaman, ayah korban, kepala sekolah, kabid disdik, kepolisian, kepala desa, warga dan pihak guru.
Mediasi bermula saat kepala sekolah bernama Maiyunis menceritakan kronologi kejadian sesuai pengetahuannya.
“Hari itu datang orang tua dari murid tersebut ke sekolah dan menanyakan wali kelas kepada saya. Saya jawab bahwa saya kepala sekolah ada buk,” ungkap Maiyunis.
Maiyunis melanjutkan, orang tua korban mengatakan kalau anaknya bercerita bahwa celananya dibuka dan disiram oleh kakak kelas 5.
Baca juga: Mengenal KRI Teluk Bone 511, Kapal Perang Buatan AS Zaman PD II yang Dihibahkan ke Pemko Pariaman
“Saya panggilah kakak kelas yang dimaksud tersebut. Setelah ditanyakan mereka mengatakan tidak ada membuka celana korban namun memasangkan resletingnya,” jelas Kepala Sekolah.
Soal disiram pakai air, lanjutnya, itu benar, namun itu dilakukan dengan pistol air mainan, cuma sekali tembak.
Sementara itu, ayah korban bernama Julianto menjelaskan bahwa anaknya sempat mengigau selama beberapa hari saat tertidur.
“Usai kejadian itu anak saya ngigau saat tidur beberapa kali. Ini sempat membuat saya tidak nyaman,” kata Julianto.
Karena itu, lanjutnya, ia tidak terima dengan apa yang terjadi sehingga perlu melakukan tindakan terkait kejadian itu.
Menyoal itu semua, Kadis Pendidikan Kota Pariaman Kanderi mengatakan kedua belah pihak telah dipertemukan. Masing-masing pihak telah menyampaikan cerita versi mereka.
Baca juga: Dapat Hibah dari Kemhan, Eks KRI Teluk Bone 511 Akhirnya sampai di Kota Pariaman
Menurut Kanderi, usai mendengarkan cerita kedua belah pihak, ternyata terdapat kesalah pahaman.
“Kenyataan yang terjadi antara murid tersebut tidak seperti informasi yang beredar. Hanya kesalah pahaman penerimaan dari orang tua murid dari cerita anaknya,” ungkap Kanderi.
Setelah mendengar cerita dari anaknya, lanjut Kanderi, orang tua murid datang ke sekolah dengan emosi.
“Nah saat ini kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah ini,” ujarnya.
Kanderi berharap agar pihak sekolah atau orang tua murid tidak mudah terpancing dengan cerita anak sehingga membuat keputusan yang tidak tepat.
“Dan jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi. Seluruh hal diutamakan musyawarah sehingga tidak cepat merebak ke publik dn menjadi isu yang tak jelas,” kata Kanderi.
Baca juga: Orang Tua Pelajar SD di Pariaman Bantah Anaknya Kena Bully, Sebut Hanya Bercanda
Ada Dua Kasus Bullying di Pariaman
Ternyata ada dua kasus perundungan di sebuah Sekolah Dasar (SD) yang sama di Kota Pariaman.
Kedua kasus perundungan ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Kanderi.
Ia menyebut bahwa kasus perundungan yang beredar di media sosial sebelumnya ternyata bukan kasus yang telah diklarifikasi oleh pihak sekolah.
Klarifikasi yang juga ditayangkan di TribunPadang.com, Kamis (29/9/2023), memang sudah selesai.
Kasus tersebut menyangkut anak kelas 1 SD dan Kelas 5 SD yang menyuruh adik kelasnya meminum air seni yang merupakan tea jus (minuman kemasan dalam plastik).
Kasus itu terjadi bulan lalu, dan sudah diselesaikan duduk perkaranya oleh pihak sekolah.
Saat ini kedua anak sudah bermain bersama, begitu juga orang tuanya sudah menerima duduk perkara masalah tersebut.
Baca juga: Orang Tua Pelajar SD di Pariaman Bantah Anaknya Kena Bully, Sebut Hanya Bercanda
"Jadi, ternyata ada dua kasus. Yang kita selesaikan kemarin ternyata masalahnya beda. Korban dan pelakunya juga berbeda dari yang beredar di media sosial," jelasnya, Jumat (29/9/2023).
Masalah kedua ini kata kadis, menyangkut anak kelas 1 dan kelas 5 juga. Kejadiannya berlangsung dalam pekan ini.
Pihak sekolah sebenarnya sudah menerima pengaduan dari orang tua korban. Masalahnya pun sejatinya beberapa waktu lalu telah selesai.
"Tapi, nanti siang kami akan coba mediasi lagi melalui pihak sekolah, kami akan mempertemukan seluruh orang tua baik korban dan pelaku," jelasnya.
Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti pemberitaan yang beredar di tengah masyarakat.
Pihaknya akan memfasilitasi kedua belah pihak dan mencari titik terang masalah ini.
Kanderi mengaku Pemko Pariaman sangat mengecam tindak perundungan atau bullying, terlebih di lingkungan sekolah.
Sehingga pihaknya akan segera mencarikan solusi pada masalah yang ada agar tidak terulang dan antisipasi supaya tindakan serupa tidak terjadi.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Kasus Bullying di Pariaman Diselesaikan Lewat Mediasi, Disebut Ada Kesalahpahaman |
![]() |
---|
Ternyata Ada 2 Kasus Perundungan di Sekolah yang Sama di Pariaman, Satu Kasus Sudah Didamaikan |
![]() |
---|
Orang Tua Pelajar SD di Pariaman Bantah Anaknya Kena Bully, Sebut Hanya Bercanda |
![]() |
---|
Heboh Kasus Bullying Siswa SD di Kota Pariaman, Disuruh Minum Air Kencing oleh Kakak Kelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.