Orang Hilang di Maninjau
Pergi Cari Ikan Malam Hari di Danau Maninjau Andri Tak Kunjung Pulang, Warga Temukan Perahu Jaket
eorang lelaki dilaporkan dilaporkan tenggelam di Danau Maninjau, Jorong Lubuak Kandang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam,
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Seorang pria dilaporkan tenggelam di Danau Maninjau, Jorong Lubuak Kandang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Informasi yang dihimpun TribunPadang.com, diketahui bahwa kejadian adanya orang tenggelam ini terjadi pada Sabtu (23/9/2023) pukul 23.00 WIB.
Korban diketahui seorang lelaki bernama Andri Rifandi (27) yang dilaporkan tenggelam pada saat mencari ikan di Danau Maninjau.
Baca juga: VIRAL Air Danau Maninjau Berubah Warna Jadi Hijau, Ternyata Bukan Perkara Belerang
PMI Kabupaten Agam, Heru, mengatakan bahwa kejadian informasi yang diterima korban mencari ikan pada malam hari pukul 23.00 WIB.
Namun, hingga Minggu (24/9/2023) pukul 10.00 WIB, korban tidak kunjung kembali pulang ke rumahnya.

"Warga menemukan perahu dan jaket korban dekat keramba di Maransi Jorong Gasang, Nagari Maninjau," kata Heru.
Heru menyebutkan terhadap korban telah dilakukan pencarian dengan dilakukan penyisiran di lokasi diduga tenggelamnya korban.
"Pencarian dilaksanakan oleh BPBD Agam, TNI/Polri, Damkar Agam, dan masyarakat sekitar," pungkasnya.
Baca juga: Mahasiswa Meninggal di Danau Maninjau Bukan Korban Kriminal, Tenggelam Karena Penyakit Bawaan Kambuh
Juli 2023 Juga Ditemukan Orang Tenggelam
Akhir Juli 2023 lalu, seorang pria juga ditemukan tewas di Danau Maninjau, Sumatera Barat.
Korban yang diketahui bernama Harmes (23) itu ditemukan di Muaro Pisang, Jorong Pasar, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam pada Senin (31/7/2023).
"Korban sedang ada kegiatan workshop dengan komunitasnya, kegiatan itu digelar di penginapan sekitar Danau Maninjau, total anggotanya ada 31 orang termasuk korban," kata Kapolsek Tanjung Raya, Iptu Muzakkar kala itu kepada TribunPadang.com, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Mahasiswa UIN Bukittinggi Meninggal di Danau Maninjau Agam, Kampus: Bukan Kegiatan KKN
Muzakkar menyampaikan, korban datang ke Maninjau pada Sabtu (29/7/2023) bersama rombongan komunitasnya. Mereka menyewa enam unit kamar di penginapan yang ada di Muaro Pisang, Maninjau.
"Rombongan ini melakukan banyak aktivitas, mulai dari senam bersama main game hingga kegiatan lainnya," tutur Muzakkar melalui jaringan seluler.
Lalu, sehabis bermain ini, kata Muzakkar, sebagian rombongan memutuskan untuk bermain ke tengah danau, dan mereka meminjam peralatan berupa benen apung dan perahu ke pemilik penginapan.
"Pemilik penginapan sudah mengingatkan, bagi yang tidak bisa berenang jangan bermain hingga ke perahu atau benen di Danau Maninjau, nanti tenggelam," terang Muzakkar.
Kendati demikian, rombongan itu menyampaikan jika mereka semua pandai berenang. Akhirnya mereka lanjut bermain dengan perahu lalu selesai sekira pukul 15.30 sore, Minggu (30/7/2023).
"Sekira pukul 15.30 ini, rombongan itu melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumahnya masing-masing, sebab acara mereka telah selesai," ungkap Muzakkar.
Baca juga: UIN Bukittinggi Pastikan Korban Tenggelam di Danau Maninjau Mahasiswanya
Rombongan Tak Sadar Korban Hilang
"Korban dan rombongannya berkegiatan dari malam hingga pagi, ada banyak kegiatan yang mereka lakukan, tapi rombongan tak sadar jika korban ini sudah hilang," tuturnya.
Awal mula dugaan hilangnya korban, kata Muzakkar, bermula saat makan siang, ketika korban tidak ditemukan ada di sekitar rombongan tersebut.
Namun, hilangnya korban ini menurut Muzakkar, tak terlalu dihiraukan oleh rombongan tersebut. Sebab, mereka tak mencari korban dengan teliti di sekitar Danau Maninjau.
"Saat bermain di tepi danau, korban masih ikut. Tapi ketika makan siang, korban telah hilang. Teman-temannya yang lain mengira korban ada kegiatan lain," terang Muzakkar.
Bahkan, hilangnya korban saat jadwal makan siang itu, kata Muzakkar, tidak dilaporkan ke pihak penginapan di Danau Maninjau.
"Laporan masuk ke pihak penginapan malah saat rombongan telah sampai di rumah masing-masing (Senin 31/7/2023). Hal ini juga didasari dari informasi yang diberikan oleh orang penginapan," jelas Muzakkar.
Pihak Penginapan Temukan Sepatu Korban
Senin (31/7/2023) pagi, pihak penginapan menemukan sepatu milik korban yang berada di sebuah batu di tepi Danau Maninjau dekat penginapan.
Pihak penginapan langsung menghubungi rombongan korban, selanjutnya mereka memang mengakui jika itu adalah sepatu milik korban.
"Hingga pagi Senin itu, rombongan belum sadar kalau korban ini telah tenggelam di danau. Mereka mengira sepatu itu saja yang ketinggalan, tapi korban ikut dengan mereka pulang," tutur Muzakkar.
Beberapa jam selepas ditemukannya sepatu ini, kata Muzakkar, rombongan tersebut baru sadar jika korban tidak ikut bersama mereka untuk pulang, tapi telah hilang di Danau Maninjau.
"Atas kejadian ini, pihak penginapan meminta rombongan untuk lapor ke kami (polisi) saja. Lalu, kami evakuasi dan cari di lapangan hari itu juga, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa," pungkas Muzakkar.
Sekadar info, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi menduga, korban meninggal dunia akibat tenggelam, bukan karena tindak kriminal.
Mahasiswa UIN Bukittinggi
Kabar penemuan korban di Danau Maninjau viral di Media sosial. Sejumlah pengguna Instagram mengatakan seorang mahasiswa KKN dari UIN tenggelam di Danau Maninjau.
Ternya korban merupakan mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi (UIN Bukittinggi).
"Memang benar (korban) mahasiswa UIN Bukittinggi," kata Humas UIN Bukittinggi, Fitrianto, saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Selasa siang.
Fitrianto menyebut korban merupakan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Namun Fitrianto membantah kalau korban tengah mengikuti KKN di sana. Ia menyebut korban semester kemarin cuti.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.